Ngomong-ngomong soal aksen British, ada satu aktor yang saya suka berkat logat ngomongnya ini, yakni si ganteng Daniel Radcliffe. Yang pertama terlintas di pikiran kalau mendengar nama aktor ini pasti langsung menjurus ke Harry Potter. Ya, HERHRI POTTAH *pake pronounciation aksen British*
If I had a British accent I will never shut up! Bukan bermaksud rasis ya, tapi saya pikir aksen terkeren di dunia itu ada dua, Sunda sama British. Subyektif pisan ini mah. 😆
Dan di bulan ini ada 3 seri film Harry Potter yang saya tonton. Jujur, saya cuma pernah baca The Casual Vacancy doang dari JK Rowling, untuk novel fantasi fenomenal Harry Potter-nya sih belum sempat. Yang pasti, saya suka film penyihir ini.
Berikut film-film yang saya tonton di bulan kesepuluh kemarin.
1. Harry Potter and Half Blood Prince (2009)
Harry Potter memulai tahun keenamnya di Hogwarts dengan menemukan buku pelajaran tua yang pernah dipakai mantan siswa yang memberi nama samaran sebagai Half-Blood Prince. Dan Harry pun mulai mempelajari masa lalu sang Lord Voldemort.
David Yates dipercaya menunggangi film ini, dan memang dari seri kelima sampai terakhir tetap dipegang sama filmmaker ini.
Aripmeter: 74%
2. Easy A (2010)
Efek bola salju. Sekali berbohong, konsekuensinya kita akan dipaksa untuk membuat kebohongan-kebohongan baru lainnya. Dan begitulah yang dialami Olive, yang bermetamorfosis dari seorang gadis ‘nerdy’ menjadi seorang ‘bitchy’. Tapi ga habis pikir juga sih masa cewek secantik ini seorang siswa cupu.
Oke, ada dua Emma yang menggoda iman saya, yang pertama Watson, yang kedua Stone ini. 😆
Aripmeter: 70%
3. Harry Potter and The Deathly Hallows Part 1 (2010)
Trio Harry, Ron, dan Hermione jadi buruan Lord Voldemort cs. Mereka bertiga harus lontang-lantung sembari sembunyi-sembunyi untuk mencari dan menghancurkan Horcrux.
Aripmeter: 78%
4. Harry Potter and The Deathly Hallows Part 2 (2011)
Film pamungkas ini menyimpan banyak memori buat saya. Karena dulu saat masih penayangan di bioskop ini pertama kalinya saya nonton film versi 3D. Yang paling berkesan karena nonton bareng sama teman SMA di masa-masa terakhir berseragam putih abu.
Yah kok malah curhat ya, yang pasti film terakhir ini emang epik sih.
Aripmeter: 82%
5. What If (2013)
Ada dua pilihan ketika kita jatuh cinta pada seseorang yang udah punya hubungan, jadi penghasut yang busuk atau jadi penyabar yang menyedihkan.
Inilah dilema yang dialami Wallace. Apakah harus tetap mempertahankan status sahabat dengan Chantry dengan memendam perasaannya, atau blak-blakan tentang perasaannya dengan resiko merusak hubungan ‘cuma sahabat’ ini.
The best rom-com since 500 Days of Summer. Tagline yang mungkin setengah benar, yang pasti film Marc Webb yang mempertemukan JGL dan Zooey Deschanel ga bisa dikalahkan sama Radcliffe-Zoe Kazan.
Aripmeter: 76%
===
Jangan terlalu percaya sama ulasan yang ditulis reviewer film super-subyektif dan super malas ini. Jika ingin baca review film, maka postingan ini bukan tempatnya.
Wah film “what if” yg maen daniel juga ya, belom pernah nonton. cari filmnya ah.. ^^’
Film2 harry potter emang keren smua dah, gue juga suka film tentang dunia sihir kek gitu. Film A+ juga bagus.. 😀
Film amrik ini, tapi om Daniel-nya ngomong pake logat british yg aduhai.
Belom nonton whatif, tapi dari semua di atas paling suka ama easy A. Emma stooone. Hahahaha.
Easy emang bagus temanya, tapi plotnya gampang ketebak.
Yg pasti sih Emma Stone-nya sesuatu. 😀
Pengeeeeen banget nonton yang terakhir, Rif. Mau carik dvdnya ah.. 😀
Btw, aku jugak seneng denger orang ngomong enggres pakek logat British. Ngerasa keren aja. 😛
Selalu bikin terkesima kalau ngedenger orang ngomong British tuh. 😀
wooow… parade film Radcliffe nih ceritanya. Kalo suka film British, sudah pernah nonton About Time?
Liat resensinya kayaknya seru buat ditonton nih.
Kirain film yg Justin Timberlake itu.