Mengenal Kualitas Film Bajakan, dari Cam ke BRRip

Beruntunglah bisa hidup di era internet dan keterbukaan informasi, patut bersyukur karena bisa dengan mudah mendapatkan berbagai film melalui beragam situs download film yang tersebar di jagat internet. Sebagai penikmat film, tentunya hal ini sangat memanjakan, walaupun tak dapat dipungkiri bahwa filmnya merupakan bajakan.

Ingin menghemat uang, males pergi ke bioskop, film ga diputar di bioskop, atau karena ga terlalu worth juga kalau harus nonton di bioskop, merupakan berbagai alasan ketika memilih film berkategori bajakan.

Bagi yang hobi download film pasti familiar dengan berbagai istilah kualitas film. Nah saya bakal coba membahasnya, karena mungkin banyak yang kenal nama aja, tanpa tau artinya tu apa. Langsung aja, berikut kualitas-kualitas film yang tersebar di internet, saya urutkan dari yang terburuk.

Cam

Merupakan hasil rekaman film yang sedang diputar di bioskop dengan hanya menggunakan kamera digital. Kualitas video dan suaranya super jelek, kita bakal menyaksikan penonton yang lalu lalang, kadang kamera goyang, terus kalau ada momen lucu, suara penonton ketawa bakal kedengaran. Kualitas ini paling cepet keluar, biasanya setelah pemutaran premier pasti langsung ada.

Telesync (TS)

Kualitas dan cara pembuatannya hampir sama dengan Cam, namun lebih baik. Karena proses perakamannya dilakukan dengan cara lebih profesional, dan di lakukan di teater yang kosong.

Workprint

Salinan yang dibuat dari versi yang belum selesai dari film yang diproduksi oleh studio. Biasanya workprint sering berbeda dari rilis teaternya, kadang ada adegan yang hilang, dan suara yang ga nyambung. Kadang juga terlihat penanda waktu indeks berjalan di sudut atau di pinggir atas layar, ga jarang terdapat watermark. Kualitas jenis ini relatif, lumayan layak tonton, namun kualitas ini merupakan format film yang susah didapat.

Telecine (TC)

Salinan yang didapat dari hasil capture dari reel analog ke format digital. Jenis format ini jarang dirilis karena mesin telecine untuk membuat cetakan ini sangat mahal dan sangat besar.

Telecine pada dasarnya kualitas yang sama seperti DVD, kualitas suara dan gambar sudah sangat baik, karena teknik ini sama dengan digitalisasi film yang sebenarnya ke DVD. Namun, hasilnya lebih rendah karena bahan sumber biasanya reel kualitas rendah.

Pay-Per-View Rip (PPV, PPVRip)

Semua rilis PPVRip adalah merek film baru yang belum dirilis ke Screener atau DVD tetapi tersedia untuk dilihat oleh pelanggan Hotel (Pay-Per-View).

Screener (SCR, DVDSCR)

Yaitu merupakan duplikat dari promo DVD yang akan digunakan sebagai promosi. Screener biasanya dikirimkan kepada para pengulas film dan member Academy Award. DVDScr akan ada sebelum DVD originalnya keluar di pasaran.

Kualitas gambar dan suaranya hampir setara dengan DVDRip, hanya saja pada gambar video sering terdapat beberapa tulisan penjelasan yang terpampang di layar tentang DVD tersebut yang biasanya sedikit menggangu kita. Biasanya terpampang tulisan, “The film you are watching is a promotional copy, if you purchased this film at a retail store please contact 1-800-NO-COPIES to report it.

Digital Distribution Copy (DDC)

Sama halnya seperti Screener, namun DDC ini dikirimkan via email atau pos. Kualitasnya lebih rendah ketimbang R5, namun lebih baik daripada Cam atau TS. Sayangnya, tipe ini super sulit untuk didapatkan.

R5

R5 merupakan kode retail DVD untuk Region 5, yakni negara-negara di Afrika dan Asia Tengah.

Untuk tipe ini, kualitas gambar hampir setara dengan DVDRip, tetapi untuk kualitas suara biasanya agak jelek (cempreng), meskipun ada beberapa yang kualitas suaranya sudah bagus, namun tetap saja masih ada sedikit noise sehingga mengurangi kenyamanan dalam menonton film tersebut.

DVDRip

Merupakan salinan dari DVD Original. Kualitas gambar dan suaranya baik sekali. DVDRip akan ada jika DVD Originalnya telah ada di pasaran. Bisa mendukung maksimal 720×480 atau 720×576.

HDTV

Untuk tipe ini biasanya untuk TV Series, karena HDTV ini diambil dari hasil mencapture dari siaran televise.

Bluray/HD

Resolusi jauh lebih besar yaitu 1920×1080 atau 1280×720 (tergantung filenya). Konsekuensinya, file jadi besar dan memutarnya juga berat, sehingga diperlukan spesifikasi komputer yang tinggi juga. kalau tidak nanti jadi patah-patah. Kualitas ini jauh lebih baik dari DVDRip.

m-HD

mini/micro HD, hampir sama dengan HD, tetapi dengan resolusi yang lebih kecil yaitu 1280x5xx, sehingga ukuran filepun juga lebih kecil dibandingkan HD.

BRRip

Ripper dari Bluray. Kualitasnya jauh lebih bagus dari DVDRip namun membutuhkan spesifikasi hardware yang lebih tinggi pula . Jika hardware komputer (VGA dan lain-lain) tidak memadai maka film akan terlihat patah-patah.

===

Membajak merupakan warisan budaya leluhur Indonesia, kalau dulu membajak sawah, sekarang membajak film. Cermatlah dalam memilih film yang tersebar di internet.

=

Share your love
Arif Abdurahman
Arif Abdurahman

Pekerja teks komersial asal Bandung, yang juga mengulik desain visual dan videografi. Pop culture nerd dan otaku yang punya minat pada psikologi, sastra, dan sejarah.

Articles: 1789

14 Comments

  1. DVD bajakan murah meriah cuma 5rb/keping
    sebagian orang tidak memperhatikan kualitas yg penting bisa menikmati film terbaru …

  2. wah, pantensan waktu ngundeur (download) film di internet, rerencangan osok naroskeun jenis filena naon atuh DVDRip teuacan…?

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *