Bocchi the Rock! memang sering mengolok-olok protagonisnya sebagai obyek komedi dari waktu ke waktu, tetapi serial anime ini berhasil menggambarkan kecemasan sosial secara positif.
Social anxiety atau gangguan kecemasan sosial, sebelumnya dikenal sebagai fobia sosial, adalah kondisi kesehatan mental ketiga yang paling umum. Ini merupakan gangguan mental terbanyak di bawah adiksi zat dan depresi, dan dapat menyerang siapa saja. Namun, tanda-tanda peringatannya biasanya muncul sebelum seseorang berusia 20 tahun.
Karya-karya fiksi yang mengangkat isu-isu mental secara positif, terutama anime, semakin meningkat. Ini memberikan pencerahan dan perspektif positif tentang hal-hal gelap dan berat yang cenderung dihindari orang.
Dalam Bocchi The Rock!, meski Hitori “Bocchi” Gotoh masih mengalami kecemasan, kondisi karakter tersebut mengalami peningkatan yang relatif besar. Dapat dikatakan bahwa dia memiliki tingkat kecemasan sosial yang ekstrim di awal serial anime ini.
Hitori telah belajar bermain gitar dan menghabiskan waktu sendirian, tanpa teman, selama di sekolah dasar. Kemudian status quo-nya mulai berubah di sekolah menengah ketika seorang gadis bernama Nijika Ijichi secara tiba-tiba mengundangnya bergabung dengan Kessoku Band. Seseorang dari luar memulai percakapan yang mengubah hidup Hitori, karena dia ternyata tidak mampu melakukannya, padahal bergabung dengan sebuah band adalah mimpinya.
Baca juga: 15 Anime Musik Ragam Genre, dari Romance Sampai Action
Potret Gangguan Kecemasan Sosial dalam Bocchi the Rock!
Meski belum bisa disebut kalau Hitori hanya memiliki kecemasan sosial ringan pada saat ini, dia sekarang berada di tengah-tengah, masih mengalami gejala fisik dan psikologis dari kecemasan tersebut. Meski begitu, dia mampu berpartisipasi dalam beberapa situasi sosial, bahkan jika dia menghadapi kesulitan dalam melakukannya.
Bahkan dengan kemajuannya, ada kalanya dia menunjukkan perilaku kecemasan sosial yang parah, seperti serangan panik, tetapi dia berusaha keras untuk berubah, menghadapi tantangan untuk mengejar mimpinya dan mengekspresikan dirinya, meski itu tidak mudah untuk dilakukan.
Banyak seniman dalam kehidupan nyata diketahui memiliki gangguan kecemasan sosial. Meski mereka masih memilikinya, seperti protagonis anime Bocchi the Rock! ini, mereka menemukan mekanisme koping untuk mengatasinya, dan seni memainkan peran utama dalam hal itu.
Bocchi the Rock! melakukan pekerjaan yang brilian, dengan cara animasi gerak, untuk menunjukkan bagaimana kecemasan sosial dapat menghilangkan pencapaian seseorang dan ketakutan yang mendasari penolakan, penghinaan, dan kegagalan yang melekat pada gangguan ini.
Jelas juga bahwa memiliki kecemasan sosial sangat berbeda dengan rasa malu. Rasa malu tidak memengaruhi kehidupan seseorang seperti halnya kecemasan sosial, yang secara konsisten mengganggu aktivitas sehari-hari seseorang, dan dapat berdampak negatif pada pendidikan, karier, dan hubungan pribadi mereka.
Sangat bagus bahwa kita memiliki beberapa serial anime yang mempromosikan kesadaran akan kecemasan sosial, seperti My Dress-Up Darling! dan Komi Can’t Communicate, dan sekarang, penggambaran yang sangat bagus di Bocchi The Rock! datang untuk menambah set ini, menyebabkan dampak yang besar dengan cara mengatasi kecemasan sosial.
Ada banyak misrepresentasi karakter kecemasan sosial di anime sebelumnya, dengan perjuangan dan rasa sakit mereka menjadi titik fokus komedi atau hanya berfungsi sebagai perangkat plot. Representasi positif dari karakter yang berurusan dengan kesehatan mental dalam fiksi seperti ini membantu tidak hanya mereka yang menderita halangan yang sama, yang dapat memahami perjuangan karakternya. Selain itu juga orang tua dan teman mereka, yang dapat belajar lebih banyak tentang sesuatu yang tidak dapat mereka hubungkan. karena mereka tidak mengalami suasana hati tersebut.
Ada kemungkinan seseorang harus hidup dengan gangguan kecemasan sosial, dan tak sepenuhnya dapat mengatasinya. Hitori dalam Bocchi the Rock! datang sebagai cahaya di ujung terowongan yang sangat gelap, karena bahkan ketika menderita serangan kecemasan yang parah, dia akhirnya menemukan jalan keluar. Hitori menghadapinya dan meninggalkan zona nyamannya yang mengerikan, karena dia memiliki keinginan untuk berubah.
Hitori menampilkan banyak gejala fisik dan fisiologis dari gangguan kecemasan sosial, seperti kulit memerah, berkeringat, gemetar, merasakan jantungnya berdebar kencang, merasa gugup hingga mual, bahkan muntah.
Selain itu, dia tidak banyak melakukan kontak mata saat berinteraksi dengan orang lain, memiliki postur tubuh yang kaku saat berada di sekitar orang lain, serta pikiran dan perilaku yang biasanya merupakan tanda-tanda kecemasan sosial, seperti merasa malu atau canggung di depan orang lain, tidak tahu harus berkata apa kepada orang lain.
Hitori juga merasa sangat takut atau khawatir bahwa orang lain akan menilainya secara negatif, atau bahkan menolaknya tanpa alasan yang jelas, merasa takut berada di sekitar orang lain, dan menghindari tempat-tempat di mana orang cenderung berkumpul. Ini tercermin dari preferensinya terhadap tempat-tempat gelap dan tertutup.
Meski sengaja digambarkan dengan gaya seni animasinya yang surealis dan tampak berlebihan garapan studio CloverWorks, penggambaran gangguan kecemasan sosial Hitori tidak dibuat untuk ditertawakan atau dipandang rendah.
Kessoku Band Sebagai Support System
Teman satu bandnya menyukai Hitori meski sifatnya tertutup, menunjukkan bahwa menyukai seseorang tanpa menilai mereka adalah mungkin, dan mereka bekerja sama. Setiap orang punya kekuatan dan kelemahan tersendiri, karena bahkan anggota band yang tampaknya lebih ekstrover, dengan aura “ceria dan berkilau”, dapat memiliki masalah juga.
Setiap orang dapat merasa tidak mampu dari waktu ke waktu, dan interaksi sosial serta kiasan kekuatan persahabatan yang digunakan dengan baik. Selain itu kecintaan bersama pada musik membantu gadis-gadis ini menavigasi awal masa depan bagian dewasa dari hidup mereka.
Hitori tidak makan di kantin sekolah, dia memainkan gitar di kamar terkuncinya. Saat pertama kalinya dia bermain dengan band, dia tampil di dalam kotak kardus, benar-benar bersembunyi dari pandangan orang lain. Ini karena dia tidak harus menghadapi mereka, atau dari penilaian mereka, yang bahkan tidak disebabkan oleh indikasi dari luar, tetapi yang berasal dari persepsinya bahwa dia tidak akan pernah “cukup baik”.
Dia mendapat pengakuan dari orang-orang di internet, dengan saluran musiknya, tetapi kekhawatirannya yang berasal dari kelainannya membayangi penilaian dirinya dan persepsi tentang kualitas dan bakatnya.
Kondisi Hitori tidak diromantisasi atau ditampilkan sebagai sesuatu untuk ditiru oleh orang-orang di kehidupan nyata. Dia menemukan mekanisme koping dalam seni dan persahabatan, serta tujuan bersama, dan itu adalah cahaya positif untuk tidak pernah padam.
Ketika datang ke kehidupan nyata, sangat mungkin bahwa seseorang dengan tingkat kecemasan sosialnya akan membutuhkan terapi atau obat-obatan, tetapi penekanan pada kemauan Hitori untuk berubah, mengejar mimpinya, dan interaksi dengan teman-teman barunya, yaitu sosialisasi, memainkan peran mendasar dalam menghadapi gangguan ini.
Jadi, pesan yang jelas dari anime ini adalah bahwa seseorang masih dapat memiliki kecemasan sosial pada tingkat tertentu, namun tetap mampu menjalani kehidupan.
Dengan karakter yang menarik serta penceritaan yang bagus, Bocchi the Rock! adalah anime terbaik 2022 dan yang membangkitkan semangat yang menggambarkan generasi muda yang berjuang dengan kesehatan mental dan jalan masa depan dalam hidup mereka, dengan daya tarik yang melampaui usia atau generasi.
| Judul Asli | ぼっち・ざ・ろっく！ |
| Episode | 12 |
| Rilis | Fall 2022 (9 Oktober-25 Desember 2022) |
| Sumber | Manga 4-koma |
| Penulis | Aki Hamaji |
| Sutradara | Keiichirou Saitou |
| Studio | CloverWorks |
| Produser | Aniplex |
| Genre | Comedy, Music, Slice of Life, Seinen |
| Cast | Hitori Gotou (Yoshino Aoyama), Nijika Ijichi (Sayumi Suzushiro), Ryo Yamada (Saku Mizuno), Ikuyo Kita (Ikumi Hasegawa), Seika Ijichi (Maaya Uchida) |
