Sword Art Online The Movie: Ordinal Scale yang Menakjubkan

Bukan hanya di Jepang, Sword Art Online adalah salah satu serial anime populer yang mendapatkan kesuksesan internasional. Berkat ketenaran ini, segala yang mereka hasilkan dengan nama SAO, terlepas dari kualitasnya, langsung menjadi hit karena fandom tersebut. Tentu, ini bukan sesuatu yang buruk. Salah satunya film anime Sword Art Online The Movie: Ordinal Scale ini.

Empat tahun setelah insiden Sword Art Online, perangkat teknologi revolusioner anyar yang disebut Augma, jadi hit di pasar. Ini adalah sebuah perangkat yang menggunakan sistem Augmented Reality.

Aplikasi yang paling populer untuk sistem ini adalah permainan Ordinal Scale, yang memungkinkan pemain untuk menggunakannya saat mereka sadar dan membenamkan mereka dalam lingkungan RPG fantasi yang sangat nyata. Kirito dan teman-temannya, mulai menyelam ke dalam permainan ini, yang ternyata menyimpan bahaya tersembunyi.

Baca juga: 5 Perangkat Teknologi Canggih di Sword Art Online

tomohiko itoh Sword Art Online The Movie: Ordinal Scale
Tomohiko Itoh. Foto: Manga.Tokyo.

Sword Art Online The Movie: Ordinal Scale disutradarai oleh Tomohiko Itoh, yang juga menyutradarai serial anime televisinya. Ini adalah film anime pertamanya, sekaligus adaptasi anime dari cerita baru yang ditulis bersama sang pencipta asli Reki Kawahara.

Sinopsis dan Review Sword Art Online The Movie Ordinal Scale

Ordical Scale sedang ngetren, tapi Kirito agak ragu-ragu tentang permainan itu, karena ia lebih suka konsep game Virtual Reality. Segalanya mulai menarik ketika Kirito bergabung dengan Asuna dan Klein dalam pertarungan bos ketika maskot permainan, Yuna penyanyi idol AI, muncul dan memberikan efek buff kepada pemain. Bos yang muncul ternyata monster-monster yang berasal dari Aincrad.

Di sinilah mereka pertama kali bertemu Eiji, pemain terbaik kedua dalam game Ordinal Scale ini, dan veteran SAO yang sebelumnya merupakan anggota Knights of the Blood Oath. Para penyintas SAO diserang secara misterius, dan mulai kehilangan ingatan mereka. Klein dan Asuna jadi korban dari situasi aneh ini sehingga Kirito memutuskan untuk mencari tahu apa yang terjadi dan menyelamatkan teman-temannya.

Meski cerita Sword Art Online The Movie: Ordinal Scale penuh dengan lubang plot, seperti bagaimana semua karakter dari ALO dan GGO berhasil masuk pada saat yang sama dan melawan bos terakhir, bahkan tanpa mengetahui apa yang sedang terjadi, film ini berjalan dengan baik dan menarik untuk diikuti.

Film ini sekaligus membawa nostalgia dari skenario Sword Art Online awal, dengan romansa dan drama yang seimbang di dalamnya.

Baca juga: 12 Couple Anime Terkuat, Makin Overpower Karena Ayang!

sword art online the movie ordinal scale battle

Saya sangat menikmati Sword Art Online The Movie: Ordinal Scale, tetapi yang agak mengecewakan adalah dari para antagonisnya. Eiji punya banyak potensi untuk menjadi lawan hebat bagi Kirito, secara fisik lebih kuat dan lebih berpengalaman dengan mekanika game, tetapi seperti biasa, Kirito selalu overpowered. Sementara Profesor Shigemura Tetsuhiro, di sisi lain memiliki motivasi untuk membawa kembali putrinya yang sudah meninggal dan ini sebenarnya ide yang hebat, tetapi kemudian malah membuat keputusan konyol di menit-menit terakhir.

Animasi film jauh lebih unggul daripada musim pertama dan kedua dan studio A-1 Pictures tentu saja habis-habisan untuk yang satu ini. Detail karakter, penggunaan cahaya, arah, CGI, lingkungan, semuanya dilakukan dengan sangat baik: Rambut Asuna dan adegan Eiji yang mengarahkan pedangnya ke tenggorokan Kirito begitu bagus sehingga bikin saya merinding.

Adegan aksi sangat fenomenal: koreografi yang indah, cepat tapi mudah diikuti sekaligus mengasyikkan. Semua adegan aksi didukung oleh soundtrack yang luar biasa yang membuat kita semakin bersemangat. Sword Art Online tak pernah mengecewakan soal urusan soundtrack dan film ini tak diragukan lagi merupakan contoh hebat dari kedahsyatan itu.

Baca juga: 8 Lagu Opening Sword Art Online

LiSA mengisi lagu lagi di Sword Art Online, meski muncul di penutupan, tapi ini jadi lagu favorit saya.

Saya merekomendasikan film ini kepada siapa pun, karena sangat indah untuk ditonton. Bahkan jika kamu benci Sword Art Online atau cerita dengan plot hole, kamu harus menonton ini hanya untuk mengalami keajaiban animasi berkualitas baik. Ini benar-benar pengalaman yang luar biasa.

Share your love
Arif Abdurahman
Arif Abdurahman

Pekerja teks komersial asal Bandung, yang juga mengulik desain visual dan videografi. Pop culture nerd dan otaku yang punya minat pada psikologi, sastra, dan sejarah.

Articles: 1926

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *