Arif Abdurahman 
Bagi penggemar manga dan anime 1990-an, pasti masih ingat dengan tokoh Battousai Si Pembantai, kan? Si samurai jago yang udah tobat, dan hanya akan menghunus katana bilah terbaliknya jika untuk melindungi orang lain.
Rurouni Kenshin: Meiji Swordsman Romantic Story, kadang-kadang juga dikenal sebagai Samurai X, adalah serial manga Jepang ditulis dan diilustrasikan oleh Nobuhiro Wattsuki. Baik serial manga dan kemudian adaptasi animenya mendapat popularitas dan masih dicintai sampai sekarang.
Dalam legenda, sebelum Prabu Siliwangi nga-hyang atau menghilang, dia memberi semacam wasiat untuk pengikutnya. Ada salah satu kalimatnya yang populer di kalangan masyarakat Sunda: “Lamun aing geus euweuh marengan sira, tuh deuleu tingkah polah maung,” yang berarti “Kalau aku sudah tidak menemani kalian, lihat itu tingkah laku harimau.”
Sejak novel pertamanya rilis pada 1979, Haruki Murakami telah menerbitkan lebih dari 20 buku termasuk beberapa judul terkenal seperti Norwegian Wood, The Wind-Up Bird Chronicle dan Kafka on the Shore.
Haruki Murakami lahir di Kyoto pada 12 Januari 1949. Ayahnya adalah putra seorang pendeta Buddha, ibunya putri seorang pedagang dari Osaka. Kedua orang tuanya mengajar sastra Jepang.
Murakami pindah ke Tokyo untuk belajar drama di Waseda, salah satu universitas top Jepang. Namun dia mengatakan kalau dirinya hanya membaca novel-novel Barat. Dia menolak warisan sastranya sendiri.
Setengah detik sebelum kereta mengakhiri hidupnya yang menyedihkan, Takemichi Hanagaki kembali ke hari yang sama dua belas tahun yang lalu, ketika dia masih berkencan dengan Hinata Tachibana. Sebelumnya, sebuah laporan berita menampilkan pembunuhan kejam oleh Geng Tokyo Manji terhadap satu-satunya pacar Takemichi itu.
Setelah dipaksa untuk menghidupkan kembali hari yang sama yang memulai jungkir balik kehidupannya, Takemichi bertemu dengan adik Hinata. Takemichi mendesaknya untuk melindungi kakaknya dan setelah itu ia kembali ke masa depan lagi. Namun kini masa depan tampaknya telah berubah.
Sebagai salah satu karya paling awal dari Kinoko Nasu di TYPE-MOON, pasti banyak yang terdorong untuk menonton Kara no Kyoukai, yang juga dikenal sebagai Garden of Sinners.
Berlatar di semesta paralel alternatif ke seri TYPE-MOON lainnya seperti Tsukihime dan Fate/stay night. Di kedua seri itu, kita akan menemukan beberapa referensi untuk Kara no Kyoukai, menjadikannya tontonan yang wajib untuk pemahaman lengkap tentang TYPE-MOON.
Situs Jepang Anime!Anime! melakukan survei pembaca berjudul “Apa anime depresif favoritmu?” yang dilakukan bulan Mei kemarin dan telah mengumumkan hasilnya.
Dalam rilisnya disebutkan bahwa hasil yang diperoleh tak bermaksud untuk memutuskan superioritas atau inferioritas suatu karakter atau karya anime. Anime!Anime! berharap hasilnya tersebut justru untuk membantu kita mengenal karya dan karakter baru, serta memperdalam pemahaman dan minat kita pada anime.