Ada satu kegiatan menyehatkan yang sering dianggap sebagai topik tabu dalam budaya kita dan bahkan menjadi sumber rasa malu bagi banyak orang. Aktivitas itu adalah masturbasi.
Informasi yang diberikan oleh Planned Parenthood memberi tahu kita bahwa “Perasaan negatif tentang masturbasi dapat mengancam kesehatan dan kesejahteraan kita. Hanya Anda yang dapat memutuskan apa yang sehat dan tepat untuk Anda. Tetapi jika Anda merasa malu atau bersalah melakukan masturbasi, berbicara dengan teman tepercaya, pendidik seksualitas, konselor dapat membantu.”
Situs web organisasi itu juga mencantumkan beragam manfaat kesehatan dari masturbasi, seperti menciptakan rasa sejahtera, meningkatkan hubungan seks dengan pasangan baik secara fisik maupun emosional, meningkatkan kemampuan untuk mengalami orgasme, dan meningkatkan hubungan dan kepuasan seksual.
Juga masturbasi punya manfaat meningkatkan kualitas tidur, meningkatkan harga diri, meningkatkan citra tubuh, mengurangi stres, melepaskan ketegangan seksual, meredakan kram menstruasi, memperkuat tonus otot di daerah panggul dan anal, dan mengurangi kemungkinan dari pengeluaran urin yang tidak disengaja dan prolapsus uterus bagi perempuan.
Studi baru-baru ini menunjukkan bahwa pria dapat mengurangi risiko terkena kanker prostat melalui masturbasi secara teratur, dan catatan lain bahwa bagi perempuan, masturbasi dapat membuang bakteri buruk dari serviks, mengurangi kemungkinan pengembangan infeksi saluran kemih.
Masturbasi juga merupakan landasan terapi seks modern. Mereka yang mencari konseling profesional untuk kesulitan seksual, termasuk ketidakmampuan untuk orgasme, biasanya diinstruksikan untuk bermasturbasi untuk mempelajari tubuh mereka dan kemudian didorong untuk mengkomunikasikan apa yang mereka temukan kepada pasangan mereka.
Banyak buku self-help yang luar biasa, seperti Becoming Orgasmic dan The Elusive Orgasm, menyarankan masturbasi sebagai strategi inti, dan pendidik seks termasuk Betty Dodson dan Corey Silverberg, memuji manfaat dari praktik ini dan memberikan panduan cara.
Ada dasar biokimia untuk efek positif dari masturbasi. Ini “melepaskan zat kimia saraf yang baik seperti dopamin dan oksitosin yang mengangkat semangat Anda, meningkatkan kepuasan Anda, dan mengaktifkan sirkuit hadiah di otak Anda,” lapor Gloria Brame, Ph.D. “Orgasme adalah ledakan dopamin non-obat terbesar yang tersedia.”
Singkatnya, orgasme yang diinduksi oleh masturbasi menciptakan perasaan euforia: Ini adalah rasa aman, bebas, dan alami.
Mempertimbangkan semua manfaatnya, mengapa tidak lebih banyak orang, terutama perempuan, yang melakukan masturbasi secara teratur? Tabu sosial dan rasa malu yang diakibatkannya sebagian disalahkan.
Bagi perempuan, mungkin juga ada alasan lain: Lebih sederhana lagi, masturbasi perempuan menghadirkan lebih banyak tantangan logistik daripada masturbasi pria, dan mencapai gairah membutuhkan waktu lebih lama bagi perempuan daripada pria.
Menemukan waktu pribadi yang cukup untuk mencapai gairah atau orgasme mungkin sulit bagi perempuan yang berbagi tempat tidur dengan pasangannya atau yang memiliki anak.
Masturbasi tentu membutuhkan lebih banyak waktu dan usaha daripada mengonsumsi multivitamin. Namun penelitian tentang manfaat vitamin dan suplemen penuh dengan hasil yang bertentangan, sedangkan temuan tentang masturbasi sangat jelas.
Apa yang disebut Woody Allen “berhubungan seks dengan seseorang yang kamu cintai” dan yang Betty Dodson sebut “selfloving” bermanfaat untuk kesehatan fisik, emosional, dan relasional seseorang.
*
Referensi:
- Mintz, Laurie. 28 Januari 2014. A Touchy Subject: The Health Benefits of Masturbation. Psychology Today.