Makanan Jepang, terutama yang disajikan sebagai makan siang sekolah Jepang, sebagian besar terdiri dari serangkaian makanan tertentu yang tidak hanya menjaga kesehatan seseorang tetapi juga menyediakan nutrisi dan vitamin.
Diet Jepang cukup populer tidak hanya karena cita rasa orientalnya yang unik tetapi juga karena menyehatkan. Makanan Jepang dianggap paling sehat di dunia, memberikan keseimbangan yang tepat dengan nutrisi yang cukup, vitamin, dan racun yang minimal.
Pola Makan Khas Jepang
Yang pertama adalah sumber proteinnya. Makanan Jepang lebih banyak mengandung ikan dibandingkan jenis daging lainnya.
Jika mereka memasukkan daging ke dalam makanannya, mereka sering kali menghindari daging merah. Hal ini mungkin disebabkan oleh adanya anggapan bahwa konsumsi daging merah secara berlebihan dapat mendatangkan lemak dalam jumlah berlebihan pada tubuh.
Terkadang, alih-alih menyajikan ikan, mereka menyajikan produk kedelai seperti tahu. Mereka lebih memilih makanan ini karena dapat memberi mereka jumlah protein yang tepat tanpa lemak jenuhnya.
Makanan khas Jepang juga tidak melewatkan semangkuk nasi, sama seperti kebanyakan diet Asia. Ini disajikan di hampir semua waktu makan, kapan saja sepanjang hari.
Jika tidak menyajikan nasi saat makan, mereka juga bisa menyajikan mie seperti soba dan udon. Hal ini memberikan energi yang cukup dan jumlah gula yang tepat bagi tubuh, sehingga memberi energi pada anak kecil untuk beraktivitas sehari-hari.
Hal penting berikutnya tentang makanan Jepang adalah kenyataan bahwa mereka biasanya menyajikan sayuran dan sup bening hampir setiap kali makan. Ini memberikan jumlah serat yang baik untuk pencernaan.
Ini juga menyediakan sejumlah nutrisi dan vitamin seperti Vitamin C. Untuk minuman atau hidangan penutup, makan siang di sekolah sering disajikan dengan susu, jus, atau yogurt. Terkadang, anak-anak disuguhi semangkuk buah atau secangkir kecil yogurt buah. Ini penuh warna dan menyenangkan bagi anak-anak.
Hubungan Antara Makanan dan Pendidikan di Jepang
Pertimbangan Kesehatan
Terlihat jelas bahwa makanan Jepang biasanya memiliki segalanya. Mereka memiliki sayuran hijau, buah-buahan, produk susu, protein, dan biji-bijian.
Pertimbangan kesehatan penting lainnya untuk makanan Jepang, terutama makan siang di sekolah, adalah kenyataan bahwa makanan tersebut harus dalam proporsi yang tepat.
Ukuran porsi kecil yang akan memberikan jumlah kalori yang sempurna untuk perkembangan pikiran dan tubuh. Porsi makanan kecil harus cukup untuk memberi anak protein, energi, dan vitamin c.
Terlihat jelas bahwa anak-anak Jepang tidak menderita obesitas pada masa kanak-kanak dan hal ini sebagian besar disebabkan oleh pola makan mereka yang sehat dan seimbang.
Penting juga bagi orang Jepang untuk menyajikan bahan-bahan segar dan menghindari bahan pengawet dalam makanan mereka. Mereka lebih memilih bahan-bahan organik yang semuanya ditanam secara lokal dan tidak mengandung modifikasi genetik apa pun.
Yang menjadi pertimbangan dalam makan siang di sekolah di Jepang adalah fakta bahwa gorengan dan makanan lain yang mengandung bahan pengawet merupakan salah satu penyebab utama obesitas pada anak.
Anak-anak yang disuguhi makanan sederhana seperti ini jauh lebih sehat dibandingkan mereka yang makan pizza, hot dog, dan makanan berpengawet lainnya.
Salah satu tujuan utama penyediaan makan siang yang sehat di sekolah adalah untuk menjauhkan anak-anak dari penyakit. Tujuan mereka juga adalah untuk mengurangi risiko penyakit yang biasanya dialami pada usia yang jauh lebih tua. Hal ini juga merupakan tujuan pemerintah untuk meminimalkan statistik obesitas pada anak di Jepang.
Baca juga: Linimasa dan Urutan Periode Sejarah Jepang
Biaya Makan Siang Sekolah Jepang
Salah satu tujuan utama program makan siang sekolah Jepang adalah menyediakan makanan bagi siswa yang selain sehat tetapi juga terjangkau. Biasanya, makan siang khas Jepang harganya kurang dari 300 yen dan ditanggung oleh orang tua.
Hal baiknya adalah fakta bahwa makan siang di sekolah Jepang adalah tanggung jawab bersama antara pemerintah dan orang tua. Orang tua seharusnya menanggung biaya sebenarnya dari bahan-bahan tersebut sementara pemerintah akan menanggung biaya pegawai dan biaya lainnya.
Program makan siang di sekolah Jepang sangat penting bagi pemerintah Jepang sehingga terdapat komite yang bertanggung jawab untuk mengawasi hal ini. Tujuannya adalah untuk menentukan standar asupan gizi seorang anak. Mereka juga bertanggung jawab untuk menegakkan peraturan mengenai standar kesehatan dan penghematan makanan. Selain itu, mereka juga berperan untuk mengawasi apakah sekolah-sekolah di komunitas mereka mengikuti program makan siang atau tidak.
Makan Siang, Kemandirian dan Nilai Kerja Keras
Yang menarik dari program makan siang sekolah di Jepang adalah program ini tidak hanya fokus pada penyediaan makanan sehat untuk anak-anak. Hal ini tidak bisa dianggap sebagai ‘istirahat’ dari pembelajaran, sebaliknya, sistem makan siang ala Jepang adalah bagian darinya.
Mereka memanfaatkan makan siang di sekolah sebagai sarana untuk belajar, menanamkan kebiasaan baik, dan memperkenalkan budaya kepada anak-anak.
Hal ini juga merupakan salah satu tujuannya untuk menanamkan nilai kerja keras kepada anak-anak muda ini. Di sebagian besar sekolah Jepang, bahkan sekolah swasta, tidak ada petugas kebersihan dan jumlah personel yang sangat minim. Oleh karena itu, anak-anak usia sekolah dasar ditugasi membantu pada waktu makan. Mereka dapat membantu dalam memasak dan mendistribusikan makanan.
Misalnya, satu kelompok bertugas menyuruh teman sekelasnya duduk, kelompok lain bertugas menyiapkan makanan, kelompok lain bertugas membagikan, dan satu kelompok bertugas membersihkan.
Pengelompokan ini dapat merotasi peran. Hal ini, berdasarkan penelitian, membantu menerapkan dan memperkuat konsep dan budaya swasembada. Anak-anak kecil ini akan menghargai nilai kerja keras dan pentingnya tidak terlalu bergantung pada orang lain dalam mengejar ketertinggalan mereka.
Konsep lain yang ingin diajarkan pemerintah Jepang kepada anak-anaknya adalah pentingnya memiliki kebiasaan makan yang sehat. Jika tidak ada sampah yang diperkenalkan di sekolah maka anak-anak tidak akan melihat pentingnya atau nilai sampah.
Mereka bisa belajar untuk lebih menyukai makanan yang serupa dengan yang disajikan kepada mereka di sekolah daripada mendambakan makanan lain. Selain itu, anak-anak senang melayani satu sama lain.
Hal ini membuat mereka lebih mengapresiasi makanan tersebut karena dapat dianggap sebagai prestasi atau pencapaian bagi mereka. Ini memberi mereka rasa kepuasan.
Bekal dari Rumah: Kotak Makan Siang Sekolah Jepang
Meski membawa bekal makan siang sekolah yang dikemas di rumah tidak dianjurkan di beberapa sekolah di Jepang, ada acara-acara khusus di mana membawa bento diperbolehkan. Bisa jadi untuk berbagi makanan atau sedang diadakan acara sekolah dan memasak makanan tidak dapat diakomodasi di sekolah.
Ada sejumlah video dan panduan online yang akan membantu orang tua menyiapkan bento makan siang sendiri untuk anak-anak mereka.
Pada akhirnya, apapun susunan, gaya, atau wadah bento, isi bento selalu yang paling penting. Salah satu aturan penting untuk diingat adalah fakta bahwa bento disajikan dalam porsi tunggal. Biasanya juga kita melihat bento dengan ikan atau daging, sayuran, acar sayuran (lauk), nasi (atau mie).
Aturan penting dalam membuat bento adalah memastikan makanan tidak mudah rusak. Lauk pauk yang dipetik lebih umum digunakan daripada lauk yang baru dimasak.
Penting juga untuk diperhatikan bahwa makanan kering dan basah harus dipisahkan untuk menjaga tekstur makanan kering (keringnya, dan sejenisnya). Inilah mengapa penting untuk menaruhnya di wadah terpisah atau menaruhnya di kotak bekal yang dipartisi. Ada wadah khusus yang disekat yang bisa digunakan untuk bento tradisional.
Yang menyenangkan dari hal ini adalah orang tua bisa berkreasi dan menikmati membuat makanan buatan sendiri untuk anaknya, sekaligus membiarkan anaknya menikmati makanan tersebut.
Caranya melalui kyaraben, yaitu teknik penataan khusus untuk bento. Contoh umum Kyaraben adalah meniru karakter populer dari manga, anime, atau video game. Terkadang, makanan tersebut dihias dengan bunga, tanaman, atau bahkan monumen. Bahkan ada kompetisi pengaturan bento yang tersedia di Jepang.
Menu Khas Makan Siang Sekolah Jepang
Tidak ada menu makan siang khusus saat menyajikan makanan untuk makan siang di Jepang. Namun, aturan dasar yang harus diikuti adalah setiap makanan harus mengandung sumber protein, karbohidrat, susu, dan sayuran.
Sumber protein bisa dari ayam, babi, sapi, tahu, atau ikan. Kemudian, sayuran bisa direbus atau direbus. Kari dan sup adalah makanan lezat yang sangat umum saat menyajikan makan siang di sekolah.
Kadang-kadang mereka menyajikan makanan yang tersedia secara lokal, terutama dari provinsi (atau bahkan kabupaten kota seperti Umejima). Tujuan utamanya adalah menyediakan makanan yang seimbang.
Contoh menu makan siang sekolah Jepang adalah:
- Sup miso, nasi, daging babi tumis dan sayuran, susu
- Salad sayur, tahu, dan rebusan, nasi, apel, susu
- Sup rumput laut, telur, ikan, yogurt lemon, susu
- Nasi, tumis tahu, sup tahu, jeruk kupas, susu
Fakta dan Trivia Makan Siang Sekolah Jepang
· Susu adalah makanan pokok yang pasti. Disajikan setiap makan siang sekolah di setiap sekolah di Jepang. Jika sekolah tertentu tidak memiliki program makan siang, mereka tetap menyediakan botol susu saat istirahat makan siang.
· Sekolah-sekolah di Jepang seringkali tidak memiliki kafetaria. Bagi sebagian besar sekolah di Jepang, waktu makan siang dianggap sama seriusnya dengan mata pelajaran apa pun. Makanan disiapkan, didistribusikan, dan dimakan di dalam kelas mereka.
· Program makan siang di sekolah di Jepang tidak menganjurkan makan siang kemasan rumahan. Hal ini untuk memastikan bahwa setiap anak mendapatkan jenis dan jumlah makanan yang sama sekaligus menjamin kesehatan mereka. Dengan demikian, tidak akan ada kecemburuan terhadap makan siang di sekolah. Mereka menyadari bahwa mengontrol konsumsi sampah di rumah jauh lebih sulit dibandingkan di sekolah.
· Tujuannya adalah memberikan asupan kalori sekitar minimal 650 hingga maksimal 850 untuk setiap kali makan. Namun hal ini cukup fleksibel, terutama pada waktu-waktu tertentu dalam setahun seperti hari libur dan acara.
· Makan siang di sekolah disajikan tidak hanya dengan hidangan lokal. Terkadang, makanan oriental lainnya seperti Cina dan Korea juga disajikan. Ada juga kasus dimana pengaruh Asia Tenggara dan Asia Tengah terlihat jelas. Ada juga hari-hari di mana mereka menyajikan masakan Italia, Amerika, dan bahkan Perancis.
· Semua makanan disajikan kepada anak-anak secara merata. Satu-satunya pengecualian adalah jika anak tersebut memiliki alergi atau memiliki kebutuhan makanan yang ditentukan dan disetujui oleh dokter.
Undang-undang Makan Siang Sekolah Jepang
Pada tahun 1954, Undang-Undang Makan Siang Sekolah diterapkan oleh pemerintah Jepang. Tujuannya adalah untuk memberikan bantuan bagi anak-anak kecil yang menjadi korban Perang Dunia Kedua.
Jepang pascaperang tidak begitu mengesankan dan banyak orang menderita secara finansial, sulit memenuhi kebutuhan hidup akibat perang berdarah tersebut. Hal ini juga dilaksanakan agar kesehatan jiwa dan raga dapat ditingkatkan.
Sejak penerapan Undang-Undang Makan Siang Sekolah Jepang telah memberikan dampak positif yang signifikan terhadap kesehatan generasi muda Jepang. Selain itu, jumlah siswa yang melewatkan makan sebelum berangkat sekolah telah menurun dengan cepat.
Selain itu, banyak orang percaya bahwa menanamkan pentingnya makanan sehat dan seimbang pada anak kecil telah melindungi mereka dari penyakit dan meningkatkan kehidupan secara umum.
Makan Siang Sekolah di Seluruh Dunia
Banyak orang mengatakan bahwa negara-negara Barat mempunyai persentase kejadian obesitas terbesar di dunia dan hal ini (sebagian) disebabkan oleh kurangnya perhatian dan peraturan dalam pemberian makan siang di sekolah untuk anak-anak.
Anak kecil menjadi gemuk karena mereka mempunyai akses terhadap makanan yang seharusnya dikonsumsi sesuai aturan. Selain itu, pendidikan mengenai pola makan sehat juga sangat minim karena biasanya hal tersebut tidak diajarkan di sekolah.
Namun, Amerika Serikat mempunyai Undang-Undang Makan Siang Sekolah Nasionalnya sendiri. Tujuan dari program ini adalah untuk menyediakan makan siang sekolah yang murah (jika tidak gratis) sebagai subsidi pemerintah untuk anak-anak di sekolah negeri. Meski penegakan Undang-Undang Makan Siang Sekolah Nasional tidak seketat di Jepang, masih ada pertimbangan kesehatan dan tujuan terkait perilaku dalam program tersebut.
Nah itu tadi pembahasan seputar makan siang sekolah Jepang.
Agar tak ketinggalan tulisan terbaru dan menarik dari Kearipan, bisa ikuti di Google News.
Mirip-mirip kaya orang Sunda ya dietnya; nasi, tahu sama sayur. Bedanya di sini tahunya malah dideep fried T_T Sehatnya hilang, wkwk.