5 Klip Video K-pop dengan Konsep Pemandu Sorak

“Duh si Aip mah nonton cheerleader wae,” hardik seorang kawan di suatu malam Minggu yang riuh di kedai kopi di bilangan Solontongan, Buahbatu. Saya enggak ambil pusing, tetap menatap layar Youtube di ponsel, dan menyesap kopi tubruk Gambung (atau Lampung? saya lupa lagi). Insiden ini mengingatkan saya pada artikel Factory Girls di The New Yorker, sebab penulisnya, John Seabrook, menuliskan kalau dirinya tertangkap basah saat sedang ‘menganalisis’ Gee-nya Girls’ Generation dan dicap mesum oleh keponakan gadisnya karena menonton pemandu sorak.

Di masa seabad sebelum Youtube eksis, seorang filsuf sinting bernama Freidrich Nietzsche berkelakar bahwa dirinya hanya bakal mengimani satu Tuhan yang bisa menari. Memang goblog, dan saya suka kegoblogannya. Yang membuat saya bertanya-tanya adalah, apakah dia sudah menemukan Tuhan yang bisa menari itu? Beruntungnya, saya rasa saya sudah mendapat jawabannya: IDOL GROUP! Bukan hanya satu, tapi mereka adalah sekumpulan tuhan (baca: idol) yang bukan hanya bisa menari, tapi bisa menyanyi, jadi model, main drama, dan dapat kauimani sepuasnya.

Dalam hal industri idol, tentu Korea Selatan adalah yang terdepan. K-Pop punya konsep dan tema yang enggak ada habisnya, dan gaya pemandu sorak telah dipakai berkali-kali atas dasar memberi kesan upbeat, ceria, dan feminim—meski berdasar sejarah justru awalnya pemandu sorak yang bermula tahun 1850-an itu begitu laki, baru pada 1920-an perempuan mulai berpartisipasi. Tradisi pandu sorak berasal dari Amerika Utara dan menyebar ke seluruh dunia. Yang asalnya cuma pelengkap olahraga, justru jadi olahraga baru yang berdiri sendiri. Dan tentu saja, sampai dijadikan konsep klip video dan gaya girlband. Pemandu sorak untuk menyemangati siapa coba? Tentu saja agar harimu lebih cerah.

1. Apink – Mr. Chu

Sebenarnya konsepnya olahraga tennis. Tapi tak mengapa, sebab dari setelan baju dan koreografinya begitu terasa elemen pemandu soraknya. Apink sendiri terkenal dengan citra keimutan mereka. Diantara Park Chorong, Yoon Bomi, Jung Eunji, Son Naeun, Kim Namjoo dan Oh Hayoung, adakah yang bisa menebak siapakah pemandu sorak favorit saya?

2. AOA – Heart Attack

Sesuai judulnya, kau bisa dibikin kena serangan jantung. Para bidadari jempolan alias Ace of Angels ini memang spesialisi dalam hal memamerkan aurat (baca: keseksian), jadi berdoalah agar jangan sampai jantungmu berhenti berdetak. Diantara Choa, Jimin, Yuna, Youkyung, Kim Chanmi, Hyejeong, Seolhyun, dan Mina, adakah yang bisa menebak favorit saya yang mana?

3. Red Velvet – Happiness

Debut pertama Red Velvet. Langsung memberi kebahagiaan bagi setiap insan di dunia yang memiliki kemampuan menonton mereka. Irene, Seulgi, Wendy, Joy, dan Yeri (belum jadi member saat klip video ini) tentunya akan selalu mampu memberimu ‘HAPPINESS’. Dan tahukah kau siapa bias saya? Ah ya, kalian pasti sudah tahu.

4. TWICE – Cheer Up

Berkat video musik grup teranyar dari agensi JYP inilah saya merilis pos ini. Para pemandu sorak kita kali ini adalah Nayeon, Jeongyeon, Momo, Sana, Jihyo, Mina, Dahyun, Chaeyoung, dan Tzuyu, masih maukah kau menebak siapa bias saya di Twice?

5. Girls’ Generation – Oh!

SARANGHAE SO NYEO SHI DAE! Oh, kecintaan saya pada SNSD enggak akan pernah luntur. Konsep pemandu sorak paling pas buat mereka, dan saya akui inilah salah satu video klip K-pop favorit sampai saat ini. Bahkan saya punya sweater kuning yang dipakai Yoona, replikanya sudah pasti. Saat awal-awal memasuki dunia K-pop, lewat video ini saya berlatih menghafal member SNSD–sesuatu yang lebih sulit ketimbang menghafal tokoh-tokoh dalam War and Peace-nya Tolstoy.

Dan untuk terakhir kalinya, bisakah kalian menebak siapa bias saya diantara Kim Taeyeon, Seohyun, Tiffany Hwang, Im Yoona, Sunny, Kwon Yuri, Hyoyeon, dan Park Sooyoung (serta enggak lupa juga sama Jessica)? Spesial untuk SNSD, saya punya dua bias utama loh.

***+

Ilusi dibutuhkan untuk menyamarkan kehampaan dalam diri, sebut arsitek Arthur Erickson. Untuk bahagia, kau hanya perlu memainkan ilusi, bahkan, lebih jauh lagi, enggak ada yang namanya kebahagiaan, semua hanya ilusi. Seperti yang sering disebut, bahagia itu sederhana, maka itu sesederhana menonton grup idola cewek. Sarana eskapisme membahagiakan kalau kau payah dalam berhubungan dengan perempuan. Sebuah praktek paganisme kontemporer.

Entahlah, yang pasti saya sependapat dengan Milan Kundera. Kenapa di abad ini, daya tarik seksual perempuan bergeser ke lubang kecil bernama udel? tanyanya secara filosofis. Yang terbaiknya, dengan seragam pemandu sorak tadi, dapat dilihat di semua klip videonya, bahwa mereka pasti memamerkan udel mereka. Tapi asal tahu saja, dan mohon dicamkan baik-baik, kalau saya enggak semesum dan semenyedihkan yang mungkin kau bayangkan. Sumpahnya, saya memang menyedihkan dan kadang mesum, tapi saya punya kode etik, saya enggak pernah menjadikan mereka obyek masturbasi. Mungkin sulit dipercaya, tapi percayalah.

Share your love
Arif Abdurahman
Arif Abdurahman

Pekerja teks komersial asal Bandung, yang juga mengulik desain visual dan videografi. Pop culture nerd dan otaku yang punya minat pada psikologi, sastra, dan sejarah.

Articles: 1788

14 Comments

  1. “Sarana eskapisme membahagiakan kalau kau payah dalam berhubungan dengan perempuan”, gagasan paling favorit yang saya temukan di artikel ini. Tulisannya cukup membuka cakrawala baru mengenai dunia pemandu sorak negeri gingseng nan jauh sana. Terima kasih

    • Itulah yg saya pelajari dari Franz Kafka. Selain meninggalkan warisan kesusasteraan modern, dia juga meninggalkan beragam koleksi porno di rak bukunya.

    • Ih sok tahu, saralah deui yey. Tapi semua yg disebutin itu, Namjoo, Hyejeong, sama Nayeon, memang benar bias urang, tapi bias nomor dua.

  2. Bang arip tanya dong, itu cewek yg pake kacamata di video klip-nya OH nya SNSD itu siapa namanya ya? Saya lupa :l

    “Untuk bahagia, kau hanya perlu memainkan ilusi, bahkan, lebih jauh lagi, enggak ada yang namanya kebahagiaan, semua hanya ilusi.” Saya suka dengan tulisan ini, dan terkadang memang benar untuk bahagia yg kita butuhkan adalah sebuah penciptaan. penciptaan ilusi/dunia lain di dalam kepala yg mana disana kita akan terus bahagia.
    Dan tetaplah dalam batasnya, karena jika terlalu melewati batas yg ada jadinya malah terjebak dalam utopia, dunia yang tak nyata. :l

    • Itu Teteh Yoona, member yg paling sering main drama. Nah, saya punya tuh sweater kuning yg dia pake. 😀

      “Saat kita menemukan dunia ini terlalu buruk,” sabda novelis Gustave Flaubert, “kita butuh mengungsi ke dunia lain.” Maka Gabriel Garcia Marquez menemukan dunia lain itu dalam fiksi. Dunia yg kita anggap realita ini sesungguhnya hanya fana, ilusi juga. Jadi jangan buang-buang waktu untuk menjalaninya juga.

  3. Bhahahaha,..
    Segerombolan cewek innocent yang menari pake kostum cheerleader emang akan selalu menggoda yah…

    Mungkin efeknya sama dengan segerombolan cowok tampan *dedek-gemes-brondong* yang berstel-an seragam trus kayak BTS di klip Boy in luv atau EXO di MV Growl kali yah hehehe…

    Aniwey Gfriend kayaknya lagi happening banget di kalangan fanboy deh, kamu gak suka?

    • Tapi saya juga suka kok nonton Growl-nya EXO.
      Wah suka juga dong sama Yeoja Chingu mah. Kayak TWICE aja, GFriend ini grup rookie yg lagi ngehits, apalagi pas mereka berdua kolaborasi nampilin Gee, makin respek aja deh. Masalahnya belum ada konsep cheerleader. Sekarang sih masih bingung nentuin bias di GFriend, antara SinB atau Sowon. :mrgreen:

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *