Sepakan BOLA Bali United yang Menjebol Bursa Saham

Malam ini (27/08), Liga 1 Indonesia memulai kick off setelah beberapa kali mengalami pengunduran. Pertandingan antara Bali United versus Persik Kediri jadi laga pembuka berlangsungnya Liga 1 musim 2021/2022.

Untuk menyambut bergulirnya Liga 1 ini, saya akan mereview saham yang belakangan lagi ngehits punya Bali United, dengan PT. Bali Bintang Sejahtera Tbk. sebagai korporasi klub tersebut, yang berkode saham BOLA.

DISCLAIMER: Review ini bukan ajakan untuk jual atau beli yak!

Bali United dan Bisnis Sepak Bola

Sudah sejak lama sepak bola adalah salah satu ladang bisnis menggiurkan. Meski memang, di Indonesia gejala ini baru terjadi setelah klub bola harus memutuskan diri dari APBD kotanya. Tentu saja, jangan bandingkan dengan klub-klub Eropa yang sudah sangat maju.

Baca juga: Rencana Manchester City Menguasai Dunia

Mari kita menilik Bali United dengan strategi bisnisnya yang baru-baru ini dipuji inovatif.

sponsor bali united
Sponsor Bali United (PT. Bali Bintang Sejahtera Tbk.).

Dari sisi industri, PT. Bali Bintang Sejahtera Tbk. sebagai pemilik Bali United bergerak di bisnis sepak bola. Dengan pendapatan dari penjualan hak siar, tiket pertandingan, iklan sponsor, merchandise, kafe, konten media sosial dan berbagai usaha bisnis yang sudah dijalankan beberapa klub di tanah air.

Namun, Bali United memainkan strategi menyerang lebih menekan, pembuatan saham BOLA dengan tanggal IPO 17 Juni 2019.

Nah, tulisan ini akan mengulas dari sisi laporan keuangan saham BOLA di kuartal I Maret 2021 dan sedikit analisis teknik dari grafik pergerakan harga saham BOLA.

Mengintip Laporan Keuangan Bali United

Terlebih dahulu kita perlu mengetahui beberapa istilah dalam laporan keuangan, yang terdiri dari:

  1. The Balance Sheet (Neraca) yang mempresentasikan aset, kewajiban dan ekuitas perusahaan dalam periode tertentu.
  2. The Income Statement (Laporan Laba Rugi) yang menyajikan kinerja penjualan dan laba bersih perusahaan dalam satu periode.
  3. Statement of Cash Flows (Laporan Arus Kas) yang menunjukkan kas masuk dan keluar suatu perusahaan dalam periode tertentu.

Laporan keuangan BOLA ini didapatkan dari situs Indonesian Stock Exchange bagian laporan keuangan. Berikut beberapa sorotan yang mesti diperhatikan:

total aset bali united bola

Dimulai dari Aset terdapat peningkatan dari laporan keuangan Desember 2020 yaitu sebesar 550 Miliar di kuartal I 2021 sebesar 605 Miliar.

total liabilitas dan ekuitas bola

Dari jumlah hutang atau liabilitas juga meningkat menjadi 85 Miliar. Kemudian ekuitas yang didapatkan 519,9 Miliar.

pendapatan bola

Pendapatan yang dihasilkan BOLA yaitu 18,9 M dengan laba kotor -7,17 Miliar dan ditambah Pendapatan keuangan 66, menghasilkan laba bersih sebesar 48, 5 M.

Nah, untuk mengetahui apakah laporan keuangan sahamnya bagus atau tidak mari kita lihat hasil rasio yang sudah diolah dari Indo Premier Sekuritas. Kita perlu melihat beberapa aspek berikut:

bola indo premier sekuritas

Rasio Harga Saham

1. EPS (Earning Per Share)

Rasio ini digunakan untuk mengetahui berapa laba yang didapatkan oleh perlembar sahamnya, maka EPS yang dapat dihasilkan oleh BOLA pada kuartal I yaitu 8.02/lembar.

2. PER (Price To Earning Ratio)

Rasio ini untuk mengukur pendapatan bersih yang dapat dihasilkan oleh saham tersebut, sering digunakan untuk mengasumsikan apakah saham tersebut mahal atau tidak, lebih kecil angkanya maka semakin murah, sebaliknya semakin besar angkanya maka semakin mahal.

