Jujur, awal mula ketertarikan saya pada Akane Yonezawa cukup sederhana: wajah cantiknya sering muncul di linimasa Twitter. Postingan-postingannya dari akun @AkaneY_banu dengan senyum hangat atau ekspresi lugunya suka nyelip di antara kicauan lainnya.
Tapi siapa sangka, dari sekadar mengenal wajahnya, bisa terjun ke dalam perjalanan hidupnya yang begitu inspiratif dan penuh gairah. Dan mungkin, kamu juga akan merasakan hal yang sama.
Yonezawa Akane dan Nyamu
Lahir di Tottori, sebuah prefektur dengan pemandangan indah dan populasi yang tidak padat, pada 31 Desember 1998, punya keberanian untuk mengejar mimpinya ke Tokyo. Dan pemicu utamanya? Drum.
Akane sudah jatuh cinta pada alat musik pukul ini sejak dia duduk di bangku kelas empat SD. Gairah itu terus membara, mengiringinya bergabung dengan berbagai band, hingga akhirnya menjadi salah satu alasan kuatnya untuk merantau.
Peran sebagai Yuutenji Nyamu di Bang Dream! sangat mewakili, karena diceritakan sang drummer Ave Mujica ini juga gadis desa yang merantau ke kota besar.
Menjadi Nyamu adalah debut resmi pertamanya sebagai pengisi suara. Ternyata, dia sudah mengabdi diam-diam di dunia BanG Dream! selama 4 tahun sebelumnya. Seperti dia mempersiapkan panggungnya dengan sangat matang.
Dan ada kesamaan unik yang bikin aku makin gemas: sama seperti karakter Nyamu yang dia suarakan, Akane juga ambidextrous, bisa menggunakan tangan kiri dan kanan dengan sama baiknya. Lucunya, setelah episode pertama Nyamu tayang, dia seperti "memeluk" sisi itu dengan mulai rajin pakai kaomoji (ฅ•ω•ฅ) di tweet-tweetnya. Kayak semacam tanda tangan digital yang menggemaskan.
Kalau cuma lihat fotonya, kita mungkin nggak nyangka kalau di balik senyum manisnya ada tekad baja dan passion yang membara. Hobinya beragam: dari main drum (tentu), masak, nonton anime, sampai main game mobile. Tapi skill spesialnya benar-benar keren, bisa sambil bernyanyi dan mengatur ritme.
Gairahnya pada drum juga terlihat dari sosok yang dia idolakan: Chris Coleman, drummer legendaris yang dikenal dengan groove dan tekniknya yang luar biasa. Jadi nggak heran kalau permainannya di Ave Mujica terasa begitu dalam dan penuh karakter.
Pada 30 November 2024, Akanen memutuskan untuk membuka babak baru. Setelah 5 tahun bersama agensi Platinum Production, dia memilih untuk menjadi freelancer. Sebuah langkah berani yang mungkin memberi lebih banyak kebebasan untuknya mengeksplorasi talenta dan proyek-proyek barunya. Sedikit deg-degan, tapi juga bikin penasaran, kira-kira apa yang akan dia lakukan selanjutnya?
Awalnya karena wajahnya, iya. Tapi yang bikin betah mengikutinya adalah proses-nya. Dari gadis kecil di Tottori yang memukul drum pertama kali, menjadi wanita yang berani pindah kota demi mimpinya, hingga kini bisa menghidupkan karakter Nyamu dan menjadi tulang punggung ritme band sekelas Ave Mujica. Ada ketulusan dan kerja keras yang terpancar, jauh melampaui penampilan luarnya.
Jadi, kalau kamu juga pertama kali mengenalnya karena sering melihat wajah imutnya di linimasa, coba telusuri lebih dalam. Dari balik setiap foto dan tweet-nya, ada cerita tentang gairah, latihan tanpa henti, dan keberanian untuk terus bertransformasi. Dia mengingatkan kita bahwa di balik setiap "wajah cantik" yang kita lihat di media sosial, bisa jadi ada perjalanan hidup yang jauh lebih menarik untuk disimak.

Komentar
Posting Komentar
Berkomentarlah sebelum komentar dilarang. Jika kolom komentar enggak muncul, hapus cache browser atau gunakan versi web.