Hidup ini cair. Semesta ini bergerak. Realitas berubah.
Hari ini. Di milenium ketiga awal ini. Merah muda diasosiasikan sebagai warna feminim, unyu, dan imut. Tapi tahukah kalau sebelum abad 20, pink itu warna maskulin. Warnanya kaum adam.
Ya, sejak dikenalnya Color Theory pada tahun 1435, warna pink sudah dideskripsikan dan disebut sebagai warna maskulin. Alasannya karena warna pink ini sangat tegas dan keras, sehingga cocok dengan jiwa pria. Sedangkan warna biru terkesan lebih lembut, cantik, dan halus, sehingga sangat cocok untuk jiwa wanita yang feminim.
Kalau sekarang kan kebalik, biru itu cowok, pink itu cewek. Butuh keberanian lebih bagi kebanyakan pria untuk memakai baju berwarna pink ini. Mayoritas yg bergender pejantan kayaknya merasa najis dan jijik. Karena mungkin akan jadi bahan ledekan. Pengalaman pribadi ini. Dan sering saya lakukan. 😀
Tahun 1950an bisa dikatakan sebagai Era Pink bagi pria. Semua hal yang berhubungan dengan warna ini adalah simbol maskulinitas dan kejantanan. Namun, di era 1960an, mulai terjadi suatu pergeseran di mana warna pink dianggap sebagai warna feminim dan warna biru sebagai warna maskulin.
Ga jelas bagaimana dan kapan pastinya perubahan ini terjadi, namun banyak yg menduga kalau hal ini terjadi setelah Nazi menggunakan lambang Segitiga Merah Muda (Pink Triangles) dalam Kamp Konsentrasi mereka untuk menandakan tempat penahanan kaum gay.
Walau demikian, masih banyak negara yang masih menggunakan warna pink sebagai warna maskulin. Demikian juga dengan beberapa perusahaan internasional yang pake warna serta nama yang berkonotasi dengan warna pink. Beberapa di antaranya adalah T-Mobile, Thomas Pink, SM Entertainment, RTV Pink, dan Think Pink.
Psikologi warna pink
Psikologi warna merupakan studi tentang warna sebagai penentu perilaku manusia.Bahkan warna dalam dunia Psikologi warna dikenal sebagai salah satu bentuk pengobatan penyakit psikologis, terapi ini diskenal sebagai Chromotherapi.
Pink atau merah muda atau merah jambu atau dalam basa Sunda disebut kayas, adalah warna yang berada di antara ungu dan merah. Kombinasi antara merah dan putih. Warna yg menyiratkan sesuatu yang lembut dan menenangkan.
Kepribadian dan kesukaan terhadap satu warna juga ada kaitannya. Nah, ini buat yg suka warna pink nih, dan saya coba bandingin dengan kepribadian saya
- Memiliki sisi feminin yang kuat. (75%)
- Ramah dan memiliki kepribadian yang manis. (82%)
- Sering menunjukkan sifat yang kekanak-kanakan dan suka bermanja–manja ria, terutama pada orang yang mereka sayang. (70%)
- Sangat mengidam-idamkan hubungan yang romantis. (72%)
- Dalam pekerjaan, selalu melakukan sesuatu dengan mempunyai perencanaan yang matang. (68%)
- Tegas, keras kepala, dan sensitif. (72%)
- Memiliki cita–cita yang tinggi dan sangat imaginatif. (92%)
- Agak misterius, mereka menyukai hal-hal yang berbau mistis. (89%)
- Terkadang kurang realistik, lebih mendahulukan intuisi dibanding logika. (98%)
- Secara alami adalah orang-orang sederhana, tidak berlagak, senang menjalankan hidup dengan tenang. (85%)
Pink dulu pernah jadi warna maskulin. Nah, perubahan persepsi ini mungkin juga disebabkan adanya penelitian dari para ahli warna yang mengatakan bahwa warna pink mengandung energi sensual, penuh gairah, lembut, dan menggoda, sehingga sangat cocok untuk kaum feminim. Maka hingga hari ini, warna pink kemudian mulai diasosiasikan sebagai warna feminim.
Sekali lagi saya tulis kutipannya Teh Dee, “Hidup ini cair. Semesta ini bergerak. Realitas berubah.”. Mungkin di abad selanjutnya, streotip pink akan berubah lagi.
setuju pas saya nyuruh temen saya yg cowo untuk beli kemeja pink, malah dia yg menghujat saya haha, padahal buat saya cocok-cocok aja cowok pake pink 😛
Emang suka banyak yg komen lah kalau pake kaos pink teh.
make baju kasuma wae kang 😀
Geningan kitu nya…
Hayu atuh ngangge raksukan warna kayas kang.
Kaleresan teu aya ayeuna mah….
🙂
Jersey klub bola Palermo juga pink warnanya. Padahal Palermo adalah klub yg berasal dari pulau Sisilia, pulau tempat lahir & bersemayamnya para Mafia Italia.
Huuh bener. Banyak sekarang mah jersey warna pink. Punya tuh saya yg Juve tapi. 😀
warna pink memang sensual.. namun semua tergantung isi kepalanya..
Dan tergantung kadar keimanan. 😀
Bisa jadi nanti warna berkabung sudah bukan hitam lagi, ya. Mungkin merah atau mungkin juga pink, hehe….
Btw, saya sendiri sama sekali nggak punya pakaian yang warnanya pink 😀
Sangat mungkin. Tapi ga tau kapan.
pernah punya kemeja pink ^_^
Ciye kang.
baheula jaman bo2gohan 😀
Sssst…soal baju pink, saya selalu nggak suka.
Alasannya ya itu, karena warna pink kini diidentikan dengan segal hal berbau feminim 😀
Ah, dunia emang terus berputar ya, begitu juga dengan urusan mode 😀
Gpp, selera mah ga harus semua sama.
nggak ada kaos dan kemeja warna pink di lemari 😀
Beli buat koleksi di lemari berarti mas.
Iya, ya. kenapa warna ‘pink’ selalu dijauhi pria, ya?
Pertanyaan filosofis euy, saya ga sanggup jawabnya.
Pink juga identik dengan barbie…. 😛
Dan barbie identik dengan keimutan.
kalo warna ijo, warna logo madrasah2 hhe….
Emang bener klo pink juga cocok buat pria.Kalo bener bahwa buat warna hijau,coklat,hitam,biru ,abu2 & dll buat pria,lalu kenapa wanita bisa memakainya, padahal masyarakat sendiri yg bilang,sebenarnya masyarakatnya sadar gak sih klo yg mereka bilang itu gak 100% bener?