Pembelajaran kearifan lokal di Jepang, khususnya dalam pembentukan karakter, ada dalam beragam model sesuai lingkungannya. Kita mungkin pernah melihatnya dalam dorama, film atau bahkan anime, meski memang secara tersirat.
Di Jepang, ada pendidikan yang dilakukan di sekolah yang disebut dengan gakkou kyouiku, sedangkan pendidikan non formal di rumah disebut katei kyouiku. Ada juga pendidikan di masyarakat yang disebut shakai kyouiku.
Kanzen chouaku (勧善懲悪)
Dalam budaya masyarakat Jepang, pendidikan moral ditentukan berdasarkan kanzen chouaku.
Secara harfiah, kanzen chouaku bermakna mendorong kebaikan dan menghindari keburukan. Maksudnya harapan kepada seluruh masyarakat Jepang untuk berbuat baik dan meninggalkan keburukan. Hal tersebut kemudian diaplikasikan dalam bentuk pendidikan moral.
Baca juga: Yang Video Game Jepang Ajarkan Tentang Budaya Jepang
Saat berada di rumah, orang tua sangat berperan penting dalam membentuk karakter anak. Rumah adalah tempat pertama pendidikan anak memulai kehidupannya. Di Jepang, pentingnya ibu dalam mendidik anak melahirkan sebuah peribahasa yang berbunyi onna wa haha desu, yang berarti perempuan adalah ibu.
Dalam masyarakat tradisional Jepang, status seorang ibu sangat berharga. Namun “perempuan” masih belum dapat dihargai. Karena jika “perempuan” belum mampu jadi seorang ibu yang mampu memberikan keturunan dan mendidik anak, maka belum dianggap.
Kyouiku mama (教育ママ)
Secara harfiah, kyouiku mama bermakna ibu pendidik. Kyouiku mama merupakan konsep pemikiran kehidupan Jepang modern sebagai potret seorang ibu yang secara tegas dan disiplin dalam mendorong dan berupaya untuk mendukung anak agar berorientasi pada pendidikan baik pendidikan formal, nonformal, fisik, sosial, dan emosi.
Ada istilah kyouiku mama (教育ママ), yang terdiri atas dua kata yaitu kata kyouiku (教育) dan mama (ママ).
Kyouiku (教育) terdiri atas dua huruf kanji yaitu 教 (kyou) atau dibaca pula oshieru yang berarti mengajar, dan kanji 育 (iku) atau dibaca sodateru, sodachi, sodatsu, hagukumu, yang berarti membesarkan atau menumbuhkan.
Baca juga: 12 Jenis Kimono Paling Populer
Perempuan Jepang setelah menikah walaupun telah mendapatkan pendidikan tinggi rela menanggalkan kariernya untuk berhenti demi keluarga dan menjalankan kyouiku mama.
Landasan pola pemikiran ini tercermin dalam peribahasa bahasa Jepang yaitu onna wa kuni no taira ge (perempuan menjadi dasar kekuatan suatu negara).
Pendidikan Kearifan Lokal Jepang di Sekolah dan Masyarakat
Pendidikan moral di sekolah diterapkan melalui setiap kegiatan baik regular maupun ektra kulikuler. Misalnya diterapkan atau diintegrasikan pada kegiatan makan siang bersama di sekolah, yang disebut kyuushoku (給 食) dalam mata pelajaran olah raga dan dalam mata pelajaran lainnya.
Dalam kegiatan ini diajarkan moral yang baik seperti saling menolong, tanggung jawab baik pada diri sendiri maupun kelompok dan lain-lain.
Sedangkan implementasi pendidikan moral di masyarakat dapat dilakukan diberbagai hal kemasyarakatn seperti dalam kegiatan pesta olah raga yang disebut undokai (運動会), kegiatan pesta menikmati bunga sakura yang disebut ohanami (お花見), dan matsuri atau perayaan-perayaan festival tertentu.
Dalam kegiatan tersebut pada umumnya seluruh elemen keluarga ayah, ibu, anak berkumpul dan masing-masing menunjukkan tanggung jawabnya.
*
Referensi:
- Sunarni, Nani. Komparasi Kearifan Lokal Sunda dan Jepang: Pembentuk Karakter Anak. Bandung: Universitas Padjadjaran.
[…] Baca juga: Kearifan Lokal di Jepang dalam Pendidikan Anak […]
[…] Baca juga: Kearifan Lokal di Jepang dalam Pendidikan Anak […]
Aku barusan banget ikut kelas parenting. Intinya ibu adalah pondasi keluarga, karena memang ibu adalah pendidik yang sangat berpengaruh dalam pembentukan karakter anak. Dan ternyata di jepang pun begitu ya, sama kayak aku nih, rela ninggalin karir demi merawat anakku sendiri. Bismillah.
Wiih.. sampai ada ektra kulikuler yang digunakan sebagai sarana memberi pengajaran moral terhadap anak, ya? Keren bener, di sana.
Kalau di Indonesia, semacam mengenalkan tradisi budaya dengan eks-kul gamelan kali ya, mas? Yang konon katanya digunakan juga untuk menerapkan kesabaran pada usia muda.
Kapan ke Jepang, nih? Aku diajak ya? 🙂
sekarang menetap di Jepang ya kak?
ketemu Jerome polin gak? haha.
mungkin kalau di indonesia masuknya kurikulum k13. pendidikan karakter yang ada di pelajaran maupun aktifitas sekolah.
masyaallah. jepang keren ya. bener banget terkait bahwa seorang ibu merupakan dasar kekuatan suatu negara. mantap
Wahh salut bangett prinsip orang Jepang dan keuletan mereka dalam menimba ilmu… Mungkin di Indonesia kalimat perempuan menjadi dasar kekuatan suatu negara itu suatu keputusan individu ya kak, namun di Jepang sudah mendarah daging gitu, jadi makin pengen ke Jepang, plus liat kebudayaan di sana…
Ternyata segitu besarnya ya peran perempuan sebagai pendidik anak dalam keluarga. Sebenarnya gak beda jauh sama di sini ya kak bahwa tugas ibu itu memang lebih banyak dalam hal mendidik dan membesarkan anak, tapi jaman skrg banyak jg ibu bekerja yang gak harus selalu di rumah urus anak.
Iya, aku juga pernah dengar tentang kyoku mama di Jepang
memang di Jepang, ibu jadi sangat penting dalam pendidikan anak anaknya ya mbak
Perempuan adalah kunci utamanya ya sebuah keluarga.
Konsep tersebut ada di negara lain juga sih ya, termasuk di sini. Hanya beda penyebutan aja mungkin ya
Belajar tentang Jepang selalu ada hal yang menarik untuk dibahas, dijadikan pelajaran. Pertama kali tertarik tentang JEpang, setelah mengikuti training ESQ
Jadi sangat komprehensif sekali pendidikan moral di Jepang ya. Hingga persoalan moral dibawa ke dalam program makan siang mereka. Sangat berbeda jauh di sini dengan segala kerumitannya hahaha
Dari sejak kuliah suka dan salut dengan budaya Jepang. Meski negaranya maju namun budayanya tetap dijaga dan Dilestarikan dan terutama diajarkan dari mulai usia sekolah.
Keren ya Perempuan Jepang lebih memilih keluarga dibanding karir dan pendidikannya. Kalau di sini, sudah ribut mulu nih di media sosial. Tapi ya lain ladang lain belalang, lain lubuk lain pula ikannya.
Perempuan Jepang benar-benar sangat berperan dalam keluarga. Saya setuju sekali, banyak wanita Jepang rela meninggalkan karirnya demi merawat anak dan menjaga keutuhan keluarganya. Seperti menjadi kyouiku mama misalnya.
Ibu asrama saya juga begitu dulu ketika saya tinggal di Jepang. Sangat tegas dan disiplin namun penyayang.