‘Cinta Melulu’ memang diciptakan bernada sinis, bahkan ada sebagian yang merasa risih karena menganggap lagu ini rasis akibat bawa-bawa suku Melayu. Maka ‘Pasar Bisa Diciptakan’ terbentuk dengan nuansa optimis.
Akhirnya, setelah vakum beberapa tahun sehubungan dengan sang vokalis yang sedang tholabul ilmi di New York sana, band ini menelurkan album ketiga, dengan pelepasan lagu ‘Pasar Bisa Diciptakan’ ini. Tahun 2015 menandainya genapnya satu dasawarsa perjalanan Cholil Mahmud (vokal, gitar), Adrian Yunan Faisal (bass, vokallatar), dan Akbar Bagus Sudibyo (drum, vocal latar) sebagai unit musik bernama Efek Rumah Kaca.
Entahlah, untuk pengetahuan musik saya masih dalam tahap ‘sok tahu’. Jujur, antara ERK dan Radiohead ada kesamaan, saat pertama saya mendengarkan mereka, sumpah saya nggak tertarik sama kedua band ini. Namun entah kenapa, bertahap dari suka lirik lagunya, kemudian jadi cinta mereka berdua.
Eksperimentasi adalah kunci. Baik Radiohead dan ERK sama-sama melakukan eksperimen dalam perkembangan karya mereka. Dalam Pasar Bisa Diciptakan, aransemen dibuat lebih kaya dengan layer-layer gitar yang lebih membahana, dinamika sekaligus struktur lagu juga menjadi semakin berwarna. Di tengah lagu bakal terasa nuansa Pandai Besi. Untuk tema lagu sendiri sebenarnya masih sama dengan album terdahulu, soal kritik soal, khususnya ini merupakan perpanjangan dari lagu ‘Cinta Melulu’.
https://www.youtube.com/watch?v=t3wPuRidtsg
Kami mau yang lebih indah
Bukan hanya remah-remah sepah
Sudahlah
Kami hanya akan mencipta
Segala apa yang kami cinta
Bahagia
Kami bawa yang membara di dasar jiwa
Di dasar jiwa
Tak ada musim pada belantara sendiri (pasar bisa diciptakan)
Membangun kota dan peradaban sendiri
Kami ingin lebih bergizi
Bukan hanya yang malnutrisi
Subtansi
Kami bawa yang membara di dasar jiwa
Di dasar jiwa
Tak ada musim pada belantara sendiri (pasar bisa diciptakan)
Membangun kota dan peradaban sendiri
Pasar bisa diciptakan, pasar bisa diciptakan
Tapi tetap, Radiohead ya Radiohead. Efek Rumah Kaca ya Efek Rumah Kaca. Namun memang, citra Radiohead nggak bisa hilang karena tarikan vokal Cholil yang serasa Thom Yorke.
Vokalnya asik. 🙂
Dari dulu kurang paham banyak soal band indo. btw, ERK ini alirannya apa?
Gue tau ERK gara-gara mereka suka kirim artikel ke KOMPAS. Haha
Belum pernah dengar ERK sih sayanya Mas :haha. Tapi liriknya memang itu… wow, agak-agak surreal kalau dilihat dari sini. Jadi penasaran dah, sepertinya ada sesuatu berbeda yang mereka bawakan :)). Dan judul ini, Pasar Bisa Diciptakan, sangat menarik dan mengundang beberapa pertanyaan… :hehe.
cuma tau lagunya erk yang hujan desember itu
selebihnya no comment 🙂
Cuma tau nama erk doang lagunya kurang suka.
terdengar asing di kepalaku hihi
setelah muncul Pandai Besi, menurut gue ke-radiohead-annya ERK sudah berkurang. lebih ngeliat ERK/Pandai Besi ya begitulah adanya, terlepas dari radiohead sebagai inspirasi mereka. di lagu ini saya cukup senang, mereka tak lupa memasukkan nuansa lagu jaman-jaman ERK dulu tentu dengan kombinasi Pandai Besi. lagu ini seperti lagu Banyak Asap di Sana
Bahagia dengan konsep lama ERK, kirain bakal banyak berubah.
Ya kebayangnya emang langsung ke Banyak Asap di Sana pas pertama dengerin ini.
Meskipun lagu ini bernuansa optimis, tapi masih tetep musiknya didominasi oleh “nada-nada yang minor.” 🙂
Btw kalau mendengar distorsi gitarnya, jadi ingat Jenny (sekarang Festivalist.)
Haha..iyaah gua juga ngerasanya mirip radiohead sama ERK… Gua lebih dulu suka radiohead… Tapi gua suka dua band ituuh… Keduanya sama saama punya karakter…
Kalo g salah sih ERK memang sempat bilang kalo influence lagunya itu radiohead dan beberapa band lain..
Iya, Cholil yg bilang sendiri di suatu wawancara kalau dia emang suka Radiohead sama Bjork, dan ga terlalu masalah kalau ERK dihubung2kan sama Radiohead.