Wibu rohis tampaknya sebuah istilah yang mengundang senyum dan kerutan dahi sekaligus. Julukan ini merujuk pada individu yang tampak culun, sering kali memiliki ketaatan beragama yang kuat, dan biasanya terlibat dalam kegiatan ekstrakurikuler Rohani Islam (Rohis). Namun, di sisi lain, mereka juga memendam kegemaran mendalam terhadap anime. Dua hal yang sekilas tampak bertolak belakang: agama dan anime. Mengapa fenomena ini ada, dan apa yang mendorongnya? Pertanyaan ini mengajak kita, dan saya yang tampaknya masuk golongan ini, untuk menelusuri lebih jauh, melintasi batas-batas identitas dan kontradiksi. Psikologi di Balik Kontras yang Tak Terelakkan Secara permukaan, agama dan anime tampak saling berseberangan. Di satu sisi, agama sering kali dikaitkan dengan pengendalian diri, aturan moral, dan pandangan dunia yang transenden. Sementara itu, anime menawarkan eskapisme: dunia fantasi penuh warna dengan berbagai tema, dari perjuangan heroik hingga hiburan ringan, y...
Jurnal seorang otaku berbagi seputar pop culture, psikologi dan tekno.