Saya mulai menonton Deca-Dence dengan ekspektasi minim, mengetahui sejarah serial anime original, dan seberapa sering anime begini apalagi yang dibikin beberapa tahun ke belakang hanya beralih ke pemborosan waktu yang medioker.
Namun saya sangat terkejut karena Deca-Dence dapat membuat saya tertarik setiap episodenya dari minggu ke minggu. Sekaligus juga dapat menawarkan penyelesaian memuaskan, yang merupakan pencapaian yang sangat langka di antara serial anime original.
Yang berhasil dilakukan Gurren Lagann dan gagal dilakukan Darling in the Franxx, misalnya – kedua anime langsung terngiang di kepala saya saat impresi menonton episode pertama Deca-Dence.
Dibesut Yuzuru Tachikawa, yang menggarap adaptasi Mob Psycho dan sebelumnya anime original Death Parade, membuat Deca-Dence adalah percobaan keduanya dalam anime original.
Dari semestanya, hingga karakter, plot, dan mungkin segala yang ada di antaranya, Deca-Dence begitu mengejutkan saya. Benar-benar menyenangkan bagi saya untuk terus mengikutinya.
Pembangunan Semesta Deca-Dence dan Animasi
Mari kita mulai dengan semesta dan premisnya, yang dengan 12 episode ini mampu menjejalkan begitu banyak plot dan lore sehingga bikin malu begitu banyak anime ratusan episode. Apalagi seri ini tak terasa terburu-buru, mengingat jumlah konten yang Deca-Dence coba liput merupakan pencapaian besar lainnya.
Kemudian soal animasi dan gaya seninya, yang memang terlihat luar biasa dan menakjubkan setiap detiknya. Kita mungkin sudah tahu ini dari menonton trailer.
Meski pada satu titik, Deca-Dence memutuskan untuk mengintegrasikan gaya seni yang sama sekali berbeda ke dalam cerita. Ini adalah keputusan yang membuat banyak orang tampaknya kecewa dan saya mengerti mengapa.
Cerita sebelum titik itu sudah memiliki begitu banyak hal di dalamnya sehingga ketika Deca-Dence melemparkan lapisan lain di atasnya padahal kita hanya memiliki 12 episode adalah tugas yang sangat menakutkan.
Namun serial ini tak hanya membuatnya berhasil pada akhirnya, dan entah bagaimana meyakinkan saya bahwa itu adalah langkah yang benar.
Karakter Natsume dan Kaburagi
Baru-baru ini ada tren di anime ketika karakter perempuan pendatang baru akan mendapatkan mentor laki-laki untuk melatih mereka, dan kemudian melawan semua hambatan mereka dan akhirnya dapat mencapai tujuan mereka.
Sebut saja ini klise, dan saya tak peduli, karena setiap cerita yang saya tonton yang punya struktur cerita ini sangat menyenangkan untuk ditonton, dan sejauh ini mungkin Deca-Dence adalah puncak dari kategori ini. Di tahun ini di musim sebelumnya ada BNA yang juga saya sukai.
Karakter sampingan lainnya cukup menyenangkan untuk diikuti, tetapi sebenarnya ceritanya terutama berfokus pada hubungan antara Natsume dan Kaburagi, itulah sebabnya saya sangat senang mereka bekerja sama dengan sangat baik, dan secara individu juga sama menariknya.
Kemudian karakternya, yang tanpa membahas spoiler besar, saya hanya akan mengatakan bahwa Natsume dan Kaburagi adalah duo terbaik yang pernah saya lihat sepanjang tahun ini. Karisma dan hubungan yang mereka miliki di setiap adegan sangat menyenangkan untuk ditonton.
Cerita Deca-Dence dengan Plot Berlapis
Soal ceritanya, benar-benar tidak bisa saya bicarakan karena sama halnya dengan memberi spoiler. Jadi silakan lewati bagian ini jika belum menonton serinya.
Oke, kita memulai Deca-Dence di dunia pasca-apokaliptik ketika manusia hidup dalam benteng raksasa yang bisa berpindah.
Monster yang dapat menciptakan gelembung gravitasi berkeliaran, dan cara untuk melawan monster ini adalah dengan menggunakan tombak raksasa, menguras darahnya, untuk kemudian digunakan untuk memberi daya pada benteng raksasa tadi.
Tak hanya itu, di atas plot ini juga ada plot lain. Tentang para cyborg di pesawat luar angkasa yang mengorbit bumi. Para cyborg ini dikendalikan oleh “roh” manusia sebelumnya yang melarikan diri dari bumi saat kiamat terjadi, dan cyborg ini kemudian memainkan semacam “video game” yang menempatkan kesadaran mereka ke dalam tubuh yang dapat digunakan untuk melawan monster dengan manusia di bumi.
Oh, dan jangan lupa bahwa ada elemen plot tambahan bahwa ada semacam pembersih yang digunakan oleh sistem yang tugasnya untuk membunuh “bug” yang terjadi secara acak dalam sistem, dan bug itu adalah tokoh utama kita tadi.
Serial anime original, artinya mereka tak memiliki sumber materi untuk diambil, sungguh merupakan pencapaian yang mencengangkan di mata saya, mungkin itulah mengapa saya sangat terkesan dengan serial ini. Tachikawa tampaknya sutradara anime yang layak diikuti.
Saya berharap semua orang yang telah membaca sampai saat ini menikmati serial ini seperti saya, dan jika belum menonton serialnya, saya sangat menyarankan kamu untuk mencobanya, karena serial ini benar-benar spesial.
Nonton dimana bang, pengen nonton juga kalau gak sibuk
Usmansan99
#honja
Yg legal bisa ditonton via Crunchyroll, kalau bajakannya di animepahe hehe.
Belum lama ini saya nonton cicil 1-2 episode per hari dan akhirnya beres kemarin Minggu. Saya sepakat dengan tulisanmu, Rif. Puas banget dengan anime 12 episode ini.
Natsume, si kecacatan sistem atau yang dianggap bug ini memang keren. Secara tak langsung bisa menggeser pemikiran Kaburagi untuk tetap hidup dan memperbaikinya jalan hidupnya. XD
Tapi terasa konyol ketika tokoh Jill yang bagi saya OP juga dianggap cacat.