Produktivitas di Tengah Gempuran Notifikasi

Saking nggak ingin waktunya terbuang percuma, seorang Pram punya hobi unik: membakar sampah. Kalau ternyata sampah rumah sendiri habis, maka punya tetangga pun disikatnya. Albert Camus-nya Indonesia ini juga gemar dalam hal mengkliping. Pokoknya berbuat, harus produktif dalam menjalani hari.

Dan selamat datang di tanah penuh distraksi! Satu pertanyaan, akankah lahir Pram di zaman ketika perhatian kita tersebar antara beraneka notifikasi?

Jika membandingkan dengan penulis-penulis Indonesia angkatan terdahulu, saya merasa malu. Ah ya saya bukan seorang penulis, terlalu hina buat saya untuk melabeli diri sebagai bagian dari profesi mulia ini. Meski memang saya punya keinginan untuk menjadi seorang penulis-pemikir, bukan hanya sekedar pekerja teks komersial seperti sekarang. Sebuah keinginan yang terlalu ketinggian, kalau boleh dibilang sesuatu yang mustahil.

converge weekly photo challenge

Untuk menjadi penulis, kuncinya memang dengan rakus baca dan produktif nulis. Yang pasti saya telat menyadari, harus mengejar ketertinggalan ini. Dan ternyata susah, apalagi di era serba instan seperti hari ini. Banyak distraksi, banyak godaan. Godaan untuk melakukan beragam hal tak berguna. Pikiran dan tindakan selalu terdifusi.

Andai jarum dapat ku halang
Tak akan tebuang detik akan kudulang
Dan akan kutuang dalam ruang tak bertulang
Namun kini ku letih memlih tuk pulang

Tigapagi ft. Cholil Mahmud – Pasir

Selamat datang di abad kegelapan baru. Mungkin akan selalu tercipta regenerasi dari Abdul Malik, Chairil, Tohari, Dini, Pram, Sitor, Goenawan, Navis, Seno, dan penulis-pemikir Indonesia lain. Tapi tentunya bukan si pemalas seperti saya yang hobi membakar waktu ini.

Share your love
Arif Abdurahman
Arif Abdurahman

Pekerja teks komersial asal Bandung, yang juga mengulik desain visual dan videografi. Pop culture nerd dan otaku yang punya minat pada psikologi, sastra, dan sejarah.

Articles: 1788

23 Comments

  1. Ini tulisan singkat tapi maknanya dalem banget, haha
    beneran aktiftas nulis kaya keburu sama notif yaa -__-

  2. Di jaman sering dikejar deadline seperti ini, kesempatan membaca hanya bisa didapatkan kalau lagi di jalan saja 🙁 Beda ketika dulu masih di kampus, menjadi mahasiswa, sehari bisa habis dua buku. Sekarang…

  3. Bbrp tahun yg llu menikmati banget saat membaca buku. Skrg jd mudah terdistraksi sm hape lah, acara tv favorit lah.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *