Kota Bandung lagi berpesta nih. Lagi suasan-suasana ultah yg ke 203. Wilujeng milangkala, mugia janten kota nu livable sareng lovable!
Nah, salah satu event yg sekarang jadi perbincangan ya Braga Festival. Ga bakal bahas si Bragfest, tapi bakal ngebahas soal si museum yg lokasinya emang sekitaran Braga ini. Ya, Museum Konferensi Asia Afrika!
Dalam rangka memperingati ulang tahun Kota Bandung, sebagai bentuk promosi juga kali ya, Museum yg berlokasi di Jl. Asia Afrika No. 65 ini ngadain beragam kegiatan dengan tema “203 Tahun Kota Bandung: Bandung Berbenah”. Udah dimulai dari 20 September lalu.
Dan hari ini (28/09/13), agendanya ada talkshow yg digelar di Ruang Utama Gedung Merdeka dengan menghadirkan Kang Acil Bimbo, Budhiana Kartawidjaja, M. Ichsan Harja, dan T. Bachtiar sebagai pembicara.
“Bangsa yg besar adalah bangsa yang ngehargain sejarahnya”. Oke, sebagai anak bangsa yg pengen bangsanya jadi satu bangsa yg besar, saya datang ke Museum KAA. Ya, museum di Bandung pertama yg saya kunjungi. Touch down perdana di museum, tapi berhasil ga check-in sekarang mah, Foursquare sama Path-nya udah saya hapus soalnya.
Okeh balik lagi ke Museum KAA ini. Sesuai namanya aja, tempat ini merupakan memorabilia konferensi super dahsyat yg mengguncang dunia Asia Afrika. Konferensi Asia Afrika yang diselenggarakan di Bandung pada tanggal 18 sampai dengan 24 April 1955 mencapai kesuksesan besar, baik dalam mempersatukan sikap dan menyusun pedoman kerja sama di antara bangsa-bangsa Asia Afrika dalam ikut serta membantu terciptanya ketertiban dan perdamaian dunia.
Konferensi ini melahirkan Dasa Sila Bandung yang kemudian menjadi pedoman bangsa-bangsa terjajah di dunia dalam perjuangan memperoleh kemerdekaannya dan yang kemudian menjadi prinsip-prinsip dasar dalam usaha memajukan perdamaian dan kerja sama dunia.
Maaf pisan jepretan-jepretannya ga banyak dan ga memanjakan mata. Untuk info lebih lanjut mah cek aja di mkaa.or.id. Dan bisa juga follow twitter-nya, @AsiaAfricaMuseum. Gaya emang sekarang mah Kota Bandung, semua instansi punya akun twitter. 😀
Mari jadiin Indonesia ini jadi bangsa yg besar lagi, salahsatunya ya dengan ngehargain sejarah tadi. Ayo pelesir ke museum. 😀
dah mulai ya braga festival?
belum pernah ke sana nih….
Hari ini terakhir, tapi masih banyak yg kecewa sama si Bragfest ini.
Kecewa kenapa?
Nih ada ulasannya >>> http://nafisblog.wordpress.com/2013/09/30/braga-festival-2013
KAA itu dahsyat banget ya. Saya pikir bangsa kita semacam leader pd masa itu. Luar biasa…
Salam,
Iya kang, tapi sekarang jadi yg melempem Indonesianya.
Saya sebagai warga BDG belum pernah donk ke Museum KAA #ditoyor#payah
Oiaaaa, Braga Fest apa kabar ya ?? tahun ini juga gak bisa dateng kesana ….
Tapi emang banyak yg kecewa sama Braga Fest dari tahun ke tahun. Udah jarang nampilin kesenian tradisionalnya, udah ga unik juga dan akhirnya jadi festival yang biasa aja.
#curcol
Huuh harus banyak yg dievaluasi Bragfest ini. Ya contoh sepelenya lebih banyak penjual sosis ketimbang surabi.
Semoga dengan walikota baru, tahun depan jadi lebih baik lagi. 😀
Miris yah, esensi Braga Festnya jadi ilang …. udah tergerus sama modernisasi. Padahal harusnya festival kayak gini yang jadi pengingat tentang sejarah dan budaya suatu kota.
**harapanku juga
Pas awal ningal judulna, emut teh kana Musieum Kareta Api. Tapi naha di Braga? Geningan ieu mah KAA sanes KAI….
Ah berarti kapayunna mah kudu nganjang ka Museum KAI. Rame sigana.
Kangen Bandung… Udah lama nggak ke sana. Bhiks
Kalau kangen, jgn ditahan-tahan. 😀
KAA menjadi sejarah Indonesia nih. Coba event ini waktunya diperpanjang pasti banyak yang berkunjung untuk belajar sejarah 😀
Sejarah dunia malah.
Museum KAA ini emang bakalan bikin banyak event lainnya.
pas kesini cuma nongkrong di depannya doang, nggak sempet masuk 🙁