7 Alternatif Microsoft Office

Sedang mencari alternatif Microsoft Office?

Microsoft Office tetap menjadi perangkat produktivitas paling populer untuk dokumen, spreadsheet, presentasi, dan lainnya. Kita mungkin terbiasa dengan aplikasi seperti Word, Excel, PowerPoint, Publisher, Access, Outlook, dan lainnya.

Namun, sejumlah alternatif menjadi semakin menarik, terutama karena biaya lisensi mereka lebih terjangkau, bahkan gratis untuk digunakan. Namun, itu tidak berarti bahwa perangkat lunak tersebut berkualitas rendah, seperti yang dapat dibuktikan oleh komunitas open source.

Meski begitu, mungkin ada masalah dengan berbagi dokumen antara platform perangkat kantor yang berbeda, jadi perlu diperhatikan. Inilah sebabnya mengapa perlu memastikan kekurangan, terutama jika kamu perlu berbagi atau berkolaborasi dengan pengguna lain yang memiliki satu atau lebih perangkat kantor yang berbeda.

1. LibreOffice

LibreOffice merupakan turunan dari The Document Foundation dan terpisah dari OpenOffice pada tahun 2010.

Sistem aplikasi ini sendiri gratis dan open source, dan terdiri dari perangkat lunak pengolah kata, lembar kerja, dan presentasi, serta tersedia dalam 110 bahasa.

Meski LibreOffice menggunakan format ODF (OpenDocument), tapi mendukung berbagai jenis format lain seperti yang digunakan di Microsoft Office.

LibreOffice merupakan rangkaian bawaan untuk sebagian besar distro Linux dan juga tersedia untuk digunakan di Windows dan macOS. Ada juga penampil LibreOffice untuk Android.

Seperti kebanyakan perangkat lunak open source, semua dukungan teknis berasal dari internet, tetapi mengingat betapa mudahnya menggunakannya, kendala bakal jarang terjadi. Platform ini juga menawarkan opsi untuk mengekspor file ke dalam format PDF dan lain-lain.

Kita dapat menambahkan fitur tambahan ke LibreOffice melalui ekstensi dari situs webnya. Ini termasuk templat tambahan untuk dokumen.

Baca juga: 10 Distro Linux Ringan dan Stabil Untuk Laptop Kentang

2. FreeOffice

Jika mencari alternatif Microsoft Office yang gratis dan mudah yang tampilan dan rasanya sangat mirip, maka FreeOffice adalah sistem aplikasi yang tepat.

Perusahaan SoftMaker telah mengembangkan perangkat lunak perkantoran sejak tahun 1987 dan perangkat lunak perkantorannya merupakan produk andalan mereka.

FreeOffice adalah perangkat lunak perkantoran lengkap yang dapat digunakan secara gratis baik di rumah maupun di tempat kerja. Perangkat lunak ini dikembangkan untuk Windows dan Linux, dan menawarkan versi dasar untuk pengguna Android.

Kompatibel dengan semua format Microsoft Word, Excel, dan PowerPoint. Ini berarti kita tidak hanya dapat melihat tetapi juga menyimpan file dalam format seperti DOCX, XLSX, dan PPTX. Perangkat lunak ini juga mendukung jenis file lama seperti PPT dan XLS.

Antarmuka baru yang diluncurkan memberi pilihan untuk bekerja dengan menu dan bilah alat modern atau klasik. Hal ini memudahkan untuk beralih dari Microsoft Office karena antarmukanya sangat mirip.

Bagi pengguna yang memiliki fitur PC layar sentuh, kamu dapat menggunakan mode sentuh dengan ikon yang lebih besar. Mode ini tersedia untuk tampilan versi yang lebih baru dan antarmuka berbasis menu klasik.

3. WPS Office

WPS Office dirilis pada tahun 2016 oleh pengembang perangkat lunak Tiongkok, Kingsoft. Ini adalah perangkat lunak perkantoran yang tersedia untuk Windows, Linux, Android, dan iOS.

Perangkat lunak ini menawarkan versi gratis dan premium. Versi gratis memungkinkan kita menggunakan Writer, Presentation, dan Spreadsheets, yang merupakan alternatif Microsoft Office yang juga sangat mirip.

WPS menawarkan konverter PDF ke Word yang cepat dan mudah digunakan. Perangkat lunak ini mendukung ekspor massal dan juga dapat membagi-menggabungkan file PDF jika diperlukan.

Aplikasi perkantoran ini menawarkan penyimpanan cloud gratis sebesar 1GB untuk pengguna iOS dan PC, tetapi layanan ini belum tersedia untuk Android.

Versi Premium memungkinkan pengguna untuk menghubungkan hingga 9 perangkat sekaligus. Perangkat lunak ini juga menghilangkan semua iklan mengganggu yang biasa muncul di versi gratis.

WPS dikritik karena tidak mengizinkan kolaborasi di luar kolaborasi yang melacak perubahan dan memungkinkan pengguna untuk memasukkan komentar.

Pengguna lain juga mengatakan bahwa antarmuka terkadang bisa sangat lambat saat memuat dokumen. Pengguna Linux menyebutkan bahwa tidak semua font disertakan secara otomatis dan harus diinstal secara terpisah.

Untuk pengguna Android, instalasinya cukup besar dan banyak kritik yang memohon pengembang untuk membuatnya lebih ringan.

4. Polaris Office

Polaris Office dikembangkan oleh Intraware dan awalnya dirilis pada Maret 2014.

Aplikasi perkantoran ini tersedia untuk Android, iOS, Windows, dan macOS. Perangkat lunak ini tampaknya populer di kalangan bisnis dan digunakan oleh perusahaan seperti Amazon dan Samsung.

Meski versi gratisnya sangat murah hati, ada versi bisnis yang dapat ditingkatkan. Paket termurah mereka adalah Polaris Office Smart yang dapat digunakan di perangkat apa pun dengan harga terjangkau.

Dengan perangkat lunak yang hebat ini, kita dapat mengedit banyak format file yang berbeda termasuk PPT, XLS, DOCX, dan HWP.

Karena akun disinkronkan di antara perangkat kita, sehingga dapat mengedit dan membuat dari mana pun berada. Semua data kita diamankan oleh AWS (Amazon Web Services).

Dengan Polaris edisi terbaru, kini dapat mengonversi dan mengedit dokumen PDF. Pengguna juga dapat mengonversi berkas suara dan gambar menjadi dokumen jika diperlukan.

Satu-satunya kritik nyata terhadap Polaris adalah bahwa meski edisi gratisnya menawarkan berbagai fitur, iklan terkadang dapat sedikit mengganggu.

5. OnlyOffice

OnlyOffice adalah paket perkantoran open source yang dikembangkan oleh Ascensio Systems SIA.

Paket ini tersedia dalam lebih dari 22 bahasa dan menyebut Oracle sebagai salah satu klien utama mereka.

Versi yang sepenuhnya gratis, yang dikenal sebagai ‘Community Edition’ paling cocok untuk bisnis kecil dan memungkinkan hingga 20 koneksi sekaligus.

Alternatif Microsoft Office ini tidak hanya menawarkan fitur-fitur biasa seperti pengolah kata atau spreadsheet, tetapi sangat berguna dalam kaitannya dengan pemenuhan pesanan dan untuk mendokumentasikan penjualan.

Fitur kalender yang praktis memungkinkan pengguna untuk tetap mengikuti perkembangan tugas pribadi dan pekerjaan serta mengawasi tenggat waktu.

Integrasi pihak ketiga juga didukung. Kita dapat membuat Kotak Surat sendiri dengan alat ‘Mail’.

Seperti halnya alternatif Microsoft Office lainnya, ada kemampuan untuk membuat dan mengedit dokumen, lembar kerja, dan presentasi.

Pengguna dapat berkolaborasi dalam proyek dan memberikan komentar dalam berkas jika diperlukan.

6. Google Workspace

Google Workspace adalah alternatif Microsoft Office lain yang layak dipertimbangkan, karena dikembangkan oleh raksasa internet Google khusus untuk kerja kolaboratif dan kelompok.

Tiga alat utama berjalan lancar di peramban web apa pun, dan tersedia sebagai aplikasi seluler untuk perangkat Apple dan Android.

Perangkat lunak perkantoran gratis Google tidak menawarkan alat canggih yang akan ditemukan di Microsoft 365 atau banyak pesaingnya.

Meski begitu semuanya ditata dengan cara yang jelas dan logis dan semua berkas akan disimpan dan disinkronkan secara otomatis sehingga tidak perlu khawatir tentang transfer dan pencadangan.

Kerugian utama Workspace adalah membuka berkas yang dibuat menggunakan perangkat lunak perkantoran lain merupakan proses yang rumit dan pemformatan berkas tidak selalu dikonversi dengan benar.

Hal ini sebagian karena perangkat perkantoran Google menggunakan fon web, bukan fon yang disimpan secara lokal di perangkat, dan sebagian lagi karena dokumen Microsoft terkadang berisi fitur yang tidak didukung oleh Google.

Selain itu, ada beberapa keanehan pada Google Docs yang membuatnya kurang ramah pengguna dibandingkan perangkat lunak perkantoran lainnya.

Sebagai perangkat lunak gratis, perangkat lunak ini berfungsi dengan baik, tetapi sebagai produk berbayar, fitur dan fungsionalitasnya masih tertinggal dari Microsoft Office.

7. Calligra

Calligra Office suite awalnya dirilis pada bulan Oktober 2000 sebagai bagian dari KOffice.

Ini adalah office suite yang dikembangkan oleh KDE dan juga cocok digunakan untuk desain seni grafis. Perangkat lunak ini tersedia di Linux, macOS, Windows, dan Android.

Calligra adalah perangkat lunak sumber terbuka dan gratis yang dapat diunduh langsung dari situs webnya sendiri atau dari halaman unduhan KDE. Perangkat lunak ini sama sekali berbeda dari LibreOffice.

Banyak tab fitur yang dapat digunakan diletakkan di sisi kanan layar dan bukan di bagian atas seperti MS Office dan perangkat lunak perkantoran lainnya. Ini berarti bahwa halaman yang sedang diedit tidak akan memenuhi layar penuh.

Salah satu fitur tambahan yang membuat Calligra menonjol adalah fitur ini menawarkan alat mindmapping dan pengelolaan proyek. Biasanya fitur-fitur ini dikenakan biaya tambahan.

Calligra memungkinkan kita membaca format DOCX dan DOX tetapi tidak dapat mengeditnya. Hal ini dapat menimbulkan kesulitan jika ada yang mengirimkan dokumen Microsoft Office, jadi mintalah mereka untuk menggunakan format lain seperti ODT (Open Document Text).


Nah itu tadi beragam alternatif Microsoft Office untuk kebutuhan personal dan perkantoran.

Agar tak ketinggalan tulisan menarik lain, jangan lupa ikuti blog ini di Google News, ya!

Share your love
Arif Abdurahman
Arif Abdurahman

Pekerja teks komersial asal Bandung, yang juga mengulik desain visual dan videografi. Pop culture nerd dan otaku yang punya minat pada psikologi, sastra, dan sejarah.

Articles: 1926

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *