Muslim, stand up comedian yang berprofesi perawat ini ga bisa tampil lagi di kompetisi SUCI 3. Comic alim pecinta dangdut spesialis materi ke-Madura-an dan kebesian ini harus tersingkir di episode 31 Maret kemarin. Sangat disayangkan comic yang menggelarkan dirinya MM, Madura Move on, ini harus close mic.
Nah, ngomongin tentang gelar, orang Indonesia memang penggila gelar. Gelar haji aja jadi incaran, padahal Nabi Muhammad yang notabene ibadah hajinya paling sempurna aja ga pernah pamer gelar ini. Punya gelar mentereng untuk orang Indonesia emang nampaknya berasa terangkat kelasnya.
Mengutip topik “Gila Gelar, Gelar Gila”-nya ‘Marketing is Bullshit’, kenapa malah pihak lain -seperti kampus, agama, pemerintah dan masyarakat- yang selalu memberikan gelar kepada diri kita? Kenapa ga sekali-sekali kita aja yang memberikan gelar buat diri kita sendiri (self-titling)?
Seperti halnya Muslim tadi yg memplesetkan gelar MM, yang harusnya Magister Manajemen, jadi Madura Move on. Ada Ippho Santosa dengan gelar PhG, Pengusaha Gila, juga Andrie Wongso dengan SDTT TBS, Sekolah Dasar Tidak Tamat Tetapi Bisa Sukses.
Terkait sama self-titling tadi, saya juga punya, Arif Abdurahman, S.Kep, M.Psi, Ph.D. 😎
Nah, jika lulus S1 sesuai jadwal dua tahun lagi, kemungkinan besar, dan pastinya nama saya bakal dipreteli gelar Sarjana Keperawatan, S.Kep. Tapi beberapa minggu ke belakang ada bocah 2012 yang nyeletuk S.Kep itu kepanjangan dari Sarjana Kepanitian. Ya, emang kalau maba itu biasanya banyak tender kepanitiaan yg harus diikuti, dan di kampus yang kekurangan pria ini tentu saja kaum adam selalu dibutuhkan, sehingga sering dipaksa harus ikut suatu kepanitiaan.
Gelar M.Psi itu bakal didapat kalau udah menuntaskan S2 di Psikologi. Tapi saya plesetkan jadi Menantu Pilihan spesial. Tapi emang saya juga kalau dikasih kesempatan untuk melanjutkan studi pasca sarjana, maunya ke Psikologi sih. Bukan semata-mata pengen manjangin gelar akademik aja, tapi emang saya kepincut sama ilmu satu ini. Semoga bisa, lebih keren lagi kalau dikasih kuliah di luar negeri. Dan pastinya harus gratis kalau bisa, beasiswa gitu lah.
Ph.D. Doctor of Philosophy. Gelar paling bergengsi, lebih digandrungi ketimbang Dr. Pastinya karena kita harus lulus Strata 3, ditambah kudu di luar negeri segala. Tapi saya plesetkan gelar ini dengan kepanjangan dari Pengusaha Dermawan. 😎
Nah, juragan gila gelar juga ga nih? Atau yang punya gelar rekaan sendiri boleh dong disombongin di sini.
MT saja ( makhluk Tuhan) ^^
Sungguh keren bang.
Aulia Fasya, S.Psi, M.Psi
Kalau bisa s2 Alhamdulillah, kalau engga jadi :
Aulia Fasya, Sarjana Psikologi dan Menulis Puisi #bebaslah hahaha
Ga sekalian S3 teh?
byk bgt gelarnya 😛
Makin banyak makin keren. Katanya.
Nu jelas mah gelar incaran teh Alm.
Tos tangtu eta mah kang. 😀
Aya-aya wae, hahahaha
S.Ki. MM : Suami kesayang istri, Moga-Moga… Haha
Kok moga-moga?
Belum jadi suami soalnya. Belum teruji, :p
itu gelarnya borongan,,,, 😀
ngga cape pas ngenalin diri? hahahahhaaaaaaaaa……..
Itu mah urusan manajer saya aja yg cape.
didoakan 🙂
Amin.
Kalo disini gelarnya “akang blogger” 🙂 Salam kenal Sob 😆
Keren tah.
Hmm, klo aku sih, gk terlalu suka nyantumin gelar. Tapi dosenku kadang yg malah ngingetin, “kok gelarnya gk ditulis ?”
baahahaha…asal jangan tambah Alm. di dpn nama..
jadi inget sama sopir angkot yang ngasih kartu ke saya (kalau-kalau butuh supir untuk ke luar kota), di tulis namnya Djumhari, S.Ak kirain bener sarjana akutansi, enga taunya singkatan dari supir angkutan kota
ulfa tasya aprilia putri S.Keb, M.Psi, P.hd. amin aja ini mah hihhi