Di Indonesia, istilah JAV tampaknya sangat terkenal. Hampir setiap orang mengetahui produk Japanese Adult Video ini. Dengan sebutan “bokep Jepang” sampai “ikeh-ikeh kimochi”, bentuk pornografi asal Negeri Sakura ini sering dijadikan bahan candaan sesama teman tapi terus dikonsumsi.
JAV memang paling diminati. Pasalnya, film porno asal Jepang ini punya kualitas terdepan, dari segi cerita, alur, latar, dan tokoh. Hal ini menciptakan pengalaman menonton yang memuaskan, dan karenanya banyak yang lebih mengenal produksi ‘blue film’ dari Jepang ini.
Itu merupakan salah satu fakta JAV, akan tetapi masih ada fakta-fakta yang lain dan mungkin begitu mengejutkan.
1. Hampir Semua Pemeran JAV Lulusan Sarjana
Fakta telah membuktikan, kebanyakan pemeran JAV lulusan sarjana. Bahkan ada yang S2 hingga S3, datang dari keluarga baik-baik, memiliki kekayaan, dan mempunyai karir yang gemilang.
Aktris dan aktor Japan Adult Video memang dicari yang bermutu dan berpendidikan tinggi agar meningkatkan kecepatan proses dalam sebuah pembuatan video.
Para petinggi bisnis ini lebih melirik mereka yang intelektual agar mudah memahami naskah, mempelajari gaya-gaya baru, menampilkan ekspresi yang diinginkan, dan sebagainya.
Hal ini karena berpengaruh terhadap kualitas rekaman agar sesuai dengan apa yang diharapankan. Oleh karena itu, pelamar yang berpendidikan lebih diutamakan oleh mereka.
Meski begitu, memang ada sebagian pemeran JAV yang dari keluarga miskin, berpendidikan rendah, dan broken home. Akan tetapi itu bisa dihitung jumlahnya, alias sangat sedikit. Jika menggunakan persentase, hanya ada sekitar 6% saja.
Orang-orang dengan pendidikan tinggi yang lebih mendominasi. Oleh karena itu, jangan anggap remeh bintang-bintang video porno dari Jepang.
2. Bayaran Tinggi
Fakta industri JAV yang tak terbantahkan, bahwa bayaran untuk para pemeran film bokep Jepang ini memang setinggi langit.
Diperkirakan, gaji yang diberikan untuk seorang pemain amatir itu sekitar 300.000 yen atau kurang lebih Rp. 35.000.000 untuk satu rekaman.
Sedangkan, untuk yang sudah mahir dan profesional diberikan bayaran berkali-kali lipat dari harga tersebut. Imbalan ini setara dengan syarat-syarat yang telah ditentukan sebelumnya.
3. Resiko yang Sangat Besar
Dengan pendidikan yang tinggi, penampilan yang begitu mendukung, kemampuan berakting, daya intelektual dalam memahami naskah, dan macam-macam syarat lainnya, membintangi film dewasa punya banyak risiko.
Fakta JAV selanjutnya adalah resiko yang sangat besar. Menjadi seorang pemain video porno memang punya segudang resiko.
Bukan saja rasa hormat dari publik yang berkurang drastis, tetapi juga sanksi sosial akan terus membayangi. Keluarga pun juga akan menganggap sebagai aib dan kawan-kawan terdekat bakal menghindar.
Selain itu, cacian, makian, pula omongan-omongan jelek dari orang lain dipastikan selalu terdengar. Pandangan mengganggap rendah diri kita dari masyarakat sekitar juga kerap ditemukan. Secara langsung atau tidak langsung.
Maka dari itu, gadis-gadis di Jepang yang akan berpikir lama sebelum memasuki dunia hiburan satu ini.
4. Ribuan Remaja Perempuan Jepang Memulai Debut Sebagai Aktris JAV
Ada dua alasan kenapa industri JAV seolah tak pernah mati. Selain karena penggemarnya yang terus bertambah banyak, bisnis ini juga seolah tak pernah kehabisan wajah-wajah baru.
Maria Ozawa, Sola Aoi, dan nama-nama terkenal lainnya mungkin jadi magnet terbesar selama ini, akan tetapi para bintang yang masih polos juga sangat dinanti kehadirannya. Mereka adalah generasi penerus Japanese Adult Video!
Fakta JAV yang terbilang gila adalah, ada sekitar ribuan gadis yang memutuskan untuk bergabung dalam bisnis ini setiap tahunnya. Angka ini merupakan yang terbanyak di dunia. Di Amerika saja mungkin tak sampai seperempatnya.
Alasan jelas di balik fenomena ini mungkin salah satunya karena soal kebijakan pemerintah Jepang yang melegalkan industri porno. Yang tak kalah penting yakni alasan seperti nomor dua, bayarannya yang selangit!
5. Setiap Hari Ada Puluhan Pemeran JAV yang Memutuskan ‘Resign’
Meski banyak gadis yang memulai debutnya sebagai artis JAV, akan tetapi menjadi sebuah fakta JAV yang mencengangkan bahwa hampir setiap hari ada aktris yang memutuskan berhenti dan pensiun. Jumlahnya sendiri sekitar puluhan orang.
Alasan kenapa mereka berhenti sendiri bermacam-macam. Ada yang tak kuat dengan tekanan pekerjaan, terkena penyakit kronis, sampai mengalami gangguan mental.
Tapi, meskipun banyak yang keluar, kalau dibandingkan dengan mereka yang masuk jumlahnya terpaut jauh. Ketika ada 10 orang keluar, maka diperkirakan ada sekitar 100 orang yang masuk. Jadi, ini bisa dibilang kehilangan yang tak ada artinya, karena gantinya justru jauh berkali lipat ganda.
Nah itu tadi deretan fakta unik seputar industri pornografi Jepang atawa JAV.
Agar tak ketinggalan tulisan terbaru dari Kearipan soal pop culture dan info menarik lainnya bisa ikuti di Google News.