Cerpen Terjemahan

Bahasa yang enggak akurat bukan hanya salah, tegas Socrates sambil ngupil, tapi menunjukkan kejahatan jiwa seorang manusia. Oh maafkan saya, si bocah ingusan ini, enggak ada niat untuk berbuat jahat, kok. Cuma iseng nerjemahin berbagai cerpen yang saya anggap keren.

Seperti yang sudah saya jelaskan di Bagaimana Si Pemalas Ini Menerjemahkan Cerpen, dengan kemampuan Bahasa Inggris yang biasa-biasa aja, dan bantuan Google Translate, tentu hasil terjemahan saya banyak kurangnya.

Kesalahan hanya milik manusia, dan apabila ada kesalahan dalam penerjemahan, itulah salah saya. Saran dan kritik, juga cacian pada cerpen terjemahan ini, jangan ragu untuk dilayangkan.

Bagaimanapun, saya suka dengan bacotan Jose Saramago. Penulis nulis pake bahasa nasionalnya masing-masing, omongnya sambil ngemil Chitatos, tapi sastra dunia yang sesungguhnya diciptakan oleh para penerjemah. Maka inilah saya, berusaha merawat kesusasteraan dunia – yang sebenarnya enggak penting-penting amat, sih.

Nah, berikut cerpen terjemahan dari para penulis lintas zaman dan negara yang bisa dibaca gratis di blog ini:

Alejandro Zambra

Andrés Neuman

Banana Yoshimoto

Charles Bukowski

Clarice Lispector

Edgar Allan Poe

Etgar Keret

Franz Kafka

Han Kang

Han Yujoo

Haruki Murakami

Jo Kyung-Ran

Jorge Luis Borges

Joyce Carol Oates

Junichiro Tanizaki

Kazuo Ishiguro

Kim Aeran

Kim Young-Ha

Kurt Vonnegut

Lee Ji-Myung

Lydia Davis

Neil Gaiman

Raymond Carver

Roberto Bolaño

Salman Rushdie

Sheila Heti

Sławomir Mrożek

Sylvia Plath

Ursula K. Le Guin

Yasunari Kawabata

Zadie Smith

8 Comments

  1. mohon bantuannya, minta link atau informasi untuk karya” sastra yang diterjemahkan kedalam bahasa sunda. sekali lagi mohon bantuannya, baik itu berupa link, buku, ataupun foto, dll.

    • Yang saya tahu cuma buku Hawe Setiawan, “Jagat Carita: Kandaga Carpon Dunya”. Sama cerpen-cerpen terjemahan yg dimuat di majalah Cupumanik. Kebanyakan belum didigitalisasi sih.

  2. “Maka inilah saya, berusaha merawat kesusasteraan dunia – yang sebenarnya enggak penting-penting amat, sih”

    Saya suka manifesto ini.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *