Pada akhir abad ke-19, tepatnya tahun 1896, Meneer Jules Schenk, seorang Preangerplanter, pengusaha perkebunan di Priangan yang royal, memboyong segudang noni-noni Indo-Belanda yang cantik-cantik untuk ‘menghibur’ peserta kongres. Saat itu Bandung mendapat kehormatan sebagai tempat penyelenggaraan kongres pertama Pengurus Besar Perkumpulan Pengusaha Perkebunan Gula, kongres yang kemudian dapat dikatakan berakhir dengan sukses besar. Lewat bisik-bisik peserta kongres, Bandung disebut sebagai “bunganya” Kota Pegunungan di Hindia Belanda. Nah, julukan Bandung sebagai “Kota Kembang” sangat mungkin muncul akibat selentingan ini.
Adanya cap Parijs van Java pun karena memang Bandung layaknya Paris, khususnya soal dunia malamnya. Bisnis prostitusi gemerlapan karena selalu menyalurkan stok-stok cantik layaknya di pusat mode dunia itu. Baik yang Indo, Tionghoa, dan yang pituin Sunda sama-sama membuai mata dan birahi. Saat masa kolonial mojang Priangan dikenal sebagai komoditi paling laris untuk bisnis prostitusi skala Asia Tenggara.
Maka wajar jika lahir puja-puji bagi mojang Priangan lewat lagu melankolis “Panon Hideung” – Lagu yang sebenernya sebuah jiplakan dari nyanyian para emigran Rusia Putih setelah terlanda Revolusi Bolshevik. Dalam lagu ini digambarkan visual atraktif dari seorang mojang, yang kecantikannya bakalan terbawa mimpi bagi kaum laki yang melihatnya. Pantas jika seorang fenomenolog, psikolog, serta budayawan M.A.W. Brouwer memberi sanjungan lewat celotehannya bahwa, “Bumi Pasundan lahir ketika Tuhan sedang tersenyum”. Selain alam yang indah, rupanya Tuhan menciptakan mojang Priangan sambil bersenyum simpul pula. Seperti disanjung dalam lagu Panon Hideung di atas, bahwa kecantikan seorang mojang Priangan, khususnya perempuan Bandung, sudah terpancar hanya lewat matanya saja.
Mojang Bandung dan JKT48: Sebuah Simbiosis Mutualisme
Laki-laki memang masih pegang peranan sebagai pengatur keputusan dalam berbagai hal ihwal sosial. Melalui kekuatan institusional ini, kaum adam membangun kultur dan memberlakukan kebijakan agar bisa melayani kepentingan kaumnya sendiri sehingga punya kuasa untuk mengontrol perempuan di lingkungan publik maupun swasta.
Industri hiburan, dari zaman kekunoan sampai kekinian, masih tetap menjadikan wanita sebagai produk yang masih laku buat dieksploitasi. Karena laki-laki masih juga jadi konsumen paling potensial. Dan maaf, berhubung saya seorang lelaki, maka saya menikmati ini juga.
| Lihat: University of Rhode Island – Men Create the Demand; Women Are the Supply
Menurut Foucault, gaze atau tatapan menempatkan sang penatap pada posisi pemegang kuasa atas objek yang ditatap. Secara lebih khusus, Jacques Lacan berpendapat bahwa gaze menyalurkan hasrat dari penatap ke objek tatapan. Dalam seni visual dan pertunjukan, ada istilah male gaze yang dikemukakan oleh seorang feminis dan peneliti film asal Inggris, Laura Mulvey. Dalam esai bertajuk Visual Pleasures and the Narrative Cinema, dia mengidentifikasikan industri perfilman berpihak kepada audiens laki-laki. Maka, industri perfilman dengan sengaja menempatkan perempuan sebagai objek untuk diperhatikan dan diamati guna memuaskan hasrat audiens yang didominasi laki-laki tadi. Ini bisa ditarik pla dalam idoling, suatu subkultur budaya pop Jepang yang menghadirkan sekelompok perempuan yang “secara sukarela” mengundang kita untuk menilai, memuja, dan menghakimi kepribadian mereka.
Ah saya rupanya terlalu bertele-tele soal sejarah dan filsafat segala. Jadi gini, ada yang unik dari JKT48, meski dinamakan dari singkatan Jakarta, dan basisnya di ibukota pula, tapi beberapa di antara mereka, bahkan banyak personel rupanya berasal dari Bandung, yang kemudian sering jadi senbatsu, ‘pasukan inti’, dikarenakan daya tarik mereka. Seakan membuktikan bahwa Bandung memang berisi banyak gadis-gadis cantik di Indonesia.
| Devi Kinal Putri – @kinalJKT48
Member bergolongan darah A dan masih kental logat bahasa Sunda ini lahir pada 2 Januari 1996. Tinggal di Bandung sejak lahir sampai sekarang.
Kinal mengenyam pendidikan pertama di TK Daya Nusa yang sekarang sudah hilang. Kemudian masuk ke SDN Banjarsari 1 di usia 5 tahun, tetapi meluluskan diri di SDN Banjarsari 2, karena pindah sekolah dan sempat belajar 1 tahun di sekolah ini. Kemudian setelah lulus dari SMPN 5 Bandung, melanjutkan ke SMAN 1 Bandung. Dan sekarang sedang menempuh studi Sastra Jepang di salah satu perguruan tinggi di Bandung.
Kinal merupakan salah seorang member generasi pertama sekaligus kapten tim J dari JKT48. Ia dikenal dengan kalimat perkenalannya, “Hai, nama aku Kinal, aku suka menari. Let’s dance, dance, dance!”. Kinal memang dikenal senang menari sejak kecil.
Dia juga dikenal dengan slogan lain “Keluarga Depi”, yang berarti bahwa Kinal memiliki keluarga fans yang sangat loyalis terhadap dirinya.
| Melody Nurramdhani Laksani – @melodyJKT48
Member yang akrab dipanggil Melody ini menempuh studi di Jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian Unpad. Tapi tak tahu apakah masih lanjut atau tidak.
Lahir di Bandung, 24 Maret 1992. Pada tahun 2011, Melody dan adiknya yang bernama Frieska mengikuti audisi JKT48. Keduanya terpilih dengan Frieska diumumkan terlebih dahulu. Namun kemudian Melody langsung mendapat posisi tengah utama di JKT48.
Melody terpilih sebagai Duta Buah di Prefektur Okayama, Jepang. Gubernur Prefektur Okayama, Ibaragi Ryuta secara khusus memberikan sertifikat pengangkatan kepada Melody.
Melody ini merupakan salah satu anggota JKT48 yang fanatik dengan sepak bola. Ia menggemari Manchester United, dan pemain favoritnya adalah Wayne Rooney. Ia juga menyukai Timnas Inggris dan Timnas Jerman, pemain Jerman favoritnya adalah Mesut Özil.
| Frieska Anastasia Laksani – @frieskaJKT48
Adik dari Melody ini lahir di Bandung pada tanggal 4 Maret 1996. Member bergolongan darah O ini merupakan lulusan SMPN 17 Bandung dan SMAN 14 Bandung, dan sekarang sedang kuliah di Jurusan Manajemen Pemasaran.
Frieska ini suka banget sama klub Barcelona, pembalap MotoGP Marc Marquez, band kesukaannya Maroon 5 serta Linkin Park, tontonan favoritnya Ghost at School juga Avatar: The Legend of Aang dan biasnya Taeyeon SNSD. Mempunyai hobi membaca, jalan-jalan, dan tidur.
Sumpahna urang pisan. Apalagi Frieska ini adalah gadis penyuka kerupuk banjur dengan sambal oncom buatan ibunya.
+
+
| Beby Chaesara Anadila – @bebyJKT48
Lahir di Bandung, 18 Maret 1998. Anggota tahap pertama JKT48 ini sebelum bergabung pernah mengikuti kontes Gadis Sampul pada tahun 2011 sebagai finalis bersama sahabat lainnya Kinal.
Beby mengikuti audisi JKT48 karena pihak manajemen datang ke sanggar menarinya. Ia termasuk 26 orang yang lulus dari sekitar 2000 pelamar.
Beby ini termasuk member yang paling energik, maka dari itu dia sering disebut dengan Dancing Queen From JKT48. Selain energik member bergolongan darah B ini juga pandai karena di umurnya yang 15 tahun ini, Beby sudah kelas XI-SMA karena dia mengikuti program akselerasi.
Beby itu orangnya moody. Kalau sedang bad mood biasanya akan diam di kamar sendirian untuk intropeksi diri agar bikin merasa lebih baik. Orang yang cepat bosan sama sesuatu, tapi kalau ada yang baru pasti kembali semangat.
| Ghaida Farisya – @ghaidaJKT48
| Rezky Wiranti Dhike – @dhikeJKT48
| Alicia Chanzia – @Acha_JKT48
| Chikita Ravenska Mamesah – @M_ChikitaJKT48
| Jessica Veranda – @veJKT48
| Alissa Galiamova – @alisagaliamovaa
| Diasta Priswarini – @diasta99
| Rica Leyona – @Cha_rica19
+
Idola, panutan, atau apa pun disebutnya, barangkali harus tetap bersemayam di bangunan khayali, imajinasi. Menjadi sebuah obsesi yang tak pernah sudah.
Tapi kecantikan juga rupanya punya dampak negatif, bagai buah simalakama. Berkat seorang Dyah Pitaloka Citraresmi yang kemolekannya diumbar di khalayak luas sehingga sampai di telinga Prabu Hayam Wuruk, justru berujung dengan sebuah Perang Bubat. Kecantikan mojang Sunda ternyata bikin malapetaka juga.
There are only three things to be done with a woman. You can love her, suffer for her, or turn her into literature. – Henry Miller
+
Referensi:
- Kunto, Haryoto. 1986. Semerbak Bunga di Bandung Raya. Haryoto Kunto. Bandung: Granesia.
- Toer, Pramoedya Ananta. 2012. Jalan Raya Pos, Jalan Daendels. Jakarta: Lentera Dipantara.
- Sartre, Jean-Paul. Seks dan Revolusi. Yogyakarta: Narasi.
- Teks dan gambar dari Wikipedia dan Twitter
Jadi pengen ke bandung:d
Bukannya udah sering om.
Jarang sekarang.
Jadi yang pertama alias perintis ngadain gadis2 manis dari Bandung ini ternyata Meneer Jules Schenk. Kalo sekarang tidak terbatas meneer aja, tuh urang jepang sagala aya.
Euleuh si akang bahasannya tentang neng geulis.
Nuju hoyong ngabahas neng geulis weh kang.
yang masih jadi pertanyaan…. itu honor JKT48 dibagi rata ke semua personilnya yah?
😀
Duh nggak tau, bukan fans mereka juga sebenarnya sih bang.
Saya fansnya. Dan yang saya ingat sih iya. Tiap jkt48 manggung, duitnya itu dibagi-bagi buat member serta jot. Belum lagi untuk biaya akomodasi klo konser di luar kota.
btw saya cukup syok, di sini ngebahas jkt48 juga. Hahaha…
dulu abah saya rip, kalo ke anak-anaknya yang gadis suka nasehatin, jadi perempuan sunda harus seperti definisi sunda-nya sendiri “caang” atau “menclang” hehe
Hahaha, jadi kepengen ke Bandung. Liat cewe-cewenya aja, abis itu pulang lagi. Tapi beneran, jadi kepengen ke Bandung, katanya penataan kotanya juga bagus. ^^9
Ngomongin bandung jadi inget ke Preman Pensiun 2 kang komar dan kang mus 😀 hihihi
Wah cantik-cantik ya…
kangen bandung 🙂
Jangan ikut-ikutan, udah kebanyakan yg kangennya juga.
Ganti nama jadi BDG19OKT 😀
Seurieus teuing eta mah. Mending BDG26OKT weh kang, tanggal lahir abdi. 😎
Sesering-seringnya lewat sekolah Beby, da gapernah liat. Sesering-seringnya maen ke Unpad da gapernah ketemu Melody. Aku mah apa atuh, fans bayangan 🙁
Pengamatan yg sehat kadang-kadang harus tetap berjarak dgn objeknya, hindari ‘paamprok’. Idola, panutan, atau apa pun disebutnya, barangkali harus tetap bersemayang di bangunan khayali, imajinasi.
Baru tau mereka dari Bandung. Geulis ya~. *benerin jilbab*