12 Jenis Kimono dan Fungsi Pemakaiannya

Saat menyebut Jepang, kita akan langsung teringat pada pemandangan gunung Fuji yang indah, bunga sakura yang memukau, jalanan romantis yang diselimuti dedaunan merah, dan tentunya pakaian tradisional Kimono ini.

Orang Jepang telah menggunakan Kimono selama ratusan tahun. Meski untuk saat ini, Kimono biasanya hanya dipakai pada hari libur, festival dan acara penting.

beatiful girl with kimono
Foto: Jie / Unsplash.

Perempuan mengenakan Kimono lebih sering daripada pria, dan kimono perempuan sering kali memiliki warna yang lebih cerah dan pola yang lebih menarik.

Nah, berikut 12 jenis kimono perempuan dan fungsi pemakaiannya:

1. Furisode

furisode kimono girl
Foto: Question Japan.

Furi berarti ayunan, dan sode artinya lengan.

Pada zaman Edo, mengayunkan lengan besar merupakan sarana untuk menunjukkan sentimen dan ketertarikan. Jadi, Furisode adalah gaya Kimono yang dirancang untuk perempuan yang belum menikah.

Baca juga: Urutan Periode Sejarah Jepang

Gadis-gadis sering memakai Furisode pada acara-acara formal seperti pernikahan, upacara minum teh, atau upacara kedewasaan. Jenis kimono ini terbuat dari sutra berkualitas tinggi dengan warna-warna cerah.

Salah satu poin khusus dari desain adalah lengan yang sangat panjang dan besar yang menutupi tangan. Tergantung pada panjang lengan, Furisode dikategorikan menjadi 3 jenis, yaitu:

  1. Kofurisode dengan lengan pendek,
  2. Chu-furisode dengan lengan sedang,
  3. Ofurisode yang lengannya hampir mencapai tanah.

Dalam budaya Jepang, gadis yang memakai Furisode berarti mereka siap untuk menikah.

2. Tomesode

tomesode kimono woman
Foto: Question Japan.

Tidak seperti Furisode, Tomesode adalah tipe Kimono untuk perempuan yang sudah menikah baik mereka bercerai atau tidak.

Gaya Kimono ini dikhususkan pada lengan pendek dan sempit serta pola simpel tapi elegan di ujung pangkuan.

Desain tradisional sering kali berwarna hitam dan tanda keluarga bersulam di atasnya. Perempuan hanya memakai Tomesode pada acara-acara penting keluarga atau kerabat seperti pernikahan.

3. Houmongi

houmongi kimono
Foto: Question Japan.

Dalam bahasa Jepang, “houmon” berarti mengunjungi.

Houmongi dipakai oleh perempuan, biasanya yang belum menikah, dalam acara-acara resmi seperti pernikahan, seringkali sebagai teman pengantin perempuan, dan upacara minum teh atau pesta formal lainnya.

Baca juga: Upacara Teh Jepang: Sejarah, Makna dan Kearifan Lokal

Badan kimono berwarna polos dengan corak yang sama di bagian bahu, lengan, dan pangkuan bawah kimono. Orang tua Jepang sering membelikan houmongi sebagai hadiah untuk putri mereka sebelum mereka menikah.

4. Yukata

yukata casual kimono
Foto: Question Japan.

Tentu saja, Yukata mungkin adalah jenis Kimono yang paling terkenal bagi orang luar. Ini adalah jenis kimono yang terbuat dari kapas biasa, digunakan di musim panas.

Dibandingkan dengan Furisode, Yukata jauh lebih sederhana. Alhasil, perempuan Jepang baru mengetahui cara memakainya tanpa bantuan setelah belajar beberapa kali.

Dulu, Yukata tradisional biasanya hanya memiliki dua set warna: putih-hitam atau biru-putih, tetapi beberapa tahun terakhir gaya kimono ini telah dirancang dengan banyak warna yang menarik.

Dahulu kala, Yukata hanya digunakan di rumah sebagai pakaian mandi, namun saat ini Yukata sering dipakai oleh pria dan perempuan pada hari Bon-Odori, festival tari tradisional Jepang di musim panas, serta saat festival musim panas lainnya.

Selain itu, wisatawan luar juga bisa mencoba Yukata di penginapan tradisional Jepang.

5. Tsukesage

tsukisage kimono
Foto: Question Japan.

Tsukesage adalah jenis Kimono yang dikenakan pada upacara minum teh, pertemuan merangkai bunga, dan pernikahan teman.

Desain Tsukesage sangat mirip dengan Houmongi. Perbedaannya adalah pola Tsukesage lebih sederhana dan mencakup area yang lebih kecil daripada Houmongi.

6. Iromuji

iromuji kimono
Foto: Question Japan.

Iromuji (色 無 地), yang berarti “warna polos”, mungkin adalah jenis kimono yang paling mudah dipakai, meskipun mungkin kurang dikenal.

Sesuai dengan namanya, hanya ada satu warna, tidak ada pola lain kecuali kain tenun terendam pada kain jika dijahit dari rinzu, sehingga kurang populer dibandingkan kimono bermotif dan warna-warni lainnya.

Iromuji bisa berwarna apa saja, kecuali hitam dan putih. Jenis kimono ini dapat dikenakan baik oleh perempuan yang sudah menikah maupun yang belum menikah. Semakin tua usia perempuan, warna yang lebih elegan akan disukai.

7. Komon

komon kimono
Foto: Question Japan.

Komon, yang secara harfiah berarti pola kecil, memiliki pola berulang di seluruh pakaian. Gaya kimono ini lebih kasual dan dapat dikenakan di sekitar kota. Bahannya sangat beragam, mulai dari sutra, wol, poliester hingga rayon.

Kimono ini adalah pakaian paling umum dikenakan di Jepang sebelum pakaian Barat menjadi populer di Jepang.

8. Mofuku

mofuku kimono
Foto: Question Japan.

Mofuku adalah pakaian berkabung formal untuk pria atau perempuan.

Kimono jenis ini berwarna hitam pekat, dan semua aksesorinya juga berwarna hitam. Ansambel duka yang benar-benar hitam biasanya disediakan untuk keluarga dan orang lain yang dekat dengan almarhum.

9. Uchikake

uchikake kimono
Foto: Question Japan.

Uchikake adalah kimono yang sangat formal yang dikenakan oleh pengantin perempuan atau seniman panggung. Itu dipakai di luar kimono yang sebenarnya, jadi tidak pernah diikat dengan obi.

Desain Uchikake (terutama kostum pengantin) menggunakan warna dasar merah atau putih. Gaun ini lebih panjang dari jenis Kimono lainnya, seringkali berjejer di lantai.

10. Shiromuku

shiromuku kimono
Foto: Question Japan.

Jenis Kimono yang paling rumit dan dikenakan di pesta pernikahan tradisional. Gaunnya sangat panjang dan mengikuti lantai dalam lingkaran, jadi pengantin perempuan membutuhkan bantuan orang lain untuk berjalan dengan mantap.

Berbeda dengan Mofuku, Shiromuku dan semua asesorisnya termasuk hiasan kepala yang disebut tsunokakushi dan chonmage (semacam jambul tradisional) semuanya berwarna putih, yang bermakna warna kemurnian dan kemandirian pengantin perempuan yang masuk ke dalam pernikahan.

11. Susohiki

susohiki geisha kimono
Foto: Question Japan.

Susohiki biasanya dipakai oleh geisha atau pemain panggung dari tarian tradisional Jepang. Seperti Shiromuku, gaunnya sangat panjang, hingga 2m (sekitar 6,6 kaki), dan menjejak lantai.

Namun desain Susohiki berbeda dengan yang lain. Biasanya, kerah kimono seukuran kepalan tangan dari tengkuk, tapi milik Susohiki bahkan lebih rendah dari ini. Agar kerah yang ditarik ke bawah tidak terlihat, maka jahitan antara bahu dan lengan baju lebih panjang di bagian depan daripada di belakang.

12. Juunihitoe

juunihitoe kimono
Foto: Yabai.

Juunihitoe adalah jenis kimono yang sangat elegan dan sangat kompleks yang hanya dipakai oleh dayang Jepang.

Juunihitoe terdiri dari berbagai lapisan yaitu pakaian sutra, dengan pakaian paling dalam yang terbuat dari sutra putih.

Baca juga: Kisah Putri Kaguya

Jenis kimono ini termasuk salah satu pakaian Jepang termahal. Saat ini, Juunihitoe hanya dapat dilihat di film, museum, festival atau di beberapa acara penting Rumah Tangga Kekaisaran.


Referensi:

  • Dalby, Liza. 1993. Kimono: Fashioning Culture (1st ed.). Seattle: University of Washington Press.
  • Mori, Hayami. 7 Juli 2019. 12 Most Popular Types of Kimono. Question Japan.
Share your love
Arif Abdurahman
Arif Abdurahman

Pekerja teks komersial asal Bandung, yang juga mengulik desain visual dan videografi. Pop culture nerd dan otaku yang punya minat pada psikologi, sastra, dan sejarah.

Articles: 1925

12 Comments

  1. Yukata, Furishode dan uchikake saya sering melihat di beberapa film jepang, yang lain sangat jarang saya melihatnya. Tapi yang shiromuku terlihat sangat unik. Terima kasih informasi yang sangat bermanfaat.

  2. Huaaahhh……. baru tau kak klo ternyata Kimono itu banyak jenisnya ya dan fungsinyajuga beda2. Biasanya klo nonton film aku liatnya semuanyasama aja, ternyata beda-beda jenisnya. Tapi, anyway yang Shiromukoitu aku unik menurutku karena lengkap dengan hiasan dikepalanya juga. Aku suka yang Tsukesage kak, mnrtku lebih anggun aja, makasih kak infonya.Keren kak

  3. Saya baru tau nih ternyata ada banyak ya jenis kimono itu. Jadi tau setelah baca blogpost ini. Ternyata setiap warna dan desainnya ada maknanya.

  4. Wah … informasi yang oke banget ini kak. Aku baru tahu kalau kimono ternyata banyak jenisnya. Selama ini cuma tahu yukata aja. Tahu beberapa jenis lainnya juga pas lihat anime tapi enggak tahu namanya apa.

  5. Komon dan mofuku memiliki tampilan yang sederhana, namun konsep sederhananya menjadikan keduanya begitu kasual dan eksklusif menurutku,

  6. Aku pernah pakai Yukata, Houmongi dan Nibushiki Mas. Mungkin Nibushiki belum disebutkan pada artikel ini. Nibushiku itu kimono praktis khusus untuk pekerja ryoukan. Pakainya sangat praktis bahkan lebih praktis dari yukata. Duhh jadi inget waktu internship di Jepang nih

  7. Lhaa aku kira semua kimono itu samaa, ternyata banyak jenisnya juga ya mungkin kalau di Indonesia sama kayak batik gt yaa, Kak. Banyak jenis dan motifnya tapi bagi orang luar ya sama aja kainnya hehe. Aku suka banget deh sama warna Komon, bagus bgt gituu.

  8. Wah aku jadi punya wawasan baru terkait pakaian ini jepang ini.
    .oh ya, untuk berkabung identik dg hitam y dimana2..tapi melihat mofuku ini kok malH elegan y

  9. yaampun ternyata kimono ada banyak namanya ya
    aku kira kalau yang model model sederhana adalah sejenis modifikasi aja.
    dan jenis untuk ke acara berkabung juga beda lagi
    menurut aku semua cantik cantik.
    dan kalau aku ke jepang, mungkin nggak bakalan tau itu kimono type apa kalau nggak dijelasin

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *