Hujan, Taeyeon dan Sylvia Plath

Apa persamaan puisi dan lagu ballad Korea? Bagi saya, keduanya sama-sama enggak bisa saya pahami, namun bisa dirasa. Ya, Bahasa Korea saya nol besar (ada beberapa kata yang tahu sih), seperti halnya kemampuan untuk berpuisi. Bikinkan aku puisi cinta, pinta seseorang suatu kali. Sungguh, saya enggak mampu, jenis apapun puisinya. Saya masih ingat puisi pertama buatan saya, waktu itu SMP, adalah tentang toilet sekolah. Dan itu dungu serta menjijikan, dalam arti sebenarnya. Untuk membaca puisi saja, buat saya, sesulit membaca aksara Hangul.

Dan ketika mendengar lagu Kim Taeyeon tercinta yang baru dirilis 2 Februari kemarin ini, entah kenapa, saya merasakan suasana yang sama ketika membaca puisi-puisinya Sylvia Plath. Ditambah, saat melihat cover art dan lirik terjemahannya, rasanya makin menegaskan spekulasi saya. Seakan-akan lagu Rain ini adalah puisi Plath yang dimusikalisi Taeyeon. Ah, dua perempuan idola saya.

kim taeyeon rain

Kim Taeyeon? Hey, dia adalah leader sekaligus main vocalist dalam girlband terasyik sejagat, Girls’ Generation. Meski sudah sering menyanyi solo, biasanya untuk soundtrack drama, tapi secara resmi dia debut solo sejak Oktober 2015. Sylvia Plath? Mula-mula saya kenal dari novel The Bell Jar, dan jatuh hati karenanya, untuk kemudian merasa yakin untuk menobatkannya sebagai penulis favorit saya. Bisa dibilang, ini novel coming-of-age pertama yang sukses menyuarakan gundah gulana masa remaja saya, sampai sekarang. Penulis yang meninggal bunuh diri pada 1963 ini salah satunya yang mempopulerkan gaya puisi ‘Confessionalism’.

Selain senja, hujan dan malam adalah tema paling basi, dan anehnya enggak pernah bosan untuk terus dipakai manusia untuk berpuisi. Tambahkan beberapa bumbu: sepi, kenangan, rindu, juga air mata, maka kau dengan mudahnya bisa membentuk lirisme melankolik. Nah, inilah yang dibawa dalam lagu ‘Rain’.

kim taeyeon rain
kim taeyeon rain
kim taeyeon rain

Secara keseluruhan, ini tipikal lagu yang bakal kau dengarkan sebagai soundtrack drama-drama Korea. Dengan sentuhan yang rada jazzy. Dalam hal sinematografi, nampaknya SM makin ciamik dan estetik aja bikin klip, setelah meninggalkan konsep kubusnya. Adegan ketika barang-barang mengambang di udara kemudian berubah jadi air mengingatkan saya pada film Inception. Tapi untuk klip kali ini enggak ada semacam ceritanya seperti pada “I”, hanya Taeyeon yang sedang galau sendirian di sebuah ruang dengan sofa empuk dan buku-buku.

Jalanan kelabu itu lenggang, begitu lenggang
Dicekam sepi, aku membuka jendela kaca
Tetes hujan jatuh ke tanganku
Kerinduan mulai menjadi, mengaliri hatiku

Aku merindumu untuk beberapa alasan malam ini
Air mata bangkit
Naik dalam hatiku

Saat hujan, kenangan jatuh dan nyeri menyebar
Aku lihat dirimu mulai keluar mencurah
Lalu diriku benar-benar beku terperangkap waktu, sebasah diguyur kenangan
Kemudian aku melukis indahmu dalam hujan

Musim panjang dan penuh pesona
Akankah pudar dan tercipta noda dalam album foto?

Malam mekar lebih dalam
Janji yang tak bisa kulupakan
Pelukan hangatmu, selamat tinggal

Dalam dunia yang hitam putih, kau jadi satu sinar cahaya
Jadilah hujan dan datang padaku, terang bersinar di jiwaku

Bisik lembut di bawah payung
Menyebar di sudut hatiku, aku dapat mendengarmu
Suara hujan terdengar damai, seolah sedang menanyai bagaimana hariku
Dalam tetes hujan darimu, diwarnai kenangan silam

Hujan, bermimpi di kala hujan

Diterjemahkan dari Lyrics: Kim Taeyeon – Rain (Hangul, Romanization and English translation)

Ah, betapa sendunya, dan lagu ini menemani saya saat menamatkan novelet klasik Ivan Turgenev, Cinta Pertama. Sangat pas, dan memang, saya putar berpuluh-puluh kali. Oh ya, dalam klip video ‘Rain’ ini Taeyeon sedang membaca Harry Potter: Order of the Phoenix.

Lagu yang nikmat, apalagi saat musim hujan begini. Selain Rain, ada satu lainnya juga yang rilis berbarengan, Secret. Keduanya pun sendu-sendu nikmat, seperti puisi Sylvia Plath.

Share your love
Arif Abdurahman
Arif Abdurahman

Pekerja teks komersial asal Bandung, yang juga mengulik desain visual dan videografi. Pop culture nerd dan otaku yang punya minat pada psikologi, sastra, dan sejarah.

Articles: 1880

17 Comments

  1. Pertama denger judulnya Rain lgsg mikir pasti ballad banget genrenya, eh ternyata Jazzi jazzi gitu. Dan ya setuju sekarang SM lebih niat + modal bikin MV, walaupun gak kayak I yg wah banget backgroundnya, tapi rain ini punya efek visual yang unik :). Kadang mikir ini lagu pas taeyeon kangen mantan kali ya, si baekhyun wkwk

    • Mungkin bosan sama konsep kubusnya, SM jadi makin ciamik aja bikin klip. Harusnya ‘Rain’ ini pun ada story kayak di ‘I’ biar makin keren, modelnya si Baekhyun biar mantap. 😆
      Tapi yg ‘Secret’ ballad bener tuh, sama-sama asyik buat menemani di kala hujan dan sendu.

      • iya yg box set paling macem joget joget sm shoot muka, semoga aja mv yg lain ntar SM lebih modal kyak ini juga. Jangan klo modelnya baekhyun malah jadi MV mantan terindahnya Raisa wkwk. Yang secreet blm denger, bisa buat recommend, makasih 🙂

  2. wow aku tak pernah mengira lagu korea seenak ini di dengerin , aku cuma pernah mendengarkan lagu korea yang judulnya mister simpel dan itu secara tak sengaja… tapi yang ini enak di dengerin

    • Wah ini Potterhead girang banget ya.
      Ngeliat GFriend ini kayak nonton SNSD pas masih awal-awal, tapi baru apal dua lagu doang: Glass Bead sama Me Gusta, gara-gara tampil di Running Man.

  3. Saya bukan penggemar musik maupun serial Korea, namun saya suka Taeyon. Lagu pertama yang bikin saya jatuh cinta adalah Can you hear me ost-nya Beethoven Virus.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *