Alasan Sword Art Online Dibenci dan Saya Tetap Mencintainya

Saya pikir yang menyebabkannya menarik begitu banyak kebencian atas anime ini adalah berkat kekurangannya sekaligus popularitas Sword Art Online.

Sword Art Online punya premis yang kuat, meski memang sebagian besar dari babak awal di musim pertama terdiri dari klise: Seorang karakter penyendiri dengan harem penuh gadis-gadis, bahkan dapat istri (online) yang punya persona tsundere. Arc Dance Fairy dan yang selanjutnya memang standar, tapi tak buruk-buruk amat.

Saat saya menonton SAO, saya menyukainya. Namun ketika melihat komunitas anime di internet, saya terkejut kenapa banyak yang menghujat anime ini.

Baca juga: Urutan Nonton Anime Sword Art Online

Kenapa Sword Art Online Banyak Dibenci Penggemar Anime?

Saya pikir Sword Art Online menerima begitu banyak kebencian karena ia jadi anime mainstream dan mendapatkan kepopuleran.

Banyak orang membencinya dan mereka punya alasan. Ada yang bilang Kirito terlalu kuat, ada yang bilang pengembangan karakternya terlalu standar, semua cewek jatuh cinta padanya sehingga muncul elemen harem, dan lain-lain. Itu memang logis, saya pun mengakuinya.

Namun, sebelum lebih banyak mengkritiknya, mari kita benar-benar melihat plot anime ini: Orang-orang terjebak dalam permainan, ketika mereka mati dalam kehidupan nyata jika mereka mati dalam permainan dan mereka harus mengalahkan permainan untuk menghindarinya.

Baca juga: 10 Anime Fantasi Video Game Mirip Sword Art Online

Bagi orang-orang yang mengatakan Kirito terlalu kuat, itu karena dia adalah seorang beta tester, tentu saja dia banyak berlatih untuk sampai ke sana dan dia harus bertahan di sana.

Jika kita tidak menyemangati diri dan menjadi kuat, bagaimana kamu berharap tetap hidup di sana? Apa bedanya Kirito dengan Saitama di One Punch Man, misalnya, atau dengan banyak protagonis utama lain yang overpowered sejak awal?

Bagi orang-orang yang mengatakan pengembangan karakter Kirito terlalu mendasar, jangan lupa bahwa dia terjebak dalam permainan VR, itu bukan kehidupan nyata sehingga dia harus menunjukkan banyak emosi dan hal-hal seperti itu, dia mungkin akan melalui depresi, histeria, siapa tahu.

Maksud saya, jika saya yang terjebak dalam game ketika saya bisa mati kapan saja, lalu apa alasan saya tidak harus kehilangan emosi dan menjadi lunak.

sword art online alfheim

Sementara untuk elemen harem ketika gadis-gadis jatuh cinta padanya, itu memang klise, tapi bagi saya menghibur.

Baca juga: 7 Protagonis Anime Harem Terbaik

Ketika orang-orang benci sesuatu, mereka cenderung lebih keras dan lebih vokal daripada mereka yang menyukai hal yang sama. Semakin banyak perhatian dan kesuksesan suatu produk tercapai, semakin banyak kebencian yang akan menarik sebagai hasilnya.

Jadi, jika kamu suka Sword Art Online ini saya senang, jika kamu membenci anime ini maka saya tak masalah, hanya saja jangan menyebar kebencian seenaknya.

Share your love
Arif Abdurahman
Arif Abdurahman

Pekerja teks komersial asal Bandung, yang juga mengulik desain visual dan videografi. Pop culture nerd dan otaku yang punya minat pada psikologi, sastra, dan sejarah.

Articles: 1783

6 Comments

  1. […] Ketika mulai ditayangkan, Sword Art Online langsung populer berkat adaptasi dari light novel yang memang sudah hit. Sekaligus juga, cukup bikin kontroversial. Akibatnya ada polarisasi pendapat soal plot dan karakternya, yang pernah saya bahas di Alasan Sword Art Online Dibenci dan Kenapa Saya Tetap Mencintainya. […]

  2. awokwkwkw bner juga mungkin sebaian besar haters iri melihat kiritod ngeharem mwehehehee

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *