Perlakuan Terhadap Keresek yang Kadung Dimiliki

Merujuk pada ilmu taksonomi, keresek (plastic bag) diklarifikasikan ke dalam spesies “Plastik” yang sudah berkembang biak sekitar 50 tahun silam, dan sekitar 1 juta kantong plastik per menit lahir. Spesies ini mempunyai habitat yang luas juga mampu beradaptasi di segala daerah, hal itu dapat dibuktikan ketika pulang pergi sekolah tiap hari saya selalu melihat mereka sedang berenang-renang menyusur sungai Citarum, wow! Satu lagi kehebatannya, mereka bisa bertahan hidup sampe 100-500 tahun, wow! tanpa makan dan minum pula loh!

Subhanallah, sungguh besar ciptaan-Mu! huss, plastik itu buatan manusia, dibikin dari ampas minyak bumi. Meski si plastik ini bermanfaat tapi namanya juga buatan manusia, pasti lah tidak sempurna, bahkan mungkin merugikan. Uni Emirat Arab aja meng-“haram”-kan penggunaanya karena saking sayangnya pada lingkungan.

Eh tapi kenapa sampe diberi label haram gitu kan kasihan tu?!

Coba cermati fakta berikut

Rata-rata timbunan sampah Kota Bandung adalah 7.500 m3 atau 2.000 ribu ton per hari, dimana setiap orang di Bandung menyumbang sekitar 2,5 liter sampah per hari.

Menurut anggota Dewan Pemerhati Kehutanan dan Lingkungan Tatar Sunda (DPKLTS) Sobirin Supardiyono, jika komposisi sampah plastik rata-rata 5% dari jumlah itu, setiap hari Bandung mengahsilkan 100 ton sampah plastik. Dengan asumsi ukuran satu kantong plastik 50 x 40 cm dan berat 10 gram, maka sampah plastik di Kota Bandung setara dengan 200 lapangan sepakbola perharinya.

(tedyedo.wordpress.com)

Wow! Tapi kenapa yg dijadiin sampelnya Bandung, pertama saya tinggal disana dan kedua Cuma data ini yang saya temukan, zehaha. Tapi bukan Bandung-nya yang harus dipermasalahkan, sebab hal ini juga hampir dialami kota-kota lainnya. Sampah plastik bertebaran di jalan, trotoar, tong sampah –pasti lah!-, dan menutupi saluran air. Dan jika musim penghujan datang, sudah bisa dipastikan air akan turun dari langit, ya iya lah! Banjir pun menerjang.

Keresek juga terbuat dari polychlorinated biphenyl (PCB) yang punya struktur mirip DDT dalam peptisida, racun tuh! Sesuatu yang berasal dari keburukan pasti kesananya juga akan buruk. Kalau jatuh ke tanah, ekosistem tanahnya akan hancur, kalau jatuh ke air pasti akan kebawa arus tu, zehaha. SAMPAH=RACUN!!!

Jadi kurangilah penggunaan keresek, kalau bisa sih dihentikan kan masih banyak alternatif lainnya, seperti langsung pake tas belanja, atau “keresek ramah lingkungan” bisa juga dicoba tuh. Namun kalau kadung sudah punya keresek, ga apa-apa lah namanya juga khilaf.

Ini beberapa tips yang bisa kita lakukan pada keresek yang sudah dimiliki

JANGAN DIBUANG apalagi kalau dibuangnya sembarangan, ke kepala orang lagi. Jangan juga coba-coba untuk membakar tu keresek, malah bikin masalah lainnya, POLUSI!

SIMPAN baik-baik keresek yang sudah didapat. Usahakan simpan di tempat aman dan tidak lembab, jauhkan dari jangkauan anak-anak, zehaha. Selalu simpan di tas jika mau bepergian, jadi kita bisa menolak penjual yang memberi keresek.

RAWAT seperti mengurus anak. Kalau bisa mandikan dalam air hangat suam-suam kaki, jangan lupa jemur di bawah pancaran matahari pagi, pasti sobat tahu kan berjemur pagi itu sehat.

GUNAKAN KEMBALI pada saat ingin digunakan. Tapi pake buat apa? Banyak hal yang bisa kita lakukan dengan kantong keresek, yang paling utama pasti buat wadah barang. Terus keresek juga bisa digunakan sebagai hiasan dinding, alas kaki jika ada banjir, pelindung kepala dari hujan, alas buat pijakan standar motor

WARISKAN pada generasi penerus kita, kan keresek itu terbuat dari bahan yang sulit terurai, jadi tidak mungkin rusak dalam 1-2 minggu aja. Perlu waktu yang lama sampai akhirnya sebuah keresek bisa lenyap dari muka bumi.

Lebih baik tidak menerima keresek! meski kresek itu dapetnya mudah malah dikasih cuma-cuma sama penjualnya, coba pikirin mana ada zaman sekarang yang gratis. Air, udara, tanah, dan tentunya bumi tercinta ini pemberian gratis juga dari Allah, mau semua itu jadi berbayar?! Coba pikir-pikir lagi sebelum menerima keresek.

Pasti yang baca posting ini merupakan orang-orang pinter, jadi diharapkan bisa membedakan mana tulisan bermanfaat dan tulisan ngaco. Semoga bermanfaat!

Share your love
Arif Abdurahman
Arif Abdurahman

Pekerja teks komersial asal Bandung, yang juga mengulik desain visual dan videografi. Pop culture nerd dan otaku yang punya minat pada psikologi, sastra, dan sejarah.

Articles: 1916

8 Comments

  1. Asri dan sejuk kesan pertema ketika mengunjungi kebun ente.

    Jadi ingat pelajaran Biologi, bahwa plastik sulit untuk diuraikan oleh bakteri pengurai..
    Ada tambahan untk pemanfaatan, bisa buat layang-layang lho [ingat masa kecil]

  2. terimakasih atas sanjungannya, saya jadi tersipu malu, hehe.

    iya pernah tuh bikin layangan pake keresek, jadi anti air.

  3. Setuju, mas..
    Kantong kresek itu ga bersahabat dg lingkungan, belum lg ditinjau dr kesehatan. Kalo kita beli gorengan dibungkus pake kantong kresek, konon katannya ada zat2 kimia di kantong itu yg nempel ke gorengan kita. Otomatis, kita jg terkena, so… tinggalin kantong itu gan..

  4. Haloo teman-teman, apa kabar?

    melihat bahaya2 yang ditimbulkannya, sudah saatnya kita mengurangi penggunaan kantong plastik sebelum kadung menyebabkan bencana.

    sudah punya tas baGoes? baGoes adalah solusi nyata untuk membantu mengurangi penggunaan kantong plastik. Selain bisa dilipat menjadi gantungan kunci, baGoes dapat mengganti hingga 1000 kantong plastik.

    info lebih lanjut mengenai tas baGoes bisa dilihat di http://shop.greeneration.org

    yuk sebarkan pengurangan penggunaan kantong plastik ini, untuk mendukung terwujudnya Indonesia tuntaskan sampah! 🙂

    Salam,

    Reta Yudistyana
    Greeneration Indonesia


    Greeneration Indonesia
    green attitude green environment
    Kanayakan D 35 . Bandung 40135
    Jawa Barat – Indonesia
    Telp/Fax: +62-22-2500 189
    Email: info@greeneration.org
    Web: http://www.greeneration.org

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *