Rune Factory: Harvest Moon Model Baru

Dari dulu yang namanya Harvest Moon tipikal permainannya ga pernah berubah. Ngurus kebun, miara binatang, nambang di gua, ikutan festival, sosialisasi sama penduduk, ngumpulin duit, nyari jodoh, kawin, bikin anak, jadi sukses, pas harta melimpah kerja jadi males, bosen deh.

Nah, bosen dengan game yang gitu-gitu terus, lahirlah seri Rune Factory yang oleh produser Harvest Moon, Yoshifumi Hashimoto, disebut “Harvest Moon where you wield a sword“. Ya, Rune Factory memang merupakan spin-off dari Harvest Moon dengan beberapa tambahan segar.

Game di set di abad pertengahan dalam dunia fantasi, dimana terdapat sihir, monster, naga, pedang, tameng, namun tetap jangan lupakan perkakas pertanian Harvest Moon lainnya.

Gameplay memang sama seperti seri Harvest Moon lain. Pertarungan real time dengan monster merupakan fitur baru yang menarik. Ga hanya bertarung, namun juga monster bisa dijinakkan untuk dipelihara, yang nantinya bisa diajak untuk menemani bertarung, bekerja di ladang, dan bahkan untuk menghasilkan produk.

Grafik game sangat ciamik, perpaduan antara karakter dalam 3D dengan berlatar lingkungan 2D. Ditambah dengan pencitraan tokoh yang lebih ke arah anime-style.

Rune Factory 1

Kita bermain di sebuah desa kecil Kardia, yang bersebelahan dengan Sech Empire.

Di permulaan game, juragan diperkenalkan dengan karakter utama yang kelelahan, kelaparan, dehidrasi, lemah, lesu, dan tidak bergairah yg kemudian jatuh pingsan di depan rumah seorang pemilik tanah, Mist. Perempuan pirang ini bukannya memberi makanan dan minuman, malah memberi pacul dan penyiram tanaman. Dan malah menawarkan untuk tinggal di kebunnya.

Setelah percakapan kita dapat mengerti bahwa karakter utama mengalami amnesia. Gamenya tidak terlalu terburu-buru untuk mengungkap misteri asal muasal karakter, tapi bagaimana untuk menjadi seorang farmer yang sukses.

Eksplorasi di dungeon akan menyita waktu disamping pekerjaan berkebun, dungeon sendiri memiliki sumber daya berupa barang tambang dan mineral yang dibutuhkan untuk mengupgrade alat-alat maupun senjata. Juga didalamnya terdapat ruang yang digunakan untuk bercocok tanam, total ada 8 dungeon yang tiap-tiapnya memiliki iklim yang tetap, sehingga dibutuhkan untuk menanam tumbuhan yang lama tumbuh. Ada persyaratan untuk bisa mengakses gua, seperti harus menggali 100 petak di kebun, mengalahkan boss, dan sebagainya, yg pasti kudu ngurus perizinan sama Kepala Rukun Warga dulu. Nah, semakin banyak dungeon yang terbuka, semakin jelas storyline-nya.

Disediakan juga 11 wanita yang bisa dinikahi, namun untuk melamar tidak seperti HM BTN yg harus pake blue feather, sebab untuk mengajukan lamaran dibutuhkan persyaratan yang berbeda-beda untuk setiap calon, seperti untuk bisa nikah ama Mist, storyline harus diselesaikan terlebih dahulu. Meskipun ribet, tapi saya jadikan perempuan baik yg rada aneh ini jadi pendamping hidup saya.

Rune Factory 2

Sama halnya dengan RF 1, karaket utama diceritakan kehilangan memori. Di kota Alvarna, Mana memberinya tanah perkebunan beserta perkakasnya, kemudian menamai pemuda itu Kyle.

Suatu hari, setelah membangun sekolah dan mempunyai anak, ia mendapatkan kembali ingatannya dan mengingat mengapa ia datang ke Alvarna. Beberapa tahun kemudian, anaknya mengikuti petunjuk yang ditinggalkan, belajar tentang keberadaan Fiersome, seekor naga yang disegel 1000 tahun yang lalu.

Nah, di RF 2 ini permainan akan diwariskan apabila kita sudah memiliki anak.

Rune Factory 3

Sama seperti sebelum-sebelumnya, RF ketiga ini dimulai dengan Micah, yang diasuh Shara yang merupakan Wooly emas. Menghadirkan dinamik AI baru, seperti bisa berubah jadi Wooly, dan mengajak penduduk bertualang bersama. Ada juga mode multiplayer sehingga bisa bergabung dengan teman saat eksplorasi dungeon.

*

Belum punya Nintendo DS? Sama dong. Tenang agan sista, jangan patah semangat, game ini berjalan mulus di komputer kok dengan No$gba. Lihat postingan Main Nintendo DS di PC.