Seksualitas di Jepang adalah cerminan dari percampuran tradisi dan perubahan sosial. Dari sejarah panjang ini, ada beragam istilah seks Jepang yang lahir.
Di balik bahasa yang indah, selalu terselip makna yang mungkin mengejutkan. Seperti halnya budaya Jepang yang kaya akan tradisi, bahasa mereka juga menyimpan istilah-istilah yang tak hanya sekadar ungkapan, tapi juga jendela menuju pemahaman tentang relasi dan hasrat manusia.
Hingga kini, Jepang masih memiliki hubungan kompleks dengan industri seks, yang menuntut kesadaran tentang pentingnya konsen dan perlindungan hak-hak seksual.
Berikut berbagai istilah seks Jepang yang perlu diketahui:
1. Ahegao
Istilah seks Jepang untuk ekspresi wajah yang dibuat saat orgasme.
2. Ashikoki
Menggunakan kaki untuk merangsang penis pasangan seks. Kaki sering kali dibalut stoking, kaus kaki katun, atau bahkan sepatu hak tinggi.
Kenikmatan tersebut dikatakan lebih bersifat psikologis daripada fisik.
3. Bukkake
Biasanya dalam seks berkelompok, mengeluarkan sperma ke tubuh atau wajah pasangan seks.
Departemen Kehakiman Amerika Serikat bahkan telah mendefinisikan Bukkake dalam pengaduan pidana sebagai: genre film dewasa yang mencakup penggambaran banyak pria dewasa yang mengeluarkan sperma ke seorang wanita.
4. Chikan
Kekerasan seksual, biasanya dilakukan di transportasi publik.
5. Enjo kosai
Kencan bayaran seperti dalam Kanojo Okarishimasu.
Tapi ini biasanya merupakan eufemisme atau kode untuk prostitusi remaja, karena akan berakhir di ranjang.
6. Futanari
Hermafrodit atau interseks. Menggambarkan seseorang yang memiliki dua kelamin sekaligus.
7. Fuzoku
Sebuah kata yang awalnya hanya berarti “budaya”, kini juga merujuk pada “budaya seksual” dan khususnya pada tempat prostitusi.
8. Gokkun
Istilah seks Jepang ini adalah suara menelan dalam bahasa Jepang.
Film Gokkun biasanya menampilkan seorang gadis yang setelah melakukan oral seks, bermain-main dengan sisa spermanya sebelum menelannya, gadis-gadis itu disebut Gadis Gokkun.
9. Hentai
Secara harfiah, “bejat” atau “tidak normal,” biasanya digunakan untuk merujuk pada pornografi dalam anime atau manga.
10. Image club
Sejenis rumah bordil tempat para wanita mengenakan berbagai jenis pakaian, seperti kostum perawat, seragam siswi sekolah, dan sebagainya.
Kemudian melakukan layanan seksual menurut “menu” yang berbeda.
11. Lolicon
Fetish yang dikaitkan dengan pedofilia.
12. Nakadashi
Fetish untuk ejakulasi dalam vagina. Sering disamakan dengan creampie.
13. Netorare
Fetish untuk diselingkuhi. Misalnya seorang wanita berselingkuh dengan sepengetahuan pasangannya.
14. Netori
Fetish untuk menselingkuhi seseorang. Misalnya sang protagonis merebut seorang wanita dari pria lain.
15. Panchira
Fetish untuk melihat celana dalam.
Menurut sosiolog Soichi Inoue, ketertarikan itu bermula pada tahun 1920-an ketika wanita Jepang pertama kali memakai pakaian dalam bergaya barat.
Namun “panchira” menjadi lebih terbuka pada tahun 1960-an.
16. Paizuri
Seks dengan menjepitkan penis dalam belahan payudara wanita. Di Indonesia, istilah ini dikenal sebagai pitsu atau jepit susu.
17. Pettanko
Sebutan untuk dada rata.
18. Pink salon
Jenis rumah bordil yang mengkhususkan diri dalam seks oral.
Telah dilaporkan bahwa pink salon adalah salah satu tempat kerja yang paling diminati di industri seks Jepang, dengan pekerja melayani hingga 50 pelanggan per hari.
19. Seme
Top. Istilah seks Jepang untuk orang yang berada di atas dalam hubungan sesama jenis antar lelaki.
20. Shibari
Perbudakan, biasanya dengan mengikat tali tambang di sekujur tubuh.

21. Shimapan
Fetish pada celana dalam bergaris biru dan putih.
22. Shinju
Bondage, atau mengikat dada dengan tali.
Istilah ini bisa juga merujuk bunuh diri berpasangan.
23. Shotacon
Fetish untuk anak laki-laki di bawah umur
24. Soapland
Sejenis rumah bordil tempat pria dapat dimandikan dan mandi dengan pelacur wanita.
25. Tamakeri
Fetis yang melibatkan pria yang ditendang di testisnya. Sensasi dipecahkan bolanya.
26. Tekoki
Sama seperti ashikoki, tetapi dengan tangan, bukan kaki.
27. Telekura
Singkatan dari “Telephone club”, layanan kencan berbasis telepon yang sering kali berfungsi sebagai kedok untuk prostitusi.
Diiklankan melalui pamflet dan stiker di seluruh Tokyo, klub-klub tersebut digunakan untuk mengatur pertemuan, umumnya antara wanita muda dan pria yang lebih tua.
28. Uke
Bottom. Singkatan dari ukemi, ini merupakan pasangan untuk seme tadi.
29. Urabon
Buku ilegal yang memuat foto seks tanpa sensor
30. Yaoi
Genre dari komik erotis/hentai, atau doujinshi eksplisit seksual tentang cinta antara laki-laki.
31. Yuri
Kebalikan dari yaoi, genre hubungan sesama jenis antara perempuan.
32. Zenra
Secara harfiah diterjemahkan menjadi “telanjang bulat”.
Ini genre pornografi di mana subjeknya biasanya adalah sekelompok perempuan yang berpartisipasi dalam tugas sehari-hari yang mungkin mereka lakukan dengan berpakaian.
Nah itu tadi beragam istilah seks Jepang, harus diingat jangan dipakai sembarangan dan tetap bertanggung jawab, ya!
Agar tak ketinggalan tulisan menarik lain seputar anime, jangan lupa ikuti blog ini di Google News, ya!