Masa SMA merupakan momen yang paling indah dan berkesan dalam hidup. Argumen yang enggak terlalu salah memang.
Hari ini (9/2/12), di Sabtu pagi yang cerah, saya bisa mencicipi memori-memori indah pas SMA, bisa bersilaturahmi dengan kawan yang sudah lama tak bersua. Ya, diadakan expo universitas untuk presentasi tiap perguruan tinggi di SMA. Meski sebenarnya kehadiran saya sangat enggak dibutuhkan, berhubung mahasiswa Unpad mah kebanyakan, pasaran sih.
Bertemu dengan kawan semasa SMA pastinya kurang kalau ga sambil chit chat bersenda gurau melantur ke mana-mana. Syahdan, entah mengapa obrolan dengan calon dokter Dika (@dikasafari), beserta 2 mahasiswa teknik, Ajat (@JatnikaSetiawan) dan Randi menghasilkan diskusi menarik soal pengobatan alternatif dan sugesti, yang selanjutnya mengarah ke topik efek Placebo ini.
Pikiran memang merupakan sesuatu yang sangat mempengaruhi kondisi tubuh kita. Tidak bisa dipungkiri bahwa seseorang bisa menjadi sembuh akibat dari sugesti. Ada yang merasa lebih baik dengan menggunakan obat-obatan atau prosedur tertentu yang sebenarnya tidak memiliki bukti kegunaan bagi kesembuhan. Nah, inilah yang dimaksud dengan efek Placebo.
Contoh nyata paling mudahnya ketika sehabis ditensi, ibu selalu bilang merasa enakan, sehingga kalau lagi ada saya suka minta. Padahal kan yang saya lakukan hanya tes untuk mengukur tekanan darah, tidak lebih. Tapi ya karena berdampak positif, saya tetap kasih tanpa penjelasan soal efek Placebo yang memang sering disebut fake treatment ini.
Beberapa tahun ke belakang sempat ngetren tentang gelang Power Balance di kalangan remaja dan eksekutif. Mereka yang memakai mengatakan lebih sehat dan bugar jika memakai gelang ini karena disinyalir ada gelombang magnetis yang mampu membuat performa diri meningkat. Namun kemudian diketahui bahwa tidak ada bukti saintifik dan kredibel tentang khasiat dari gelang ini. Ini adalah efek Placebo dari gelang PB melalui iklannya yang luar biasa,Β mungkin agan sista juga ada yang kena tipu kali ya?
Buat agan sista yang saat ini masih terbawa efek Placebo, asal itu positif, nikmati saja dan yakini bahwa kekuatan terbesar kita memang tersimpan dalam pikiran. Misalnya masih percaya kalau dengan disuntik, meski penyakit apa pun namanya, pasti akan sehat, ya sok enggak apa-apa.
Pikiran memang memainkan peranan penting dalam kesembuhan seseorang. “Aku sebagaimana prasangka hamba-Ku kepada-Ku…” (HR. Tirmidzi). Maka selalu berpikir positif lah.
#NP Placebo – Bitter End
Absen dulu ach…
Selamat anda PERTAMAX!
placebo – pure morning juga enak mas #eh ga nyambung ya π
Yg itu juga emang top.
[…] Kang Arip. fellow Blogger Bandung. postingannya bervariasi dan enak dibaca. selamaaaat […]
untung aku gak tertipu gelang2 PB itu.. π
iya nih kayak orang2 yang minum aer dari sumur keramat, keringetna ponari, dsb. π semua itu didasari sugesti semata. padahal belum jelas khasiatnya. tapi ya paling gak bisa bikin orang ngerasa lebih baik gara2 pikirannya sendiri.
Tapi kebodohan harus diberantas bang.
kakak mahasiswa unpad? π
Ga tau lupa lagi.
yah kak kok lupaa? π
Ciyusan lah lupa, suka anemia emang.
jadi sebenarnya sembuh atau tidaknya kita dengan suatu pengobatan, tergantung sugesti diri kita juga ya?
Emang sebenernya hampir 90% penyakit berasal dari pikiran sama jiwa yg negatif.
Gak pernah make, gak seneng.. π
sama kayak mestakung berarti ya?
Hampir sih, tapi beda. Tapi emang lingkupnya sama.
Jadi Placebo itu masalah sugesti ya… π
Salam kenal gan..
maen ke blog ane yak.
http://blogduniatekno.wordpress.com/