Jika menyaksikan pertandingan piala dunia dari acara seremonialnya, atau mungkin juga jika menonton pula pertandingan di piala konfederasi 2009 yg lalu, pasti bakal mendengar suara yang janggal dari stadion.
Suaranya sangat berisik, bahkan suara komentator tidak terdengar jelas. Seperti kalau deket dgn sarang leebah, berisik sekali, mengiang-ngiang di telinga. Tapi masa di stadion ada lebah, ada juga suporter dong.
Ternyata suara mengganggu itu berasal dari alat musik tradisional Afrika Selatan, si bising Vuvuzela.
Beberapa fans dan orang asing merasa terganggu dengan suara bising yang ditimbulkan alat musik sejenis trompet itu. Kita saja yang duduk manis menyaksikan siaran langsung dari tv sekalipun dapat mendengarnya.
Banyak pihak yang mengusulkan pelarangan meniup vuvuzela karena tingkat kebisingannya. Tapi vuvuzela sudah jadi tradisi sepakbola Afsel, bahkan merupakan ciri khas.
Suporter Indonesia
Jika Afsel punya vuvuzela, Indonesia pun punya sumber kebisingan . . . Suporter!!
Apakah jika Indonesia menyelenggarakan piala dunia (amien), suporter Indonesia akan digugat karena tingkat kebisingannya?
mmang suarany bising sekali…
tpi klu indonesia kayakny ga deh… yg ada suara drum dri para suporter… 😀
===
teriakannya juga bising ko
iya terompet yang dijual kayak gitu semua
hehe
kayak suara lebah
hehehe
tapi keren
heheh
===
lebih tepatnya kaya suara gajah
Dan saya setuju, FIFA ternyata tidak menyetujui pelarangan membunyikan alat musik tersebut.
Ada baiknya setiap even memiliki sesuatu yang unik. Buktinya indonesia memiliki suporter yang heboh, unik juga kan ?
===
hidup suporter Indonesia!!
Suara vuvuzela ini agak mengganggu…tapi itulah meriahnya sepakbola kok….
Jujur, saya termasuk orang yang ga suka dengan kebisingan vuvuzela.. 🙁
Saya rindu dengan alunan koor para suporter maniak dan dentuman drum entah apa dari mereka… sungguh, saya merindukan suara2 seperti itu, seperti para suporter sepakbola di Jepang… 😐