Selain dengan mengisi TTS, cara membuktikan kalau penguasaan Bahasa Indonesia kita, dalam hal ini kosakata, masih buruk dan seuprit, adalah dengan menerjemahkan suatu karya tulis dari Bahasa Inggris.
Ya, akhir-akhir ini saya punya hobi baru: menerjemahkan cerita fiksi. Dan saya sangat kesulitan. Ternyata saya masih pengguna Bahasa Indonesia yang cupu. Tapi harap maklum, karena boleh dibilang bahasa utama saya Sunda – ini pun saya nggak bener-bener pakainya sih. Parahnya, kemampuan Bahasa Inggris saya masih amburadul. Kesimpulannya, saya masih nggak pandai berbahasa.
Kenapa sih menerjemahkan cerpen? Pertama, karena lagi senggang, pengen aja sih biar ada kegiatan. Kedua, sebagai proses kreatif menulis. Saya hendak mencontoh Pramoedya Ananta Toer, yang memanfaatkan sejumlah bahasa asing yang dikuasainya, antara lain bahasa Belanda dan Inggris, yang pada sekitar tahun 1950-an ia banyak menerjemahkan berbagai karya sastra dunia. Pram menerbitkan terjemahan novel Maxim Gorky, Leo Tolstoy, Mikhail Sholokov, dan John Steinbeck sebelum kelak menulis tetralogi Bumi Manusia. Tokoh Nyai Ontosoroh ciptaan Pram inspirasinya datang dari novel Ibunda-nya Gorky.
Nah, sebelum menerjemahkan novel, coba-coba dulu dengan cerpen. Hey jangan salah, yang namanya cerpen, cerita pendek, short story udah bikin saya kewalahan, panjang-panjang. Penulis kontemporer favorit saya, Eka Kurniawan pun rajin menerjemahkan beragam karya sastra, baik novel dan cerpen, ada yang ditawarkan ke penerbit, ada juga cuma buat iseng untuk menghabiskan waktu.
Di internet, banyak yang legal, lebih banyak lagi yang ilegal. Tapi selama ada kesempatan, bacalah! Yang menghalangi seseorang dari membaca banyak buku, terutama di zaman sekarang, biasanya hanya rasa malas mencari dan membaca. – Eka Kurniawan
Lewat internet juga, memudahkan saya untuk menerjemahkan. Terima kasih banyak buat Google, sangat terbantu dengan Translate dan kalau ada frasa, ungkapan, atau kalimat membingungkan, ya tinggal tanya mbah Google ini.
Untuk mendapatkan bahan cerpen, Eka sendiri merekomendasikan situs readbookonline.net misalnya, koleksi penulisnya banyak, bikin saya bingung harus mana dulu yang diterjemahin. Untuk saat ini, saya sedang masyuk dengan cerpen-cerpennya Haruki Murakami, dan mudah juga buat nyarinya. Saya sendiri kebanyakan bacanya yang ada di situs majalah The New Yorker. Dan ya, Murakami pun tekun menerjemahkan karya-karya Franz Kafka, F. Scott Fitzgerald, dan J.D. Salinger sebelum melahirkan karya asyiknya, Norwegian Wood.
Ya, ternyata saya dibuat ketagihan untuk menerjemahkan cerpen luar. Saya akui dengan menerjemahkan, pembacaan saya terhadap cerita itu jadi lebih dalam karena harus ngerti makna dan konteks tiap kata dan kalimatnya. Pusing dan asyik sih, seperti mengisi TTS, tapi lebih-lebih.
Aku malah lg mau beli buku2 tipis TTS bahasa Indonesia. Akhir2 ini suka lupa sama banyak kata dlm bahasa Indonesia. Klo untuk belajar bahasa Inggris, masih mengandalkan menonton serial TV luar dgn subtitle bahasa aslinya.
Masih mengandalkan TTS koran Minggu sih.
Iya, kalau nonton series atau film ya pake subs bahasa Inggris pasti.
Waaah kereeeeenn!! Ternyata terjemahan ya. Makasih idenya Rip. 😀
Legal atau kagak pokoknya di baca..quotenya oke mas
Eh, jadi Yesterday itu cerpennya Murakami ya??
Good luck with translating short stories!
Iya, tertarik sama cerpennya karena setipe kayak Norwegian Wood.
Oia riip, coba cek ini: Mari Bantu Translasi WordPress.com Basa Sunda – http://wp.me/p2y6e7-aK
Sip sip, ternyata masih banyak yg belum diterjemahin. Pasti dicicil lah. Nuhun. 😀
mbah google memang bisa di andalkan ya ? 😀
hebat eum hobi baruna, siip lah sukses selalu buat mas rip 🙂
Karena hidup makin mudah berkat adanya Google.
Kegiatan yang sangat bermanfaat buat masa depan lebih baik wkwkwk
Entah untuk keperluan menerjemahkan atau enggak, emang harusnya kita tau ya. Bakalan berat soalnya kalo pembacanya gak ikut cari tau.
Dan, curhat nih, kebiasaan sama yang merupakan salah satu cara gue ngasah kemampuan berbahasa Inggris, Rip. Haha. Dulu hobi juga nerjemahin cerpen. Bedanya kalau gue nerjemahin cerpen berbahasa Indonesia ke bahasa Inggris.
Wah lebih susah kayaknya, soalnya saya ga jago bikin kalimat menarik dalam Bahasa Inggris.
wah keceh keren mas….mantap nih
Wah, aku malah sempet iseng nyoba terjemahin lirik lagu Indonesia yang berkualitas (kayak lagunya Tulus) ke bahasa Inggris. Soalnya rada “envy”, lagu Korea banyak banget translate English-nya, lah, lagu Indonesia manaa? :v
sampurasun, salam kenal mas.
saya juga lagi seneng2nya nerjemahin dua tahunan ini, jadi tambah seneng pas nemu ada yang lagi seneng2nya juga :))
sampurasun, salam kenal mas.
saya juga lagi seneng2nya nerjemahin dua tahunan ini, jadi tambah seneng pas nemu ada yang lagi seneng2nya nerjemahin juga 😀
kalo mau lebih “liar” imajinasinya, coba baca (dan terjemahin) cerpen2 Neil Gaiman. Taktik ybs nangkep pembaca adalah bikin satu kalimat pertama semustahil mungkin. lo bisa mulai dengan googling snow glass apples.
thanks udah link back (=
Awas, jangan sampai terkungkung garis interlanguage. HH