Om Paul Pamer Foto di PVJ

pameran foto bandung 1955 paul tedjasurja

Berbagai awak media silih bergantian mewawancarai cowok berusia 80 tahunan itu. Sebagai orang Timur yang masih sangat menjunjung tinggi budaya sungkan, saya yang juga seorang pemalu ini nggak berani ikut-ikutan mewawancarai. Tapi untungnya bisa ngobrol santai dengan istrinya, dan dapat alamat rumahnya. Ya, mungkin nanti lah diskusi personal dengan Om Paul, sekalian silaturahmi karena ternyata tempat tinggalnya sekampung halaman di wilayah Bandung jauh.

Om Paul, siapa sih dia? Untuk kalangan fotografi Indonesia pasti kenal pewarta foto senior ini. Om Paul, atau nama panjangnya Paul Tedjasurja ini adalah salah satu jurnalis yang meliput peristiwa bersejarah Konferensi Asia-Afrika 1955 silam. Sebelumnya saya sempet menyinggung beliau.

Lihat: Memotret KAA 1955 Lewat Bidikan Kamera Rangefinder

pameran foto bandung 1955 pengunjung
pameran foto bandung 1955

Nah, beragam foto liputannya Om Paul tadi sekarang sedang dipamerkan di mal ngehits di Setiabudi, Paris van Java. Dipajang di sini sebagai pengingat bagi generasi muda kekinian agar nggak lupa sama momen fenomenal KAA 1955. Pameran foto ini merupakan rangkaian acara Asian African Carnival 2015 dengan dukungan dari Airfoto Network dan Pikiran Rakyat.

Terbukti pameran ini menarik minat pengunjung mal, seenggaknya agar bisa memamerkan diri di medsos. Dan ya, saya pun termasuk makhluk narsistik juga.

pameran foto bandung 1955 pengunjung bule

Untuk pembukaanya Senin malam kemarin (20/04/15) digelar bincang-bincang dengan menghadirkan langsung Om Paul. Tentu saja saya paling antusias, duduk di barisan paling depan, dan langsung angkat tangan saat sesi tanya jawab. Terinspirasi karena Om Paul ini meliput momen KAA 1955 saat masih berusia 20 tahunan.

Selain Om Paul, hadir pula Pak Perdana Alamsyah sebagai perwakilan Pikiran Rakyat dan Kang Galih Sedayu dari Airfoto Network. Pembukaan pameran ini dilengkapi dengan peluncuran buku foto berjudul sama seperti pamerannya, Bandung 1955.

om paul dan perdana alamsyah bandung 1955

Pendekatan yang dipakai Om Paul saat membekukan momen bersejarah KAA 1955 adalah dengan konsep photo story. Sebuah rangkain foto yang bercerita. Dan nampaknya saya pun akan menerapkan konsep ini dalam peliputan AAC 2015, salah satunya di postingan ini.

Terakhir, sebagai napak tilas Om Paul, maka saya pun akan coba juga pakai kamera analog jenis rangefinder dalam peliputan. Ah gelo.

Share your love
Arif Abdurahman
Arif Abdurahman

Pekerja teks komersial asal Bandung, yang juga mengulik desain visual dan videografi. Pop culture nerd dan otaku yang punya minat pada psikologi, sastra, dan sejarah.

Articles: 1911

20 Comments

  1. Memang foto yang paling jos adalah foto yang bisa menceritakan seribu cerita dalam satu gambar :hehe. Salut, foto-foto itu masih bertahan sampai sekarang. Semangat Mas dengan proyeknya, semoga foto-fotonya bisa bertahan lebih lama dan tetap bercerita jujur tentang apa yang tertangkap dalam lensa kamera :)).

  2. Foto BnW nya keren-kereeen.. ๐Ÿ˜€ Emang bener ya, foto yang ada potretan manusianya keliatan lebih hidup ๐Ÿ˜€

  3. Awesome! Bukan keren tapi sangat-sangat-sangat dan sangat bagus hasil foto-fotonya. Dan nuansanya pun bikin betah ๐Ÿ™‚

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *