Di atas lahan militer, sepakbola Bandung bergulir.
Perjalanan kami, dari patung sepak bola di persimpangan Jalan Tamblong-Lembong sampai Stadion Siliwangi, melewati jalan-jalan dengan nama beragam pulau di Indonesia: Sumatera, Natuna, Rakata, Jawa, Sumbawa, Bali, Banda, Bawean, Belitung.
Di kawasan ini banyak tersebar gedung-gedung milik instansi militer. Penamaan jalan dan penempatan daerah militer di sini memang telah dirancang sejak pemerintahan kolonial Hindia Belanda, sebelum nantinya kawasan militer dipindahkan ke Cimahi.
Departemen van Oorlog (Departemen Peperangan), yang sekarang jadi Kodam III Siliwangi, ditempatkan di sini.
Karena memakai nama-nama pulau, kawasan ini disebut juga Insulinde atau Archipelago. Konon, pemberian nama-nama pulau yang ada di Nusantara untuk jalan-jalan ini sebagai simbol bahwa pulau-pulau tersebut adalah wilayah yang harus Belanda jaga dan pertahankan. Di kawasan inilah sepak bola Bandung bermula.
Alasan kenapa sepak bola bermula di kawasan militer ini sederhananya karena tersedianya lapangan, ditambah olahraga sepak bola yang diimpor dari Eropa ini dijadikan sebagai sarana melatih kebugaran sekaligus hiburan para prajurit.