“Semua harus ditulis. Apa pun!” tegas Pramoedya Ananta Toer, “Jangan takut tidak dibaca atau tidak diterima penerbit. Yang penting tulis, tulis, dan tulis. Suatu saat pasti akan berguna.”
Lantas kenapa kita harus menulis? Tahu kau mengapa aku sayangi kau lebih dari siapa pun? Karena kau menulis. Suaramu takkan padam ditelan angin, akan abadi, sampai jauh, jauh di kemudian hari.
Ah ya, kutipan dari ‘Anak Semua Bangsa’ ini mungkin suatu saat akan saya gombalkan buat sang istri—semoga aja sih dapatnya penulis (tapi yang lebih semoga bisa beristri sih). Seperti Eka Kurniawan-Ratih Kumala, Sylvia Plath-Ted Hughes, atau sekadar pasangan yang nggak nikah macam Erik Prasetya-Ayu Utami dan Jean-Paul Sartre-Simone de Beauvoir, rasanya bisa beradu kasih dengan dia yang hobi baca dan tulis jadi salah satu impian terbesar saya.
Dan untuk saat ini, boleh lah saya haturkan kutipan ngehits Pramoedya di atas untuk salah satu, lebih tepatnya satu-satunya member JKT48 yang rajin ngeblog, si cantik Ratu Vienny Fitrilya. Blognya sendiri berdomisili di jkt48.com/blog/viny.
Boleh disebut Viny ini imaji ideal saya, oshi atau entah apalah istilahnya. Karena di balik parasnya yang cantik, manis, dan imut, tersimpan kearifan yang sungguh luar biasa yang bisa kita gali darinya. Ya, kita bisa belajar apapun dari siapa pun.
1. Membaca
Atau kalau Doraemon punya pintu ke mana saja, menurutku, buku adalah versi nyatanya.
“Dia”, Viny JKT48
Tentu saja, karena menulis sesungguhnya adalah perpanjangan dari membaca. Jelas, kalau orang yang nggak suka membaca lalu menyebut diri penulis, maka pada waktunya, semangatnya menulis akan berhenti, atau tulisannya kering.
Membaca dan menulis ibarat pasangan yang sulit buat dipisah. Dan buku sebagai sumber bacaan, seperti analogi Viny, adalah pintu ajaibnya Doraemon. Buku mengasah pikiran kita, menambah wawasan, dan memperluas perspektif. Kita bisa dibawa jalan-jalan sampai jauh ke tempat mana pun. “Siapa yang butuh Doraemon kalau kalian bisa membuat jalan ke tempat yang kalian mau sendiri? Ayo, mana bukumu?” tantang member JKT48 bergolongan darah A ini.
Kalau saja bisa bertemu dan ngobrol dengannya, pasti bakal diskusi seru soal buku dengannya, mungkin tentang Haruki Murakami.
2. Bertanya dan Mempertanyakan
Di suatu malam aku bertanya, “Bagaimana kamu memaknai hidup kamu?” Hidup ini adalah misteri yang sedang ingin aku cari tahu jawabannya.
“Pertanyaan”, Viny JKT48
Wah ini sebuah pertanyaan besar Vin. Para filsuf pun saling bertanya dan berdebat akan hal ini. Apalagi di abad ke-20 ditandai dengan lahirnya aliran filsafat yang disebut eksistensialisme. Rumpun filsafat yang berpangkal tolak dari asas yang sama,, yaitu dalam usaha memahami manusia, eksistensi lebih penting ketimbang esensi. Dari Kierkegaard, Nietzsche, Berdyaev, Jaspers, Sartre, Heidegger, dan serentetan nama-nama dari masa kontemporer ikut bertanya soal ini.
Dan ya, sebagai makhluk berpikir, kita dianugerahi kemampuan untuk bertanya dan mempertanyakan. Dari pertanyaan yang kita ajukan, selanjutkan bisa dijadikan suatu tema tulisan. Nggak perlu pertanyaan rumit, yang remeh-temeh pun bakal jadi suatu tulisan yang menarik.
3. Foto-Foto
Maafkan diriku yang cukup pelit tidak mau berbagi keindahan pagi itu dengan menghitam-putihkan foto ini. Jadi sadar, hidup tanpa warna itu tidak ada artinya.
“Satu Hari Saja”, Viny JKT48
Hari ini, semua orang bisa jadi fotografer. Teknologi membekukan momen makin mudah, jadi kenapa harus males buat memotret?
Potret apapun. Kalau lagi mandek, kehabisan ide buat nulis, cobalah bongkar galeri foto yang kita punya itu. Oh ya, menyisipkan foto di dalam postingan kita bagi saya adalah suatu keharusan, dan bakal lebih menarik kalau yang ditampilkan adalah hasil jepretan-jepretan asli kita sendiri, enggak peduli meski jelek pun.
Dengan kalimat perkenalannya: “Aku si gadis artistik yang sedang berjuang meraih mimpi, namaku Vienny!” Si cantik ini memang cukup ahli menggambar dan menggunakan perangkat lunak desain grafis.
4. Konsisten Menulis
Menulis itu berguna banget lho. Kadang aku suka menyesal sendiri saat khayalanku sudah berpetualang jauh sampai ke China. Eh, besoknya aku malah lupa hihi.
“Menolak Lupa”, Viny JKT48
Setelah membaca, bertanya, lalu foto-foto, ya tentunya ini kurang komplit kalau nggak dituang ke dalam sebentuk tulisan. Nggak ada cara lain buat latihan menulis, ya selain dengan menulis.
Yang menarik, Viny ini masih melakukan aktivitas yang sungguh ketinggalan zaman, menulis jurnal harian dengan tulisan tangan. Ternyata memang, pekerjaan yang kita anggap kuno ini memiliki beragam manfaat. Dengan menulis langsung, kita bisa fokus, tanpa gangguan distraksi notifikasi jika kita menulis lewat gadget.
Suatu kali Seno Gumira Ajidarma pernah berpesan: Menulis adalah suatu cara untuk bicara, suatu cara untuk berkata, suatu cara untuk menyapa, suatu cara untuk menyentuh seseorang yang lain entah di mana.
5. Lakukan Segala Hal dengan Hati
Karena menurutku itulah inti dari sebuah pertunjukan. Membuat yang melihatnya bahagia.
Viny JKT48
Ingin berbahagia? Maka bahagiakanlah orang lain. Menulis adalah berbagi, maka jadikanlah ngeblog sebagai sarana berbagi kebahagiaan.
Nah, apapun kegiatan kita, lakukan semuanya dengan ikhlas. Tanpa diniatkan dari hati, ngeblog ya semangatnya cuma pas awal-awal doang. Ke sananya bakal males plus bosan, karena misalnya kita ngeblog karena pengen nyari popularitas, duit, atau beragam motif lain, dan ternyata ini nggak kesampean. Jadi ngebloglah dengan hati.
7. Membalas Komentar
Komentar pada blog adalah vitamin, bikin kita makin semangat untuk ngeblog. Karena kita yakin bahwa tulisan kita ada yang ngebaca.
Beruntungnya Viny, karena udah punya banyak fans, ya yang komen bejibun di blognya. Dan asyiknya member JKT48 penyuka SNSD ini nggak gengsi buat membalas beragam komen yang masuk, dari sekedar gombalan, saran, sampai kritikan.
Lewat diskusi di kolom komentar, sering saya mendapat ide tulisan baru.
+
+
6. Dolce far niente
Ketidakpedulian malah membukakan pintu bahagia itu bisa dari mana saja dan dari apa saja.
“Sederhana Sih”, Viny JKT48
The Art of Doing Nothing. Ceritanya Viny kenal kalimat ini sehabis nonton film “Eat, Pray, Love”. “Kurang lebih itulah kesenangan paling sederhana yang bisa kita dapat tanpa harus mengada-ada,” sebut Viny berusaha menyimpulkan.
Ya, adakalanya berhenti sejenak adalah sebuah opsi terbaik. Nggak ada salahnya untuk memanjakan diri, bukan sebuah dosa kan? Ini sebenarnya pembelaan diri, ternyata sama seperti saya, Viny anaknya banyak magernya juga. Tapi kalau dipikir-pikir memang ada benarnya sih, di masa modern saat ini, kita disibukan agar senantiasa berlari dan terus berkompetisi. Tapi untuk apa? Mari luangkan waktu barang sedikit buat bermalas-malasan, berusaha merefleksi diri dan berkontemplasi. Namun bukan berarti apatis tentu saja.
*****
Meski nggak rajin-rajin amat update blog, tapi Viny ini konsisten bikin minimal dua postingan per bulannya. Tuh, masa kamu masih beralasan sok sibuk buat ngisi blog sendiri sih. Terimakasih ya adinda yang cantik, dan semoga postingan ini memaniskan semangat ngeblog kalian. Dan saatnya buat saya berburu calon istri semodel Viny ini, eh kalau dapatnya sejenis Kinal pun nggak masalah sih.
Kalau boleh meramal, Viny ini punya bakat buat jadi novelis kayaknya. Dan katanya sih, intuisi saya biasanya suka tepat.
Semoga impiannya tercapai ya kang.
Jadi pertanyaan saya benarkah Erik Prasetya-Ayu Utami pasangan yang nggak nikah?
Amin. Kalau ada kenalan, info-info weh kang.
Tah kalau soal pernikahan tokoh publik mah saya bukan infotainment. 😀
Apapaun yang dikerjakan dengan hati akan berkesan dihati, 🙂
Tapi hati-hati kalau ingin memberi hati.
hati yang tidak mudah layu tak perlu hati-hati 😀
Amin, semoga terwujud yang seperti dia… hehehe
Amin. 😀
Semangaaaaat….
Samaaa… Pengen punya calon istri yang suka membaca dan nulis serta cantik 😀
Amin.
Mari memantaskan diri dulu biar bisa gaet istri yg ideal.
Wah, ga nyangka seorang idol seperti dia ternyata bisa nulis sebegitu indahnya… Persepsi gua tentang seorang idol mulai berubah nih.
Yup, jangan termakan stereotip. Tapi saya juga nggak kenal-kenal amat sih.
Semoga bisa menggaet wanita seperti dia Kak.. hihihi.
Duh banyak yg ngedoain gini ya. Aminin aja dulu deh.
Wah dibalik celana gemesnya ternyata punya bakat nulis juga 😀
Karena di setiap celana gemes, di dalamnya tersimpan kearifan dan kenikmatan bagi para lelaki yg berpikir.
Selalu suka baca tulisan mas nya 😀 baru tau klo ada member JKT48 yg bs begitu elegan dg dunia kepenulisan.
Begitulah kalau jadi pembaca, maka bisa jadi penulis yg baik juga. 😀
Wah saya bukan fansnya JKT 48, jadi nggak kenal. Tapi ternyata cakep ya, wah saya bakalan rajin nih berkunjung ke blognya. Nice share mas,
Sama sih saya juga bukan fans ‘bener-bener’ JKT48, cuma iseng aja. Dan gara-garanya cakepnya ini jadi demen Viny emang.
wah baru tahu kalau Viny punya blog. apakah member yang lain juga punya?
Taunya sih cuma Viny doang. Belum kepo yg lain.
Dan buku-buku favoritnya Viny ini sama kayak kak Ve, berat berat. Huhu. Aku memang kagum sama Viny karena dia juga suka memperhatikan hal yang terkecil, tapi aku nggak begitu sering baca blognya.
Sekalinya komen pasti ke-ratusan deh :’)
Aku suka juga soalnya tangan dia tuh luwes juga bisa gambar gambar. Iri :’)
Iya saya juga komen masih belum diapprove aja nih, padahal mau saling korespondensi gitu. Ah gimana kalau mau nembak, pasti harus lebih bersabar juga nunggu balesannya.
Aku suka banget kalau nemu artis yang suka ngeblog macam si Aliyssa Soebandono misalnya 🙂
Kalau Aliyssa alhamdulillah karena udah punya pendamping hidup, ya berpindah ngefans ke yg masih sendiri. 😀
Oshi aku nih bang. Hahahaha
Ih tuturut munding deh.
Ngiri sama Vini, hihaihiaia saya jadi tertusuk garpu nih, ngeblog nggak ada konsisten-konsistennya haha, muncul tenggelam, sperti orang nggak bisa renang hehehe, nice blog dan sepertinya penulis blog ini juga senang membaca, bahasanya mengalir bak air terjun tanpa jeda 🙂
Wah kayaknya bener2 mantengin blognya viny nih, sampe apal tiap detil. Mantaaaaap
Saya juga suka Viny karena dia banyak plus-plusnya kak. Salah satunya ini, dia bisa menginspirasi orang lain dengan tulisannya. Dan sepertinya dia juga suka ngeblog semenjak sebelum jadi member. 😉
Tos dulu, Bro. Gue juga pengin punya calon istri sesama penulis. Impian gue banget tuh punya calon istri yang sama-sama menggeluti bidang yang sama, apalai udah mapan duluan. ^_^
Ah Bang Nuel ini ikut-ikutan aja sih. Tapi yg pasti kalau kejadian so sweet kayaknya.
Joss 😀 Panjang banget nulisnya hehehe
Masih pendek ah segini mah.
Iyaaa aku setuju kalau si Viny ini punya bakat bisa nulis novel, kata-katanya indah soale 🙂
belajar itu dari siapa dan dari mana saja …. apalagi dari … ehm ehm … semanis dia ….
tulisannya ringan tapi berisi, menginspirasi dan menghibur. juara lah
Tulisan siapa nih? Tapi emang sih, antara saya dan Viny selalu menginspirasi dan menghibur.
:v
masak kalah sama viny ? *ngomong sm diri sendiri
saya malah setuju: duta kebudayaan disematkan kepada viny
[…] sehebat apapun tak akan ada yang dicapai. Dan kalau ngomongin penulis hipster asal Jepang ini, dari Viny JKT48 sampai Zen RS saja suka sama […]