Pada Saham BOLA PER kuartal I 2021 yaitu 102.24 kali atau jika diasumsikan setahun (4 kuartal) sebesar 25.56 kali (diatas 1 berarti sudah mahal).

3. BVPS (Book Value Per Share)

Rasio ini digunakan untuk membandingkan nilai pasar per saham, jika nilainya BVPS lebih tinggi dari harga pasar per sahamnya maka bisa dikatakan murah atau lebih rendah. Pada saham Bola nilai BVPS yang dihasilkan Rp.86.66/lembar sedangkan harga saham saat ini Rp. 820/lembar.

4. PBV (Price to Book Value)

Konsepnya sama dengan PER, semakin tinggi nilai PBV, maka harga sahamnya semakin mahal. Untuk saham BOLA nilai PBVnya yaitu 9.46 kali.

Rasio Ukur Laba Perusahaan

Bagian ini membahas rasio yang sering digunakan untuk mengukur suatu perusahaan dalam mendapatkan labanya, rasio ini terdiri dari ROA dan ROE.

1. ROA (Return On Asset)

Rasio yang mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan semua aktiva yang dimiliki perusahaan. ROA yang dihasilkan oleh BOLA 7.95% jika disetahunkan yaitu 31.81% maka bola dapat menghasilkan laba dengan seluruh modal yang dimiliki sebesar 31.81%/tahun.

2. ROE (Return On Equity)

Rasio yang mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih dengan menggunakan modal sendiri serta menghasilkan laba bersih yang tersedia bagi para investor. ROE pada kuartal I BOLA yaitu 9.25% atau jika disetahunkan 34.61% laba yang dapat dihasilkan dengan modal sendiri.

Rasio Solvabilitas

Selanjutnya membahas Rasio Solvabilitas atau rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi segala kewajibanya baik jangka pendek atau jangka panjang jika perusahaan dilikuidasi.

1. DER (Debt To Equity Ratio)

Perbandingan antara utang yang dimiliki perusahaan dengan modal sendiri. Semakin tinggi rasio ini artinya modal sendiri semakin sedikit dibandingkan utang. DER yang dihasilkan BOLA pada kuartal I 2021 yaitu 0,16 atau hanya 16% dari jumlah total ekuitas, artinya jika dilikuidasi hutangnya masih dapat dilunasi oleh modal sendiri.

2. DAR (Debt To Asset Ratio)

Rasio yang digunakan untuk mengukur presentase besarnya dana yang berasal dari hutang baik jangka pendek atau jangka panjang. Pada kuartal I DER yang dihasilkan oleh BOLA yaitu 0,14 atau hanya memiliki hutang 14% dari total asset, artinya jika dilikuidasi masih banyak asset untuk melunasinya.

Histori Harga Saham BOLA

Kapitalisasi pasar dari BOLA ini secara keseluruhan sebesar 4.9 Triliun.

Image

Mengulas sedikit dari histori harga saham dari chart website trading view, jika dapat dilihat setelah trend side ways (atau harga saham cenderung naik turun di sekitaran harga yang sama) dari bulan April hingga akhir Juli.

Kemudian akhirnya chart candle menembus batas atasnya (resistance) hingga harganya naik hingga sempat ke angka 1000/lembar. Selanjutnya dari garis Exponential Moving Average (EMA 20 ) 20 hari yang menunjukkan trend harga meningkat ketika garisnya berada di bawah candle.

Sepertinya ada kaitannya juga dengan isu di awal Agustus ketika Liga 1 Indonesia akan kembali dimulai sehingga para trader atau investor berbondong-bondong membeli.

Jadi, Tertarik Menjemput BOLA Bali United?

Sekian review saham BOLA laporan keuangan kuartal 1 dan sedikit dari sisi teknikalnya. Tentu saja masih banyak indikator lainnya untuk memilih suatu saham, seperti saham tersebut apakah banyak peminatnya atau tidak. Bisa juga meneliti dari segi aspek hukumnya.

Sekali lagi, review ini bukan ajakan untuk menjual atau membeli, ya. Semoga tulisan ini dapat menjadi referensi.

Share your love
Ervan Masoem
Ervan Masoem
Articles: 2

One comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *