Fate/Zero yang berfokus pada Holy Grail War atau Perang Cawan Suci keempat dan sebagai prekuel untuk Fate/stay night memang telah lama berakhir. Namun banyak dari penonton yang masih kebingungan dan memiliki banyak pertanyaan soal akhir dari anime ini.
Nah, saya akan mencoba menjelaskan secara detail ending dari Fate/Zero ini. Tentu saja, akan ada banyak spoiler. Untuk review bisa baca Fate/Zero yang Sinis dan Dingin, dan bisa juga baca Panduan Menonton Fate Series jika ingin mengikuti seri ini.
Siapa pemenang Holy Grail War Keempat?
Secara teknis, Emiya Kiritsugu yang menjadi pemenang karena semua master telah kehilangan Servant atau terbunuh.
Waver Velvet masih hidup tapi harus kehilangan Iskandar. Kariya Matou mati karena kutukan Zouken, dia menghembuskan nafas terakhir dengan senyum puas, dihibur oleh mimpi bisa melarikan diri dengan Aoi, Sakura, dan Rin dan memulai sebuah keluarga bersama.
Selama pertempuran terakhir antara Kiritsugu dan Kirei Kotomine, Cawan Suci menyemburkan lumpur hitam yang menelan mereka berdua. Keduanya masuk dalam keadaan seperti mimpi.
Karena tidak ada master tersisa yang layak untuk mengklaim Grail, Kiritsugu dipilih meskipun Gilgamesh masih hidup.
Setelah dinyatakan sebagai pemenang Perang Cawan Suci, Kiritsugu bertemu dengan roh Cawan Suci dalam wujud Irisviel, yang menunjukkan kepadanya bagaimana keinginannya akan dikabulkan oleh Cawan Suci yang ternyata sudah tercemar.
Kenapa Kiritsugu menolak Cawan Suci?
Cawan Suci menjelaskannya dengan cukup baik. Meski Cawan Suci memiliki kekuatan untuk memenuhi keinginan, metode untuk mencapai atau memenuhi keinginan harus sesuatu dalam pemahaman orang yang menginginkan keinginan tersebut.
Masalahnya satu-satunya metode yang Kiritsugu tahu adalah mengorbankan atau membunuh sejumlah kecil orang untuk membiarkan populasi yang lebih besar bertahan.
Selain itu, Cawan Suci sudah tercemari Angra Mainyu. Dalam legenda, ini diyakini sebagai dewa kegelapan Persia. Roh jahat ini mengkorupsi dan bergabung dengan Cawan Suci akibat Perang Cawan Suci yang terjadi sebelumnya. Oleh karenanya, setiap permintaan akan dikabulkan tapi dengan tambahan kerusakan yang akan terjadi.
Cawan Suci yang tercemari Angra Mainyu ini menggunakan Irisviel untuk menghadapi Kiritsugu dalam pikirannya dan menanyakan keinginannya, yang harus dibayar mahal.
Kiritsugu, sekarang menyadari bahwa Grail sudah rusak, menembaki semua orang yang dicintainya termasuk ilusi istri dan putrinya. Kesadaran ini menjadi alasan utama dia menolak Grail dan memerintahkan Saber untuk menghancurkannya.
Apa yang terjadi pada Saber?
Setelah mengetahui bahwa Cawan itu rusak dan akan mengganggu keinginan apa pun sebagai penghancuran umat manusia, Kiritsugu dengan cepat menggunakan segel perintahnya yang tersisa dan memerintahkan Saber untuk menghancurkan Cawan itu melalui Noble Phantasm-nya.
Karena Saber masih menginginkan Cawan Suci dan punya kekuatan mana yang besar, Kiritsugu terpaksa menggunakan dua kali command spell, yang berarti habis.
Setelahnya Saber kembali ke tempat semuanya dimulai, medan perang kekacauan dan kesalahan. Saat dia berdiri di atas tumpukan tubuh, dia menyatakan bahwa lain kali, dia akan mendapatkan keinginannya dikabulkan oleh Grail.
Saber sendiri belum mengetahui kalau Cawan Suci sudah terkontaminasi.
Kenapa terjadi kebakaran di Fuyuki City?
Noble Phantasm dari Saber hanya menghancurkan perwujudan fisik dari Grail dan bukan Greater Grail yang ada di langit.
Dengan demikian, Grail masih ada dan mengaktifkan dirinya sehingga mengabulkan keinginan dari Kirei Kotomine, yang menjadi runner up.
Keinginan Kirei adalah penghancuran umat manusia tetapi Cawan Suci itu tidak dapat mewujudkan permintaan itu secara maksimal sehingga hanya mampu menimbulkan kehancuran pada Kota Fuyuki.
Lumpur hitam yang mengalir dari langit adalah kekuatan sihir yang sangat terkonsentrasi selama 60 tahun yang menyebabkan bencana di tempat pertama. Lumpur itu menyebar ke seluruh kota, mengalir seperti lava cair yang sangat panas sehingga siapa pun yang bersentuhan dengan itu akan segera mati dan itulah yang terjadi pada keseluruhan Kota Fuyuki.
Orang-orang sekarat di mana-mana dan Kiritsugu berlari untuk menyelamatkan semua orang karena ini bukan yang dia inginkan, keinginannya untuk perdamaian dunia hancur, kekejian pertumpahan darah dan korupsi yang dia inginkan ditolak dan pada akhirnya, Grail menghadiahinya dengan hal yang berlawanan, sebuah malapetaka.
Kenapa Gilgamesh dan Kirei kembali hidup?
Gilgamesh punya harga diri dan egoisme yang tidak membiarkan Angra Mainyu yang telah mencemari Grail untuk melahapnya dengan semua kejahatan dunia. Jadi sebaliknya, prana (energi magis dalam Grail) yang justru memberi Gilgamesh tubuh yang nyata, menjelmanya dalam tubuh yang dapat menopang dirinya sendiri tanpa banyak menggunakan mana.
Dan untuk Kirei, prana tercemar yang sangat besar memberinya hati buatan. Setelah hanyut dengan lumpur hitam dari Grail, Kirei dihidupkan kembali dengan jantung meski tanpa detak jantung, hampir seperti zombie yang sangat cocok untuknya karena dia tidak dapat mengalami emosi sepenuhnya.
Calon peserta Holy Grail War Kelima di Fate/stay night
Setelah kematian Irisviel, Ilya bermimpi tujuh gumpalan besar berada di dalam dirinya, menggambarkan bahwa dia adalah Cawan berikutnya dan itu benar-benar masuk akal karena dia juga seorang homunculus.
Pada akhirnya, Ilya menunggu kedatangan ayahnya di kastil. Namun itu tidak mungkin karena Kiritsugu tidak dapat memenuhi kontrak untuk memperoleh Cawan untuk Keluarga Einzberns, sehingga dilarang mendatangi kastil. Ilya tidak diberitahu soal ini, dan karenanya membenci Kiritsugu karena tidak datang-datang.
Kematian Tokiomi Tohsaka terungkap setelah perang berakhir dan kita bisa melihat bahwa Aoi masih hidup. Dia dicekik oleh Kariya di Gereja tetapi tidak sampai mati, hanya kehilangan kesadarannya saat itu dan sekarang menderita kerusakan otak dan memakai kursi roda, tidak mengerti bahwa Tokiomi sudah mati dan Sakura hilang selamanya.
Setelah upacara pemakaman, Kirei memberikan belati kepada Rin, belati yang sama dengan yang digunakan untuk membunuh ayah Rin. Rasa ironi sadis inilah yang memberi Kirei kepuasan.
Pada akhirnya, kita melihat Kiritsugu dan Shirou. Kiritsugu mengadopsi Shirou karena dia adalah satu-satunya yang selamat dari kebakaran besar di Fuyuki City dan dia membesarkannya seperti anaknya sendiri.
Karena kutukan oleh Angra Mainyu, sirkuit sihir Kiritsugu menjadi semakin lemah dari hari ke hari dan tubuhnya menjadi lemah. Sebelum kematiannya, Kiritsugu memberi tahu Shirou tentang ‘pahlawan keadilan’ dan pada saat itulah warisan diturunkan, Emiya Shirou sebagai ‘Pahlawan Keadilan’.
