Jangan Jadikan Saya Presiden!

jangan jadikan saya presiden

Jadi pemimpin buat diri sendiri aja tanggung jawabnya besar, apalagi kalau yang harus diaturnya orang banyak. LPJ bakal ditagih dunia akhirat. 😯

Ya, “With great power comes great responsibility”. Dengan jadi pemimpin, kita dibebankan punya tanggung jawab. Dan secara otomatis punya kekuatan besar juga. Kekuatan yang jika diarahkan bisa digunakan untuk mengajak kepada kebaikan, dan kekuatan untuk mencegah hal-hal buruk bagi masyarakat. Intinya, kepemimpinan itu bisa jadi sebuah ladang pahala, sekaligus ladang dosa juga.

Seorang presiden. Pemimpin tertinggi di suatu negeri. Artinya bertanggung jawab sebagai nahkoda yang bisa membawa negerinya. Membawa kepada kemajuan atau malah menenggelamkannya menuju kebobrokan.

Bisa dibayangkan beratnya jadi seorang pemegang pucuk pimpinan tertinggi di tanah air tercinta kita ini. Bertanggung jawab terhadap lebih dari 250 juta kepala rakyat. Dibebankan untuk merealisasikan cita-cita rakyat yang ingin hidup sejahtera, yang ingin tanah airnya ini naik kasta jadi negeri maju. 

Presiden RI terdahulu kita. Dari Soekarno, Soeharto, Habibie, Mega, Gus Dur, sampai SBY. Mereka bukanlah orang sembarang. Mereka diangkat bukan dari warisan, dan bukan karena asal tunjuk. Mereka bisa memegang posisi kepala negara karena punya kualitas dan kapabilitas untuk menjadi seorang presiden. Bukan hanya kerja keras, untuk jadi presiden juga perlu yang namanyan kerja cerdas. Presiden itu harus pinter. Pintar ngomong, pintar pidato, pintar ngelobi, pintar negoisasi, pintar bikin strategi politik, dan mungkin juga kudu pintar manipulasi. Pokoknya wajib pintar segala hal.

Nah, kalau saya rasanya belum pantas. Perlu beribu-ribu keajaiban agar diri ini dipantaskan jadi presiden. Lagi pula saya tidak terlalu tertarik jadi presiden. Alasan sederhana, saya ga mau nyemplung di dunia perpolitikan. Ya, akademisi menjadikan kita banyak teman, kalau pengen banyak musuh jadilah politisi. Politik itu terlalu kejam buat saya.

Tapi kalau turun suatu mukjizat bahwa saya diangkat jadi presiden Republik Indonesia. Tanpa perlu ada kudeta, tanpa perlua ada pertumpahan darah, tanpa perlu ada pihak tersinggung. Ya, sebagai seorang opurtunis, saya terima-terima aja. Lumayan kan, nambah-nambah pengalaman di CV. 😎

..::Agenda Kontroversial Presiden Arif Abdurahman::..

Pemimpin besar itu punya visi besar. Memiliki tujuan dan program kerja yang jelas.

Sebuah keniscayaan, apa pun yang kita putuskan dan lakukan pasti bakal ada saja orang yang berseberangan pendapat dengan kita. Dan pemimpin besar lah yang berani mengambil resiko untuk membuat tindakan.

Nah, pengalaman dua tahun aktif di perpolitkan kampus, jadi anggota BEM, menjadikan saya mahir membuat-buat proker. Bikin mah emang gampang, eksekusinya yang susah. :mrgreen:

Coba simak dan kritisi agenda-agenda saya ini.

#1 Pemindahan ibukota negara

Bukan! Ini mah ga ada hubungannya sama masalah pribadi, bukan persoalan fanatisme suporter bola.

Banyak keuntungan yang didapat jika memindahkan ibukota dari Jakarta. Megapolitan ini sudah terlampau padat. Kota yang harusnya hanya menampung sekitar 800 ribu jiwa, namun hari ini membengkak sampai 10 juta jiwa.

Wacana pemindahan ini sebenarnya telah diangkat sejak pemerintahan presiden pertama. Pada saat itu Soekarno menginginkan pemindahan Ibukota dari Jakarta ke Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Ya, pemindahan ini sebagai upaya strategis dalam mendistribusikan pembangunan secara merata ke seluruh Indonesia.

Dampak negatif:

  1. Dana besar untuk membangun infrastruktur,
  2. Rusaknya lingkungan hayati; pembukaan hutan untuk pembangunan.
  3. Demo dari pegiat lingkungan; WWF dan Greenpeace.

#2 Pelaksanaan wajib militer

Saat ini Komisi I Bidang Pertahanan DPR RI sedang sibuk membahas dan mempersiapkan Rancangan Undang-Undang Komponen Cadangan Pertahanan Negara yang mencantumkan pasal yang mewajibkan seluruh warga negara Indonesia ikut wajib militer.

Dan saya sangat setuju dengan pemberlakuan wamil ini. Memang, saat ini Indonesia dalam kondisi adem ayem. Tapi kita jangan dininabobokan dengan kondisi damai ini, perang itu bisa datang kapan dan dari mana saja. Sedia payung sebelum hujan. Kita harus siap.

Selain itu, wamil ini juga sebagai pelatihan kedisiplinan dan kepemimpinan bagi setiap warga negara. Untuk mendidik dan melatih pengendalian amarah dan emosi generasi muda yang suka tawuran, agar tahu apa artinya “bertempur” yang sebenarnya itu. Agar ga sembarangan dalam hidup.

Dampak negatif:

  1. Perlu dana besar.
  2. Sentimen dari negara lain
  3. Demo dari yang kontra-wamil

#3 Pengakusisian perusahaan tambang asing

Kelaparan di lumbung padi. Tambang Grasberg milik perusahaan asing di Papua, menghasilkan 100 ton emas per tahun. Terbesar di dunia. Sayangnya, Indonesia cuma punya 9% saham. Mirisnya lagi, penduduk sekitar mayoritas berada di bawah garis kemiskinan

Harga BBM rajin naik. Pertamina cuma sebatas sukses di sektor hilir. Minyak bumi nusantara ini dengan enaknya disedot perusahaan asing.

Meski harus berhadapan dengan konspirasi internasional, nasionalisasi perusahaan tambang asing harga mati.

Dampak negatif:

  1. Mafia bergerak; ancaman penggulingan bahkan mungkin pembunuhan terhadap saya.
  2. Ancaman perang dari negara asal perusahaan

#4 Hukum mati koruptor

Pencuri ayam aja sanksinya bisa berupa kematian, apalagi ini yang maling miliaran duit rakyat. Dipenjara juga masa masih bisa milih kamar VVIP segala. Koruptor ga pantas disantuni.

Dampak negatif:

  1. Demo dari pegiat HAM

#5 Pembaruan logo kemerdekaan

Nah, ini mungkin jadi agenda yang paling bisa saya realisasikan.

Indonesia. Tiap tahun cuma ganti angka dan tambah bendera. Sumber: supermilan-google

Perubahan itu suatu keharusan. Dan untuk menciptakan perubahan besar, awali dengan perubahan yang paling mudah. Awali dari perubahan kecil. Nah, berikut ada logo hasil rancangan Kementrian Desain Republik Indonesia.

Sumber: KDRI

#6 Pengesahan RUU Keperawatan

Ini bukan cuma agenda pribadi kawan. Ini cita-cita jutaan perawat. Dan pastinya akan jadi kebaikan untuk rakyat Indonesia agar bisa dapat pelayanan kesehatan yang lebih baik.

Hampir 40 sampai 75 persen pelayanan di rumah sakit merupakan bagian dari keperawatan. Hampir semua pelayanan promosi kesehatan dan pencegahan dilakukan tenaga perawat. Selain itu, 60 persen tenaga kesehatan adalah perawat yang bekerja pada berbagai sarana pelayanan kesehatan. Para perawat melakukan pelayanan 24 jam sehari, tujuh hari seminggu, dan yang melakukan kontak pertama dengan klien.

Adanya undang-undang akan membawa profesi perawat Indonesia setingkat dengan negara Asia lain. Hal ini dikarenakan, dengan aturan yang jelas, perawat akan memiliki sistem pendidikan dan pelayanan lebih baik.

Saya bosan aksi di Senayan. Bosan nunggu ketidakjelasan Komisi IX DPR. Hidup perawat Indonesia, hidup rakyat Indonesia!

***

Ya, itulah agenda-agenda besar yang akan saya angkat jika jadi presiden. Tapi ga akan maksa juga sih, kudu minta nasihat dari kabinet juga.

Yang pasti mah, semua presiden juga punya cita-cita mulia agar negaranya maju. Memajukan segala sektor, dari pendidikan, kesehatan, ekonomi, pertahanan, budaya dan pariwisata. Tapi ga semua presiden bisa merealisasikannya. Dan mungkin saya contohnya, yang cuma bisa sebatas komen doang, yang belum ngerasain bahwa jadi presiden tuh super berat.

Cita-cita saya emang presiden. Presiden direktur tapi. 😎

Saya, Arif Abdurahman, memang bukan calon kepala negera yg baik, tapi insya Allah saya calon kepala keluarga ideal bagi diri dan anakmu. HIDUP MAHASISWI!

++

Postingan ini diikutsertakan dalam lomba Festik Sulsel Sinjai“Andai Aku Jadi Presiden” Komunitas Blogger Sinjai

FesTIK

KBS

Share your love
Arif Abdurahman
Arif Abdurahman

Pekerja teks komersial asal Bandung, yang juga mengulik desain visual dan videografi. Pop culture nerd dan otaku yang punya minat pada psikologi, sastra, dan sejarah.

Articles: 1767

57 Comments

  1. Aku setuju sama pemindahan ibu kota. Pusat pemerintahan sama pusat perekonomian kalo ada di satu tempat itu bikin kota jadi terlalu padet. Yang bagus kayak Amerika, pusat pemerintahannya di Washington, finance center-nya New York.

    • Emang saya dapet inspirasinya dari sana. 😀
      Monoton. Tiap tahun cuma ganti angka sama tambah bendera doang.

  2. Gue setuju banget sama point 1, 3, dan 4.

    Sebelumnya pengen berkomentar sedikit tentang point nomor 3. Ya, memang Indonesia mempunyai kekayaan alam yang begitu berlimpah, tapi sangat disayangkan semua kelebihan kayak gitu nggak bisa digunakan dengan baik. Yang terjadi adalah kekayaan alam indonesia dinikmati oleh orang asing dengan investasi-investasi yang menggrogoti kekayaan alam dinegeri kita……

    Dan, satu lagi…. Pemimpin harus tegas! bukannya cuma tegas dalam menindak rakyat dengan melakukan agresi, tapi harus tegas apabila terjadi konflik kepada negara lain. Contohnya, konflik ambalat. Malaysia memasuki perairan area NKRI dengan menggunakan angkatan militer tanpa izin. Dan sanksi tegas yang gue tau, itu kapal laut militernya wajib ditembak…. Sorry jadi kepanjangan mas arif wehehe^^

    • Semenjak jadi anak BE, jadi semangat terus nih komentarnya. Cadas. 😯

      Emang susah klo urusannya sama perusahaan internasional mah, selalu ada konspirasi besar di baliknya.

      Yup, kita tegas, tetangga pun bakal segan. Tapi kalau langsung tembak, terlalu sadis, kita kan bangsa serumpun. Jadi mungkin dikomunikasikan dulu lah. 😀

  3. Waahh rip, jangan Anti dengan Politik.
    Malah generasi2 penerus seperti kita harus belajar politik, untuk menggantikan mereka2 yg sudah menyalahgunakan politik untuk kepentingan pribadi. inilah salahnya bangsa ini, orang2 terbaik yg mempunyai visi indonesia yg lebih baik malah gak mau terjun ke politik, jadinya yg terjun ke politik saat ini adalah orang2 yg second best, makanya Amburadul 😀

    • Cuma ga suka, bukan berarti anti politik. Ya, pas jadi mahasiswa selama 2 tahun ini aktif nyemplung di dunia perpolitikan kampus. Tapi ttp ga suka sama yg namanya formalitas dan birokrasi.

      Gpp juga sih, ga harus orang2 terbaik itu semuanya terjun ke politik, mereka punya cara masing-masing buat memajukan negara.

  4. ternyata selama ini nggak merhatiin logo HUT kemerdekaan… baru ngeh pas lihat di sini

    😀

  5. setuju dengan semua programnya, terutama pemindahan Ibukota, dan pengakuisisian perusahaan tambang asing itu,,.. btw logonya keren2 tuh… 😀

      • hahaa..iya, ada beberapa hal yang membuat saya menghilang smentara dari dunia blogger. . .boleh juga itu posisinya, haruskah saya membuat artikel “Jangan Jadikan Saya Menteri!” ? 😎

  6. Gue beneran dukung lu jadi presiden, cuy… SIap gak dibayar, buat jadi tim kampanye lu…. Kapan kita bergerak? Ayo-lah!

    HIDUP ARIF!!!!

  7. 6 visi misi pendobrak keterpurukan bangsa, great kak, semoga terealisasi jika kakak berkesempatan menjadi presiden suatu saat nanti, salam kenal 🙂
    Thanks utk komen di artikel aku 😀

    • Pengorbanan nyawa merupakan perjuangan terbesar seorang manusia.
      Saya berani mati, tapi pengen ngerasain punya istri dulu.

  8. 1. Suka desain blogmu
    2. Suka pembahasanmu
    3. Suka statement yang paling akhir.
    thanks udah berkunjung ke blogku. Jadi pingin tanya2 soal modifan wordpress.

  9. Wih, modernisasi logo itu luar biasa! Hahaha, kita memang membutuhkan desain. Di Jepang saja tampilan bus kota didesain dengan apik 😛

    Salam kenal, ya!

    • Reformasi besar berawal dari perubahan kecil. 😀

      Sip. Emang terinspirasi dari Jepang juga. Ya contohnya aja logo polisi di sana dibuat imut, sehingga emang jadi terkesan polisi itu sahabat masyarakat.

  10. saya senang dengan point ke enam Pengesahan RUU Keperawatan.. HARGA MATI tuhhh

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *