Hei kamu! Ya, kamu gadis manis yg suatu saat bakal jadi pendamping di sisa hidupku. Kamu yg sekarang entah sedang berada dimana, sedang apa, dan dengan siapa. Yg kehadiranmu belum terdeteksi oleh radarku.
Hai kamu yg akan jadi ibu bagi anak-anak kita, kalau ada. Insya Allah, kamu seorang berkelamin berbeda denganku kan? Kalau sama, naudzubillah berarti.
Hei kamu yg akan menghiasi bangunku dengan rona senyum indahmu tiap pagi, apakah kita punya selera musik yg sama? Apakah dikau suka dengan alternative rock dan k-pop juga? Kalau kau suka kan kita bisa berduet karaoke, bahkan bergoyang bersama mungkin.
Hei kamu yg akan sekamar dan pastinya akan seranjang bersama, sedang apa kamu malam ini? Semoga sedang tidak melakukan hal senonoh. Dan niscayanya tidak, karena kan laki-laki baik untuk perempuan baik. Nah, saya baik. Kesimpulannya kamu pun baik hati dan tidak songong.
Hei kamu yg akan aku ajak foto bareng pasca wedding, apakah kamu memikirkanku juga? Karena aku tidak terlalu. Aku lebih memilih mempersiapkan diri buat jadi pria terhebat buatmu.
*
Haha, udah ah. Gara-gara baca Filosofi Kopi-nya Teh Dee nih, jadi terbersit pikirin buat bikin prosa. Ga tau kenapa juga ngebahasnya tentang jodoh pula, ga lagi kasmaran atau apa saya.
Selamat malam, sayangku!
Hahahahhaha XD
Lagi galau iya??
Galau itu sehat buat anak muda.
hahahahah, asal jangan jadi generasi yang cengeng aja 😀
semoga dibaca sama calon istri 😀
Semoga aja dianya ga buta huruf.
Semoga ada yg cari calon suami :D.
Dan semoga nanti dipertemukan. 😳
”Hei kamu”
bikin yisha berasa diteriakin, diomelin…… 😥
Orang ga romantis emang ya.
hei kamu…
dengarlah kata arip ini
Masih ga peka dianya juga.
nu saya mah aya di negeri jiran kang. can di teang, neangan ongkos balik ge lieur geuning. hahahahaha