Ketika Manga Menggiring Sepak Bola Jepang Jauh ke Depan

Saat Jepang berhasil mengalahkan Jerman, cerita manga dan anime Captain Tsubasa akhirnya berhasil diadaptasi ke kehidupan nyata. Sepak bola Jepang tampaknya memang berhutang pada itu.

Sebelumnya, Federasi Sepak Bola Jepang dan Adidas mengeluarkan jersey kandang dan tandang yang akan digunakan tim nasional Jepang untuk bertanding di Piala Dunia Qatar 2022. Jersey itu ditampilkan dengan menggambarnya di sampul dua manga bertema sepak bola: Blue Lock dan Giant Killing.

Sebuah pilihan tepat untuk menyimbolkan sebuah lingkaran yang saling terikat, dan menunjukan betapa pentingnya manga olahraga, peran mendasar dalam kelahiran dan evolusi sepak bola Jepang.

Mimpi Captain Tsubasa

captain tsubasa anime

Ketika seorang animator muda bernama Yoichi Takahashi mulai membuat manga baru setelah dikejutkan oleh kemenangan Argentina di pertandingan kandang Piala Dunia 1978, sepak bola di Jepang waktu itu hampir tak dikenal.

Faktanya, meski telah diperkenalkan oleh Inggris pada akhir 1800-an, sepak bola belum menembus Matahari Terbit. Di negara itu gulat sumo dan bisbol mendominasi, dan bola voli mulai memantapkan dirinya.

Kemudian pada tahun 1981 dengan keluarnya Captain Tsubasa, lanskap olahraga di Jepang berubah secara dramatis. Kapten Tsubasa yang ingin menjadi pemain sepak bola terbaik dunia, dengan cita-citanya menjadikan Jepang sebagai jawara Piala Dunia, sangat populer di kalangan anak-anak dari kedua jenis kelamin di Jepang.

Sampai saat itu manga olahraga memang telah sukses luar biasa berkat karya-karya Asaki Takamori, tetapi olahraga yang dicakup adalah bisbol di Kyojin no Hoshi, tinju di Ashita no Joe, dan gulat di The Tiger Man. Di dalamnya, olahraga selalu dilihat sebagai metafora untuk kehidupan, di mana protagonis mempelajari pelajaran mendasar untuk pertumbuhan pribadinya sendiri dari disiplin, pelatihan, dan pengorbanan.

Dalam Captain Tsubasa, olahraga bola sepak ini menjadi taman bermain tanpa akhir di mana seseorang dapat bersenang-senang dengan rekan satu tim dan menantang lawan yang tangguh. Ini juga sepenuhnya menggambarkan ledakan ekonomi dan sosial yang dialami Jepang selama tahun 1980-an.

Keberhasilannya menyebabkan lebih banyak manga sepak bola ditulis, dan itu memainkan peran besar dalam sejarah sepak bola asosiasi di Jepang. Bermain sepak bola menjadi lebih populer daripada bermain bisbol di banyak sekolah di seluruh Jepang dari tahun 1980-an karena serial tersebut.

Baca juga: 15 Anime Sepak Bola Terbaik

Sepak Bola Jepang yang Makin Bergairah

takefusa kubo jersey timnas sepak bola jepang giant killing manga
Takefusa Kubo dengan ilustrasi manga Giant Killing. Foto: Adidas.

Captain Tsubasa juga menjadi fenomena global, mengimpor ke berbagai belahan dunia adegan berlebihan dan dramatisnya yang masih menjadikannya ikon pop hari ini. Dari lemparan super jauh, lompatan anti gravitasi, hingga tendangan yang menghasilkan bola api, dan satu pertandingan bisa berlangsung beberapa minggu.

Tetapi di atas semua itu, Kapten Tsubasa di Jepang mendorong satu generasi untuk makin akrab dengan sepak bola untuk pertama kalinya. Diperkirakan lebih dari 250.000 anak laki-laki Jepang terdaftar di sekolah sepak bola dari tahun 1981 hingga 1987. Ini mengarahkan dalam satu dekade penciptaan J-League pada tahun 1992, dan memenangkan Piala Asia di tahun yang sama.

Tiga puluh tahun dan tak terhitung jumlahnya kemudian, pengaruh manga dalam budaya sepak bola Jepang jelas tidak menunjukkan tanda-tanda memudar. Memang, setiap kesempatan adalah waktu yang tepat untuk merayakannya.

Hidetoshi Nakata sang legenda sepak Jepang suka menceritakan kecintaannya pada Captain Tsubasa. Berkat membalik-balik manga Captain Tsubasa, membuatnya memilih sepak bola daripada bisbol. Ini mengubahnya menjadi bintang paling terang di Timur Jauh, membawa AS Roma meraih Scudetto.

Bukan hanya Nakata, dampak manga dan anime tentu tak berhenti di perbatasan Jepang. Captain Tsubasa juga menginspirasi banyak pesepakbola terbaik dunia, dan menawarkan cita-cita bagi banyak anak di dunia.

Pilihan untuk menyajikan jersey timnas sepak bola Jepang dengan sampul manga olahraga yang paling banyak dibaca menegaskan seberapa dekat penonton, bahkan generasi terpisah, masih tetap ada.

Share your love
Arif Abdurahman
Arif Abdurahman

Pekerja teks komersial asal Bandung, yang juga mengulik desain visual dan videografi. Pop culture nerd dan otaku yang punya minat pada psikologi, sastra, dan sejarah.

Articles: 1788

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *