Jelajah Heritage Malang yang Bikin Pantang Pulang

Kota ini berada di dataran tinggi dan dikelilingi pegunungan yang melintang. Kondisi alam inilah yang membuat Malang menjadi kota sejuk bila dibandingkan dengan daerah lain di Jawa Timur. Wilayah Malang yang bentuk geografisnya seperti cekungan ini disebut telah menjadi kawasan pemukiman sejak masa Prasejarah. Sebagai orang Bandung, saya bisa melihat semacam kesamaan kondisi alam Malang ini.

Dalam perkembangan berikutnya, Kerajaan Kanjuruhan muncul, yang oleh para ahli sejarah dipandang sebagai tonggak awal pertumbuhan pusat pemerintahan yang sampai saat ini telah berkembang menjadi Malang. Seperti halnya kebanyakan kota-kota lain di Indonesia, Malang tumbuh menjadi kota modern dan berkembang setelah hadirnya administrasi kolonial Hindia Belanda. Udara yang sejuk, serta pemandangan alam yang indah membuat Malang menjadi kawasan yang menarik minat warga Belanda saat itu. Di masa kolonial, kota yang berada 90 kilometer arah selatan Surabaya ini dijuluki Paris van East Java.

Hingga kini, masih banyak bangunan bergaya kolonial Belanda yang masih terpelihara dengan baik. Bahkan, beberapa nama jalan utama di kota Malang juga dibubuhi dengan penyebutan nama jalan jaman penjajahan Belanda. Dengan banyaknya bangunan dan situs peninggalan sejarah ini, wisata heritage mulai dimunculkan sebagai salah satu andalan pariwisata kota.

Ada lima koridor wisata heritage. Kelima koridor itu adalah koridor Ijen, Kayu Tangan, Pecinan, Celaket, dan Kanjuruhan. Empat koridor pertama dipenuhi beragam tinggalan era kolonial Belanda dan sebelumnya. Sementara koridor Kanjuruhan menawarkan situs-situs peninggalan era kerajaan Kanjuruhan.

https://youtube.com/watch?v=bP8R–oDv2s%3Ffeature%3Dplayer_embedded

Lewat pembagian koridor itu, kita tidak perlu repot-repot menyewa kendaraan untuk menikmati wisata heritage Kota Malang. Cukup berjalan kaki, dengan satu hari saja kita sudah bisa menyusuri berbagai peninggalan sejarah di Kota Malang. Bahkan, untuk lebih akrab dalam wisata heritage ini, ada beberapa komunitas pecinta sejarah yang juga bisa berperan sebagai pemandu wisata.

Sebagai kota tujuan wisata, tentu saja ada banyak pilihan tempat menginap. Hotel dan penginapan terjangkau di Malang bisa dicari dengan mudah. Apalagi jika lewat OYO Hotels Indonesia, pesannya gampang dan ada beragam promo menarik.

Penginapan nyaman bergaya klasik yang dekat Alun-alun Malang, OYO 626 Augustina Home. Foto: OYO 

Kayutangan: Malioboro dan Braga ala Malang

Kawasan Kayutangan merupakan pusat bisnisnya kota Malang. Di kawasan ini banyak terdapat banyak bangunan bergaya era kolonial yang masih tetap dipertahankan keasliannya. Seperti Gereja Hati Kudus Yesus, Gereja Immanuel, gedung Bank Indonesia, Kantor Pos dan Hotel Pelangi. Di kawasan ini pula kita bisa mampir istirahat sejenak mencicipi berbagai macam es krim lezat di Toko Oen, yang sudah terkenal sejak tahun 1930.

Selain itu, ada destinasi Kampung Heritage Kayutangan yang diresmikan sejak 2018 lalu. Sebuah kampung yang sudah tercatat dalam sejarah masa klasik sampai modern. Kampung ini memiliki ciri khas deretan rumah berarsitektur kolonial Belanda. Pengunjung diberi peta wisata Kayutangan dan kartu pos bergambar bangunan lawas.

Dilansir dari berbagai sumber, ada sekitar 60 rumah tua yang berhasil diidentifikasi di kampung ini. Seluruhnya relatif terjaga bentuk aslinya. Di depan rumah dipasang plakat informasi, yang menerangkan usia bangunan sampai sang pemilik pertamanya. Rumah tertua tercatat dibangun pada 1870. Banyak pula yang dibangun dalam kurun 1920-1940 dengan model atap pelana, yang biasa disebut rumah jengki. Selain diizinkan masuk untuk berfoto, pemilik rumah siap menjawab pertanyaan seputar sejarah dan arsitektur rumah mereka.

Keberadaan bangunan sejarah, situs atau monumen menjadi alternatif pariwisita di perkotaan. Sejarah panjang melintang di Malang, dan saya selalu suka menelusuri kenangan dan jejak masa silam. Dengan kondisi alam yang serupa dengan Bandung, saya makin tertarik untuk menelusuri beragam bangunan cagar budaya yang ada di Kota Malang.

*

Ayo ikutan juga kompetesi blog dari OYO, kapan lagi bisa dapat kesempatan modal buat vakansi. Jangan lupa ikuti akun sosmed OYO di Twitter dan Instagram.

Share your love
Arif Abdurahman
Arif Abdurahman

Pekerja teks komersial asal Bandung, yang juga mengulik desain visual dan videografi. Pop culture nerd dan otaku yang punya minat pada psikologi, sastra, dan sejarah.

Articles: 1925

4 Comments

  1. Malang emang sejuk, sebelas duabelas lah sama Bandung. Pengen juga jelajah heritage, apalagi ke Kayutangan itu.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *