Naek Kereta api tut tut tut~
Siapa hendak turun
ke Bandung… Surabaya..
Bolehlah bayar dengan percuma
Kang Emil beberapa waktu lalu mengkampanyekan kepada turis yang ingin berkunjung ke Bandung agar menggunakan kereta api. Imbauan keren untuk membudayakan penggunaan moda transportasi massal ini agar ga hanya jadi nyanyian anak kecil saja.
Salah satu indikator negara maju menurut saya adalah sistem transportasi umumnya yang baik. Dan kereta api ini yang harus dinomorsatukan. Makin bagus dan modern perkeretaapiannya, makin maju pula negaranya.
Sejarah Laju Kereta Api di Bandung
Perkerataapian di Indonesia memang masih kalah jauh dengan negara-negara maju. Namun sejak Ignasius Jonan, yang kini jadi Menteri Perhubungan, menjabat Dirut PT KAI, banyak perbaikan dan gebrakan yang diterapkan.
Nah, ngomong-ngomong soal kereta api, saya ini orang yang belum pernah sekalipun naik ginian. Karena inilah, saya antusias banget buat ikutan Ngaleut minggu ini. Udah sebulan juga absen.
Minggu pagi (02/11), di saat Bandung sedang cerah-cerahnya, terlihat rombongan manusia yang lagi melingkar di parkiran depan gerbang Stasiun Hall Jalan Kebon Kawung. Ya, ritual wajibnya Komunitas Aleut sebelum memulai ngaleut. Di tema minggu ini, datang pula teman-teman dari Komunitas Pecinta Kereta Api Daop 2 Bandung (@ppakadaop2bd).
Ngaleut kemudian dimulai menuju Stasiun Timur. Karena memang untuk semua pemberangkatan dipindahkan ke sini.
Rute kereta api yang akan dinaiki adalah yang menuju Cicalengka. Stasiun sekarang sudah bebas dari pedagang asongan, tapi jangan khawatir bagi yang lapar dan pengen beli cemilan karena ada kios dan minimarket. Untuk menemani perjalanan naik kereta api perdana ini, secangkir Americano saya kantongi. 😀
Dengan ongkos Rp. 10.000, kita bisa menikmati kereta yang bersih, kursi nyaman yang ga perlu desak-desakan, dan hembusan sejuk dari AC.
Sepanjang perjalanan, teman-teman Railfans menjelaskan berbagai hal seputar perkeretaapian. Yang paling menarik saya adalah soal jalur menuju Ciwidey yang sudah non aktif. Jalur menuju kawasan Bandung selatan, kampung halaman saya ini, yang sudah dihentikan sejak tahun 80an kabar baiknya akan difungsikan kembali.
Selain diskusi dengan teman-teman Railfans, ada obrolan seru juga sama Aleutian yang duduk barengan untuk ngerencanain trip akhir tahun sebelum tiket KA naik.
Sampailah di Stasiun Cicalengka yang sudah berada di luar Kota Bandung. Memang masih Bandung, tapi ini mah Kabupaten. 😆
Agar masih dapat pemberangkatan kembali ke Stasiun Hall, ya pas sudah sampai Cicalengka ini ya langsung balik lagi. Lumayan dapat sebungkus Tahu Sumedang untuk oleh-olehnya.
Lokasi terakhir ngaleut minggu ini adalah Kantor Pusat PT. KAI.
Dengan Menteri Perhubungan baru dan Direktur PT. KAI yang baru juga, semoga perkeretaapiaan kita makin maju. Dan yang paling saya harapkan ya soal pembukaan kembali jalur ke Ciwidey.
Gw seneng-seneng aja ke Bandung naek kereta. Cuman di sananya bingung kalo mau kemana-mana.
saya juga udah lama nggak naik kereta.
BTW, bbrp waktu yang lalu lihat foto di FB soal iklan kebersihan. emang bener ada poster yang gambarnya foto mahasiswi dengan tulisan yang kira2 bunyinya “pilih bayar denda atau traktir aku” di bandung?
Oh iya si Iis ya nama mahasiswinya. Ada juga versi yg lain, itu salah satunya.
Sejak ganti walikota saya malah belum pernah ke Bandung. Bahkan belum pernah ke Bandung naik kereta… seru kali ya…
duh, jadi kangen suasana bandung
Ada orang yg dikangenin pasti.
Aku juga belum pernah naik kereta api. Seru juga tuh..
Iseng aja coba-coba naik. 😀
Salam Kenal
Salam juga. 😀
Penggemar Americano jugak, Rif? Toss dongs ah! 😀
Aku jugak pengen banget naik kereta api di Bandung. Cobak ada jalur kereta api Medan – Bandung yak.. 🙁
Baru pertama nyobaiin Americano malah, tapi emang kayaknya saya bakal jadi pecinta kopi jenis ini.