Breaking Dawn Part 1, Film Spektakuler!

Merupakan pengalaman kali pertama saya nonton di mal tercinta warga negara Jatinangor, Jatos. Saya “dipaksa secara halus” untuk nonton The Twilight Saga: Breaking Dawn Part 1.

The Twilight Saga Breaking Dawn  Part 1

Adalah film yang tidak masuk dalam daftar tontonan wajib 2011 saya. Menonton hanya karena keterpaksaan saja.

Oh ya, sebelumnya maaf saja, soalnya review ini didominasi hujatan dan kritikan, bahkan tidak ada pujian sama sekali. Jadi, maaf sebesar-besarnya buat para pecinta Twilight. No offense ya 😀

Saya memang bukan penggemar Twilight, bukan pembaca novelnya, dan hanya menonton yg judul pertamanya saja. Kesimpulannya saya bukan fans Twilight. :mrgreen: 

Segala sesuatu di film Twilight Saga: Breaking Dawn Part 1 ini berkepanjangan dan dipaksa dipanjangkan menurut saya. Banyak adegan mubazir kalau boleh dibilang mah. Film berdurasi 2 jam kurang 10 menit ini, satu jam pertamanya cerita tentang bikin anak, satu jam selanjutnya tentang kehamilan dan persalinan. Kalau boleh tidak bohong mah, tidak ada jalan ceritanya ini film.

Pembagian menjadi 2 bagian film sebenarnya sangat tidak perlu. Tidak seperti Harry Potter yg pantas untuk dibagi 2 bagian -bahkan kalau menurut saya harusnya dibagi jadi tiga bagian-, Breaking Dawn Part 1 dibuat hanya untuk akal-akalan bisnis saja buat kepentingan komersil.

Tidak ada yang spesial. Mungkin adegan di akhir agaknya menarik, asupan action kurang lebih 5 menit cukup untuk menghilangkan dahaga. Yups, film ini memang minus action dan ketegangan. Ada juga tegang yang lain palingan :mrgreen:

Memang film ini hanya dibuat untuk para pecinta Twilight, pembaca novelnya dan untuk para remaja perempuan penggila kegantengan Robert Pattinson dan/atau Taylor Laurent saja.

Aripmeter: 41%

Jadi saya menyarankan juragan sekalian untuk berpikir berulang kali untuk menonton film ini, kecuali jika agan emang benar-benar penggemar seri Twilight.

Yang saya suka dari film ini sih cuma Anna Kendrick, salah satu artis favorit saya. 😳

===

Gambar dicomot dari sini.

Share your love
Arif Abdurahman
Arif Abdurahman

Pekerja teks komersial asal Bandung, yang juga mengulik desain visual dan videografi. Pop culture nerd dan otaku yang punya minat pada psikologi, sastra, dan sejarah.

Articles: 1783

25 Comments

  1. Saya sempat liat cuplikannya mas, dan benar apa yang anda paparkan.
    Actionnya kurang lebih 5 menitan ya mas? tapi bikin tegang kan?
    nah trus kamsudnya yang bikin tegang yang lain opo? he… 😆
    Kebetulan ditempat ane gak ada bioskopnya, jadi nontonnya paling lewwat VCD bajakan. 🙁

  2. Entahlah kang, saya sendiri belum liat filmnya. Tapi kalau nyimak review di atas, saya percaya. Soalnya 2 film sebelumnya emang pada lebay. Dramatisasinya terlalu berlebihan. Saya sendiri kecewa berat nontonnya. Ibarat bumi dan langit kalau dibandingkan sama novelnya….ha…ha…ha…jadi ikutan lebay…

  3. Wuih, serius ni, Bang? Sebenarnya saya sudah nonton Twilight yg seri-seri sebelumnya, dan yg paling saya sukai adalah yg pertama, krn menegangkan dan banyak actionnya. Nah, kalo Breaking Dawn Part 1 ini minus action, saya jadi males juga….
    Btw, temen2 saya di FB yg sudah menonton ini, kebanyakan memberi testimoni yg bombastis tuh. Itu menipu diri sendiri atau memang beneran ngerasa bagus ya, hehe….

  4. Ini film keempat oh bukan ketiganya 😛

    dan soal pembagian jadi 2 sehingga gak ada ceritanya emang bener, ini baru pembukaan dibukunya, jadi sayang banget aja pengen ikutan HP tapi malah ancur..

    Tapi banyak juga yang nonton neh film walaupun kritik, jadi tetep aja mereka si produser untung 😛

  5. saya juga udah nonton, tapi ga sepakat dengan nilai yang kamu kasih.. nilai yang saya kasih 5,5/10.. hahahahahahaha

  6. hohoho, jadi inget temen saya bilang kalao pilem breaking dawn ini isinya cuman ‘kelon-kelonan sama sun-sunan’ doang.. :))

    saya nonton ini malah telat 30 menit, jadi gak kebagian pas nikahnya, eh ngerti2 udah bulan madu aja. gyeheheh 🙂

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *