Stasiun Cicalengka cukup ramai karena merupakan stasiun pemberhentian terakhir bagi sebagian besar perjalanan KA Lokal Bandung Raya. Rata-rata penumpang stasiun ini adalah pelajar, mahasiswa, dan pegawai dari wilayah Cicalengka, Nagreg, Cikancung, bahkan ada yang dari Sumedang dan Garut.
Ngaleut kali ini dilakukan dengan konsep kakaretaan, dalam artian memakai kereta api. Meski Cicalengka masih masuk Bandung Raya, tapi bikin cape juga kalau harus jalan kaki beriringan ke sana.
Stasiun Cicalengka mempunyai sinyal pengulang mekanik di sebelah barat dan timurnya karena ada jalur rel menikung cukup tajam sebelum dan sesudah stasiun ini. Stasiun ini juga mempunyai turntable dan corong air yang sudah tidak berfungsi lagi. Pada tahun 2018, turntable stasiun Cicalengka dipugar dan dicat sehingga dapat digunakan kembali, tetapi pada praktiknya, turntable ini sangat jarang digunakan, tapi menjadi semacam prasasti sejarah perkeretaapian.