Inspirasi Gratis dari Issuu

Pablo Picasso bersabda, “Semua karya seni adalah hasil curian”. Mungkin kita sering bilangnya “saya terinspirasi”, tapi untuk seniman kubisme tadi secara ga langsung dia berani bilang kalau emang “aku mencuri”.

Sama halnya dengan Steve Jobs yang ‘mencuri’ ide Xerox untuk membangun sistem komputer Mac. Juga pebasket tersohor Kobe Bryant yang mengaku kalau semua gerakan hebatnya di lapangan adalah hasil curian dari menonton gerakan-gerakan pebasket idolanya.

Ga ada ide orisinal hari ini. Semua kreasi berasal dari sesuatu yang pernah ada, yang ada hanya modifikasi. Dan mencuri ide tentunya menjadi sesuatu yang sah. Mencuri ide adalah bagian dari proses kreatif itu sendiri. Nyontek karya orang lain berguna untuk menyiasati keterbatasan.

Di tengah banjirnya arus informasi, orang malah gampang bingung. Namun, orang yang kreatif dan mau maju, tahu mana informasi yang harus dikonsumsi dan mana yang tidak. Mereka akan fokus pada hal-hal yang penting saja. Itulah cara mengatasi kebuntuan kreativitas. Salah satu caranya ya dengan mengetahui mana situs-situs yang layak untuk dibuka.

cover blitz issue 11

Satu situs yang bisa jadi gudang ide untuk dicuri adalah Issu. Platform digital publishing gratis untuk merilis majalah, katalog, atau terbitan lainnya. Nah, beragam curian desain dan layout dari Issuu saya terapkan dalam merancang buletin kampus Blitz.

Karena bukan anak DKV, belajar otodidak adalah jalan terbaik. Dan bersyukurlah karena kita hidup di era digital. Semua bisa didapat dari internet.

issu screenshot

Issuu dibuat oleh Michael Hansen, Ruben Bjerg Hansen, Mikkel Jensen, dan Martin Ferro-Thomsen di Copenhagen, Denmark pada tahun 2006.

Sebagai ‘kios koran’ digital dengan lebih dari 18 juta publikasi dan 80 juta pembaca aktif, Issuu memiliki genre terkemuka dalam fashion, budaya, seni, dan konten satu komunitas tertentu. Aksesibilitasnya sendiri udah bisa dicicipi di beragam perangkat. Software Issuu digunakan oleh banyak pihak, beberapa mitranya termasuk New York Times, VICE, dan V Magazine.

Share your love
Arif Abdurahman
Arif Abdurahman

Pekerja teks komersial asal Bandung, yang juga mengulik desain visual dan videografi. Pop culture nerd dan otaku yang punya minat pada psikologi, sastra, dan sejarah.

Articles: 1788

23 Comments

  1. Setuju Rip, sekarang ini emang (hampir) ga ada ide orisinil. Yang ada mencuri dan memperbaiki ide. Thanks infonya. Pernah buka beberapa edisi Issu ini. Kepengen belajar DKV juga gw.

  2. Homo Niruensis: Manusia yg slelu meniru.Kalau yg positif bagus kok dan pastinya tetep membawa manfaat bagi yg lain. Asal jgn meniru yg buruk..keren ..Sering buka Issuu tapi baru tau ceritanya Isuu..

  3. Buku tentang “Nothing Original” keknya juga ada.

    Sekarang memang gak ada lagi yang namanya original, semua udah beralih ke kata ‘Pembaharuan’ ataupun ‘Inovasi’. Yang kreatif dan inovatif pasti lebih baik.

  4. Iya bener. Uda banyak orang yang pernah ngalamin hal serupa, dan mereka mungkin lebih punya banyak kesempatan buat bikin sesuatu yang beda. Nah, kalok jadinya bagus kan cenderung ditiru sama orang banyak. Wajar-wajar aja sih. Toh jatuhnya jugak tetep beda. Ada ciri khas masing-masing jugak. 😛

  5. Ngomong-ngomong soal mencuri ide, mungkin lebih tepatnya, kita mencuri ide dari semua idola kita, yang kemudian menghasilkan ide orisinil kita. 😀

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *