Saking pemalunya, karena nggak percaya diri berada di keramaian, ketika masih kecil banyak orang berpikir pesimis tentang masa depannya. “Pemalu seperti itu bakalan jadi apa gedenya?”
Adalah sahabat Rasulullah SAW yang termasuk Khulafaur Rasyidin yg ke-3. Seorang pengusaha, pastinya banyak harta, namun sangat dermawan. Nggak segan buat mendonasikan tenaga dan materinya secara jor-joran di jalan kebaikan. Dialah dia yang bergelar Dzu Nurain, Ustman bin Affan.
Lantas apa hubungannya dengan saya. Sangat hina jika membandingkan seorang Arif Abdurahman dengan beliau. Kualitas antara kita berdua, bagai bumi dan langit. Tapi inilah yang namanya role model, menjadikan mereka yg lebih hebat sebagai panutan hidup kita. Siapa sih yang nggak mau sukses seperti Ustman bin Affan coba, suksesnya dunia akhirat.
Atas dasar kesamaan sifat, saya menasbihkan diri untuk menjadikan beliau sebagai role model. Selain pemalu, introvert, dan mungkin sedikit anti-sosial, beliau juga nggak suka untuk terlibat dalam konflik. Namun jika nilai-nilai yang dianutnya terancam, nggak segan untuk bertindak melawan. Kalau boleh mereka-reka, mungkin Ustman bin Affan ini seorang melankolis-plegmatis dan INFP. Agak maksa sih biar sama kayak saya.
Meminjam istilahnya bu dokter Nita, “I’m a Loner but not a Lonely Person“. Itulah saya. Ya, meski teman banyak tapi lebih senang dengan kesendirian. Cenderung menarik diri dari segala keterlibatan. Nggak suka konflik dan konfrontasi. Rendah diri, bahkan mungkin menjurus ke arah harga diri rendah. Baik hati namun agak sombong.
Sifat dasar itu anugerah, tinggal bagaimana cara kita mengelolanya. Seperti Utsman bin Affan yang menjadikan rasa malunya sebagai sarana untuk menjauhkan diri dari kebatilan. Yang menahan dirinya dari kehinaan.
Mempunyai role model sama halnya dengan merekrut tour guide untuk kehidupan panjang kita ini. Ketimbang sibuk memikirkan kekurangan diri dan faktor lingkungan, mending menyibukkan diri untuk memantaskan diri agar bisa menjadi lebih baik seperti panutan kita.
Ustman bin Affan. Pemimpin besar, social entrepreneur, dan seorang pemalu. Beliau lah salah satu role model saya, kalau kamu-kamu siapa? Role model bisa siapa saja, meski dia cuma di lingkungan terkecil kita. Seorang Arif Abdurahman pun bisa kamu jadikan role model, kudu registrasi jika berminat tapi ya.
tentunya hrs cerdas dlm mengambil role model dlm kehidupan yg singkat ini… nice post !
Setuju deh sama kamu.
Ga suka konflik dan konfrontasi? Padahal disebuah perusahaan ada lho yang namanya managemen konflik. Konflik sengaja dibuat untuk tujun tertentu
Emang penting sih namanya konflik, Saat rapat suatu kepanitian paling ramenya ya ini, tapi saya biasanya pasif, ga suka ikut ngomong klo ga penting2 amat. Kalau ngomong juga biasanya sbg penengah aja.
Konflik emang harus ada.
Oh,, gitu ya. Yo wis, selamat menjadi penengah dech 😀
Haha,pasti ada konflik..
Selalu.
Sering menghindari tempat ramai itu termasuk pemalu gak ya?? nhehehe
Bisa iya bisa engga. Yg pasti sifat introvert itu mah.
malu yang terbaik adalah malu sama Allah karena telah melakukan dosa.
Setuju berat.
cie cie cie… yang pengin jadi rolemodel?
Cita-cita pengen jadi model emang.
Kok sifatnya arip mirip ama saya yah 🙂
malu sama diri sendiri itu esensi malu yg sebenarnya (asumsi sih) 🙂
sama gan , dari kecil gw pemalu , perfeksionis lagi sampe takut mulai
Sama dengan saya Kang Arif, semoga nasib di dunia dan di akhirat nanti seperti Usman bin Affan ya, amin..
Ya, saling mendoakan aja semoga sukses dunia akhirat.