Kalau ngomongin industri film dewasa Jepang, pasti nggak bisa lepas dari satu nama: Tokuda Shigeo, atau yang akrab disapa Kakek Sugiono oleh fans Indonesia.
Pria yang awalnya tetap perawan sampai usia 30 tahun ini justru menemukan “panggilan jiwanya” di usia senja. Bayangkan, pensiun dari karyawan agen perjalanan di tahun 1994, lalu memutuskan terjun ke industri JAV. Dan bukan cuma sekadar muncul, ia jadi legenda dengan lebih dari 400 karya.
Karakteristiknya unik: ia sering memerankan pria lanjut usia yang berhubungan dengan wanita muda. Tapi, jalan menuju layar itu nggak mulus. Diketahui, Kakek Sugiono sudah tidak bisa mencapai ereksi secara alami di usia lanjut, sehingga mengandalkan Viagra reguler selama syuting.
Bahkan, konsumsi obat itu pernah nyaris merenggut nyawanya akibat serangan jantung. Tapi, seperti pahlawan sejati, ia pulih dan malah makin giat syuting. Di usia 80-an sekalipun, ia masih membintangi puluhan film per tahun.
Nah, yang bikin penasaran, kira-kira berapa sih penghasilan seorang ikon seperti Kakek Sugiono per film?
Bocoran Gaji di Industri Biru Jepang
Gaji spesifiknya memang tidak pernah dipublikasi secara resmi. Tapi, beberapa sumber memberi gambaran umum soal tarif di industri tersebut. Melansir The Guardian, aktor porno papan atas Jepang bisa dibayar hingga 1 juta Yen (sekitar Rp 103 juta) untuk satu hari kerja. Terlihat fantastis, tapi untuk aktor level di bawahnya, tarifnya berkisar 100.000 hingga 150.000 Yen (Rp 10-15 juta) per produksi.
Tapi, jangan bayangkan Kakek Sugiono masuk kategori "papan atas" yang gajinya selangit itu. Faktanya, dalam sebuah wawancara di channel YouTube Daisuke Botak, sang legenda justru mengungkapkan realita pahit: kesenjangan gaji yang sangat lebar antara aktor dan aktris.
"Kalau aktris dibayar 50 ribu Yen, saya mungkin sepersepuluhnya, jadi 5 ribu Yen (sekitar Rp 674 ribu) saja. Dulu sih seperti itu ya," tuturnya.
Cuma Rp 674 ribu per film? Itu jauh dari angka Rp 10-15 juta untuk aktor rata-rata. Ternyata, meski jadi idola dan nama besar, statusnya sebagai aktor pria senior membuat tarifnya jauh lebih rendah.
Ryuichi Kadowaki, Presiden Rubi Entertainment, pernah membenarkan pada CNN bahwa perbedaan bayaran memang sangat tajam. Bahkan di antara para aktris pun, usia jadi faktor penentu gaji yang utama.
Aktris muda populer bisa mendapat 100 ribu dollar (sekitar Rp 1,6 M / 10 juta Yen) per film. Sementara aktris berumur mungkin hanya mendapat 2000 dollar (sekitar Rp 32,5 juta / 208 ribu Yen).
Kalau aktris berumur saja selisihnya signifikan, apalagi aktor pria senior seperti Kakek Sugiono. Produser mengakui, memakai bintang senior lebih irit bagi kantong mereka.
Genre Usia Senja
Meski bayarannya disebut "cukup kecil", Kakek Sugiono punya nilai jual lain yang tak terhitung. Setelah kehadirannya, banyak label melaporkan kenaikan penjualan hingga 20-30 persen dibandingkan dekade sebelumnya.
Karakternya yang unik membuka pasar (niche market) baru yang sebelumnya jarang tersentuh, yaitu penonton yang tertarik dengan tema "cougar" terbalik atau cerita tentang vitalitas di usia senja. Kehadirannya bukan sekadar pemain, tapi menjadi "idola baru" yang menghidupkan segmen pasar tertentu.
Spesialisasinya di genre NTR, sering jadi mertua yang bermain dengan menantunya.
Jadi, kalau kita hitung-hitungan kasar penghasilannya, mungkin nominal per filmnya tidak sebesar yang dibayangkan. Tapi, dengan intensitas syuting puluhan film per tahun di puncak kariernya, dan ditambah dengan dampak besar yang ia bawa bagi penjualan, nilai total kontribusi dan kemungkinan pendapatan kumulatifnya tetap signifikan.
Kakek Sugiono adalah bukti bahwa di industri hiburan apa pun, popularitas dan nilai ikonik nggak selalu berbanding lurus dengan gaji per penampilan. Yang jelas, dengan dedikasi, keunikan, dan semangatnya yang luar biasa, ia sudah mencetak sejarahnya sendiri sebagai legenda yang sangat sulit ditandingi.
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Label
Jepang Sosiokultural- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya

Komentar
Posting Komentar
Berkomentarlah sebelum komentar dilarang. Jika kolom komentar enggak muncul, hapus cache browser atau gunakan versi web.