Selain mudik, satu ritual khas dan endemik menjelang Idul Fitri yang ada di Indonesia adalah belanja. Mendekati hari raya, sering terjadi peningkatan populasi yang drastis di pusat-pusat perbelanjaan.
Ya, biasanya orang-orang akan belanja beragam keperluan guna menyambut datangnya hari kemenangan. Apalagi banyaknya toko yang mengadakan beragam promosi menarik, salah satunya diskon, untuk menguras kantong orang-orang yang dapat THR. Sungguh picik emang ilmu pemasaran.
Nah, agar belanja nggak sekedar belanja, berikut saya kasih tips agar aktivitas belanja juragan berkah, mulia, dan berpahala.
#1 Awali dengan niat yang baik
Mari luruskan niat. Semua aktivitas akan berkah apabila diniatkan untuk meraih ridho-Nya. Jadi, untuk para pencopet yang berniat mencopet, silahkan bertobat.
Agar lebih mantap, ketika hendak berangkat belanja, basahi mulut dengan mantra Basmalah.
#2 Jauhi Tabarruj
“Dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang jahiliyah yang dahulu.” [QS Al-Ahzab 33:33]
Pada masa jahiliyiah, wanita biasanya keluar dengan memakai wangi-wangian yang menyengat, pamer perhiasan, dan jika berjalan berlenggak-lenggok genit.
Oh ya, tabarruj itu sendiri artinya menampakkan perhiasannya, wajahnya, kecantikannya kepada lawan jenis dengan maksud untuk membangkitkan nafsu syahwat yang melihat. Jadi, jangan deh pake rok pendek, apalagi kalau lelaki. Amit-amit lah. 😯
#3 Perbanyak istigfar
Tempat yg paling dicintai Allah adalah masjid-masjid dan tempat yg paling dibenci Allah adalah pasar-pasar (H.R. Muslim)
Berdasarkan hadist ini, hendaknya seorang muslim membenci pasar, nggak merasa betah untuk terus berada di dalamnya, dan nggak datang kalau nggak perlu. Karena pasar adalah tempat yang melalaikan, tempat tabarruj, tempat pamer aurat, ikhtilath (campur baur cewek-cowok), tempat kegaduhan dan obrolan tak karuan.
Pasar yang dimaksud nggak sebatas cuma pasar tradisional aja, termasuk pasar-pasar modern, seperti mall. Allah membenci pasar, ya kita sebagi mukmin pun patut benci pula.
Salman Al-Farisi berkata, “Jika engkau bisa, jangan sekali-kali menjadi orang yg pertama kali masuk pasar dan paling akhir keluar darinya. Karena di situlah medan pertempuran dengan setan, dan di sana setan menancapkan benderanya” (HR Muslim).
Mari perbanyak mengingat-Nya. Istigfar membuat pikiran kita awas, sehingga ini efektif agar kita terhindar dari jeratan kriminal hipnotis. 😉
#4 Jaga pandangan
Ibnul Qoyyim berkata, “Kebanyakannya maksiat itu masuk kepada seorang hamba melalui empat pintu, yang keempat pintu tersebut adalah kilasan pandangan, betikan di benak hati, ucapan, dan tindakan”

Sudah kewajiban, seorang Muslim harus senantiasa menjaga dan menahan pandangan.
Sudah disebutkan kalau pusat perbelanjaan adalah tempat berkumpulnya jutaan umat homo sapiens. Ada yang memakai jilbab, tapi nggak jarang pula ada yg mengumbar gratis perhiasaannya yang harusnya tertutup.
Jaga pandangan, mari tundukan penglihatan kita. Jangan tergiur siasat-siasat manis berupa diskon edisi lebaran yang disodorkan para kapitalis pengeruk uang kita, janganlah terbuai bujuk rayu para SPG cantik.
#5 Jangan berlebihan
… Dan janganlah kamu berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan. (QS Al-An’am 6:141)
Jangan belanja berlebih-lebihan, apalagi jika nggak punya duit berlebih.
#6 Jangan belanja kalau nggak perlu
Ya, ini tips paling jitu. Mending wakafkan waktu kita untuk melakukan hal baik lainnya. Contoh nyatanya ya saya ini, posting tentang yang baik-baik, dakwah lewat tulisan. Dakwah bil qalam istilahnya mah. 😎
+
Referensi
Amiruddin, Aam. 2009. Dzikir; Orang-Orang Sukses. Bandung: Khazanah Intelektual.
Gambar dari 123RF dan britishcouncil.
haha mesti jaga pandangan dari SPG ganteng juga xD
Ga cuma jaga pandangan, kudu pinter jaga hati juga. 😳
oia Tabarruj itu menampakan perhiasan tanpa membuka aurat bukan ya? CMIIW
Pokoknya dandan yg niatnya buat dilirik lawan jenis. Baik yg berjilbab atau engga pun sama.
Belanja lebaran harus bisa menahan diri. Kalau enggak duh habis lebaran kepala bisa nyut2 Mas..:)
Emang susah nahan diri, apalagi klo udah dapet THR mah.
Berat nih #3 Jaga Pandangan 🙂 nice article
Kebenaran emang selalu berat untuk dilakukan.
mending jauhi aja deh Rip… suka lapar mata tuh.
Wah susah euy, shopaholic soalnya.
hahahaha…
beli kacamata kuda gimana?
Ga fashionable. 😎
hahahaha… *tutupmuka* bingung dah
Lagi ngebayangin cowok pake rok mini…, #ok,abaikan yang ini.
Saya banyak istighfarnya kalau lagi belanja trus apa yang mau beli pada mahal-mahal, “astagfirullah…,” trus ke toko yang sebelah juga mahal,”asragfirullah…”….
Tapi Alhamdulillah, harga mahal tadi bikin kita jadi inget sama Allah terus.
#mikir 2 jam….
…………..
…………..
Hahahahaha….,benar juga ya…., #respon lambat.
hahaha buat saya yang aman itu cuma windowshopping. jadi cuma liat2 ajaa, dan rasanya udah cukup puas kok 😀
Baru tau istilah windowshopping ini. Sebagai pengganti olahraga juga ya.
iya itu biasanya buat mantan shoppaholic :p .. bisa sih, tapi bikin laper pikiran juga biasanya :3
kayaknya mending belanja di luar ramadhan deh… 😛
Mau pas Ramadhan atau di luar, yg pasti belanja mah klo perlu aja kang. 😀
Keren tipsnya 🙂
Saya sendiri memang sengaja menghindari pusat perbelanjaaan. Daripada kesulitan menahan godaan pandangan, hehe…. Kecuali kalau memang ada barang yang dibutuhkan, baru saya ke sana. Uang THR sebagian dikasih ke orangtua aja buat nambah-nambahin beli kue lebaran dan masak ketupat serta opor ayam 🙂
Sip, jgn lupa di sebagian THR-nya ada hak mereka yg membutuhkan.
Sip tipsnya…
ayo belanja..
Yuk capcus cyin. :p
Yg nomor 5 itu yang paling islami, menurutku :p
Sip. Emang mewakili semua poin lain.
Jadi, semakin beriman seseorang, semakin tidak suka berbelanja kecuali seperlunya dia. Wah, ini rumus cakep nih
😀
Prinsipnya ya harus lebih produktif, jauhi sifat konsumtif.
Wah, saya telat bacanya.. Kemarin2 lagi nafsu2nya ke mall..