Akhirnya Ichigo Kurosaki kembali lagi, tak menyangka bakal ada lagu opening Bleach yang baru, yang kali ini dibawakan Tatsuya Kitani dengan judul “Scar”.
Tatsuya Kitani adalah seorang vokalis, bassis, gitaris, komposer, dan programmer musik Jepang. Ia juga dikenal sebagai produser lagu Vocaloid, dengan nama Konnichiwa Tanita-san/Hello Tanita-san.
Ini menjadi lagu opening pertama Bleach: Thousand Year Blood War, dan lagu opening ke-16 dalam serial Bleach secara keseluruhan.
Lirik Lagu Opening Bleach TYBW: Tatsuya Kitani – Scar
Kanji
青天井はどうしようもなく澄み渡っている 為す術のない僕に芽吹いた焦燥が膨らんでいく どうしたって臆病な僕らを笑うように 幾千の眼が覗いた 何度も何度も折れた魂をただ 抱きしめるだけ いつか灰になるその日まで 飲み込んできた悲しみの全てが僕を 形作った 色で満たした そうして歩いてきたんだろう? 呼吸と同じように ひとつひとつ重ねてきたんだ この掌の 数えきれない 消えなくなった傷跡が 僕の証だ しるしだ 向かい合ったあの恐怖も 刻んで、共にまた歩き出した 青天井はどうしようもなく澄み渡っている 濃く落ちる影法師のように虚しさが懐いてくる どうしたって痛む傷を癒すように 諦めへと僕の手を引いた 何度も何度も後悔を重ねて それでもまだ ちらつく光が眩しくて この目に映った希望の全てがいつか 崩れ去って 黒く濁って 変わり果ててしまっても 歪んだ失望の囁きを掻き消すように 魂の奥で 誰か叫んだ 与えられた明日に意味などないと ただ立ち止まって座り込んで終わりを待つなら 後悔も失望もいらないのに 闇に抗って選び取って明日を強請るあなたの 美しさに憧れてしまった 間違って、幾つ悔やんで、明日が怖くて、傷を背負った 誰にも渡せない 僕だけの痛みだ 飲み込んできた悲しみの全てが僕を 形作った 色で満たした そうして歩いてきたんだろう? 呼吸と同じようにひとつひとつ重ねてきたんだ この掌の 数えきれない 消えなくなった傷跡が僕の 証だ しるしだ 向かい合ったあの恐怖も 刻んで、共にまた歩き出した
Romanji
aotenjou wa dou shiyou mo naku sumiwatatteiru Nasu sube no nai boku ni mebuita shousou ga fukurande yuku Dou shitatte okubyou na bokura wo warau you ni Ikusen no me ga nozoita nando mo nando mo oreta kokoro wo tada Dakishimeru dake Itsuka hai ni naru sono hi made nomikonde kita kanashimi no subete ga boku wo Katachizukutta iro de mitashita Sou shite aruite kitan darou? Kokyuu to onaji you ni hitotsu hitotsu kasanete kitan da Kono tenohira no kazoe kirenai Kienaku natta kizuato ga boku no Akashi da shirushi da Mukaiatta ano kyoufu mo Kizande, tomo ni mata arukidashita aotenjou wa dou shiyou mo naku sumiwatatteiru Koku ochiru kageboushi no you ni munashisa ga natsuite kuru Dou shitatte itamu kizu wo iyasu you ni Akirame e to boku no te wo hiita nando mo nando mo koukai wo kasanete Sore demo mada Chiratsuku hikari ga mabushikute kono me ni utsutta kibou no subete ga itsuka Kuzuresatte kuroku nigotte Kawarihatete shimattemo Yuganda shitsubou no sasayaki wo kakikesu you ni Kokoro no oku de dareka sakenda Ataerareta asu ni imi nado nai to tada tachidomatte suwarikonde owari wo matsu nara Koukai mo shitsubou mo iranai no ni Yami ni aragatte erabi totte asu wo nedaru anata no Utsukushisa ni akogarete shimatta machigatte, ikutsu kuyande, asu ga kowakute, kizu wo seotta Dare ni mo watasenai Boku dake no itami da nomikonde kita kanashimi no subete ga boku wo Katachizukutta iro de mitashita Sou shite aruite kitan darou? Kokyuu to onaji you ni hitotsu hitotsu kasanete kitan da Kono tenohira no kazoe kirenai Kienaku natta kizuato ga boku no Akashi da shirushi da Mukaiatta ano kyoufu mo Kizande, domo ni mata arukidashita
Terjemahan Indonesia
Langit biru sangat cerah Tak berdaya, benih ketidaksabaran tumbuh dalam diriku Meski kita segan, dan seolah-olah mengejek itu, Ribuan mata menatap wajah kita Jiwa yang telah dipatahkan berulang kali Aku hanya memeluk mereka Sampai hari aku menjadi abu Semua kesedihan yang telah aku telan Mereka membentukku, mengisiku dengan warna Begitulah cara aku terus berjalan, 'kan? Setelah terakumulasi satu per satu, seperti bernafas Di telapak tangan ini, tak terhitung Bekas luka yang tak lagi hilang Itu buktiku, tandaku Menghadapi ketakutanku, Mengukirnya dan berjalan pergi lagi dengannya Langit biru sangat cerah Seperti bayangan tebal, kekosongan dijinakkan dan melekat padaku Seolah menghibur rasa sakit dari luka yang tak terkendali Itu menuntun tanganku untuk menyerah Lagi dan lagi, menyesal Namun tetap saja Cahaya redup berkedip dan menyilaukan Bahkan jika semua harapan di mata ini Akankah suatu hari hancur, menjadi hitam dan berlumpur Dan benar-benar berubah Untuk meredam bisikan kekecewaan yang terdistorsi Seseorang menangis jauh di dalam jiwa Hari esok yang diberikan tak ada artinya Jika aku berhenti, duduk dan menunggu sampai selesai Aku tak membutuhkan penyesalan atau kekecewaan Aku merindukan keindahanmu Berjuang melawan kegelapan, memilih, dan mengklaim hari esok Berapa banyak kesalahan, berapa banyak penyesalan, takut akan hari esok, membawa bekas luka Tetap saja, aku tidak bisa memberikan ini kepada siapa pun Sakit ini hanya untukku Semua kesedihan yang telah aku telan Mereka membentukku, mengisiku dengan warna Begitulah cara aku terus berjalan, 'kan? Setelah terakumulasi satu per satu, seperti bernafas Di telapak tangan ini, tak terhitung Bekas luka yang tak lagi hilang Itu buktiku, tandaku Menghadapi ketakutanku, Mengukirnya dan berjalan pergi lagi dengannya