Videografi Kelas Inspirasi dan Tips HDSLR

kelas inspirasi bandung 3 camera porn

“Kuliah jurusan Perikanan Unpad, selama kuliah suka bikin video dan fotografi, setelah lulus kerja di TV. Dari asalnya waktu masih kuliah bikin video durasi 4 menit butuh seminggu, sekarang bikin 4 video durasi 4 menit bisa dibikin dalam sehari hahaha. Semangat dan terus perbaiki kesalahan.”

Wejangan dari akang yang sekarang kerja di NET ini jadi bikin rasanya mencicipi kerja di stasiun televisi ini. Apalagi setelah sitkom The East tayang, makin menjadi aja keinginan tadi. Kalau boleh jujur, tokoh Fajar sebagai kameramen yang diperankan Tanta Ginting kelihatannya saya banget, pemalas dan ceroboh.

Alhamdulillah, Kelas Inspirasi Bandung 3 yang dilaksanakan Februari kemarin memberi saya pengalaman sehari bisa jadi videografer alias video journalist alias kameramen. Dan berikut hasil akhir video dari sang kameramen ceroboh ini.

Maafkan videonya standar, masih jelek malahan, apalagi soal bagian suara testimoninya mungkin rada menganggu dan kurang nyaman di telinga.

Tapi buat pemilihan musik latarnya udah oke kan ya? Pakai lagu Bandung-nya Mocca yang cocok menampilkan keceriaan dan semangat. Emang ga pernah bosen dan ga pernah salah kalau pilih lagu-lagunya Mocca buat video mah.

Nah, ceritanya mau bikin postingan curhat sekaligus kasih tips juga buat yang mau jadi relawan fotografer kayak Teh Ulu.

Lihat: Bandung Diary: Tips Moto di Kelas Inspirasi Bandung

lok cheung hdslr top tips

Berbagi tips soal videografi ini bukan berarti karena saya sudah jago. Justru ini sebagai evaluasi sekaligus bahan acuan saya agar lebih baik lagi kalau-kalau bisa diamanahkan lagi jadi videografer di Kelas Inspirasi.

Info aja, yang mau jadi videografer ini katanya sedikit yang daftar, jadi kesempatan buat jadi bagian Kelas Inspirasi sangat terbuka lebar lewat jalur ini. Meski pengetahuan soal videografi cuma secuil, jangan ragu buat daftar.

Perencanaan dan Persiapan

#1 Bikin Storyboard!

Meski ini video dokumentasi, perlu juga merencanakan ‘cerita’ yang akan kita rekam. Seperti pengambilan angle harus seperti gimana, obyek apa yang harus diambil, atau momen apa saja yang wajib direkam.

Di panduan video Kelas Inspirasi sendiri ada beberapa anjuran yang harus ada di video yaitu profil sekolah, kegiatan mengajar di Hari Inspirasi, dan testimoni dari inspirator, pihak sekolah, serta siswa.

Oh ya, saya juga menyiapkan gimmick biar ada unsur humornya, yaitu dari frasa populernya Ini Talkshow, “DI DIEU WAE!”.

#2 Kuasai Senjatamu

Tentu saja kamera DSLR wajib ada hukumnya. Mau yang cuma entry-level atau kelas pro silahkan saja, asalkan minimal bisa rekam video HD.

Menurut saya ada dua perlengkapan penting yang harus disediakan, yaitu tripod dan audio recorder. Sebenernya buat tripod saya ga bawa dan pinjam dari fotografer, sedangkan untuk audio recorder itu sewaan. Nah, karena cuma belajar sekilas ya jadinya masih bingung soal audio recorder-nya, hasilnya ya suara testimoni tadi yang ga memuaskan.

#3 Tonton Video Dokumentasi

Ya, coba tonton dan pelajari video-video dokumentasi dari kegiatan Kelas Inspirasi tahun lalu. Ini sekaligus gambaran kondisi Hari Inspirasi yang akan kita jalani.

Saya juga banyak terinspirasi dari musik videonya Bandung dari Mocca yang mendokumentasikan sudut-sudut kota kembang yang saya terapkan buat konsep pengenalan profil sekolah.

Pelaksanaan

Teknik Videografi

Sebagian besar tips-tips teknis seputar hdslr ini hasil ajaran dari kameramennya DigitalRev TV, Lok Cheung, yang kalau boleh saya bilang paling juara soal perekaman handheld. Soalnya videonya keliatan stabil kayak ngegunain perlengkapan stabilizer atau camera rig, padahal murni pakai tangan doang.

Agar lihai dalam perekaman handheld analoginya seperti belajar naik sepeda. Untuk bener-bener lancar ya ga ada jalan lain selain dengan membiasakan terus menerus.

  1. Pakai lensa yang ada fitur Image Stabilizer atau Vibration Reduction. Lensa kit paling bisa.
  2. Small aperture = easy to focus
  3. Wide angle = easy to focus
  4. Slow shutter speed = artistic
  5. Fast shutter speed = realistic. Sekitaran 50-60 itu angka paling pas karena sesuai kayak setelan produksi tv.

Aturan-aturan ini hanya sebagai acuan saja, jadi ga harus ditaati mentah-mentah. Misalnya saya malah pakai lensa fix 35mm yang ga ada VR-nya dan asyik main dibukaan aperture gede. Dan emang banyak video yang goyangnya ga asyik dan misfokus, apalagi saya sering lupa matiin fitur auto-focus. Oh ya, satu pelajaran penting: jangan pakai fitur auto-focus!

Outfit

Ini mah sesuai selera sih. Mau pakai pakaian gelap atau cerah. Pilih tas ransel atau tas slempang.

Lagi-lagi meniru Lok Cheung, saya sukanya pakai tas kamera slempang soalnya menurut saya praktis buat ngambil barang misalnya minuman atau kalau mau ganti lensa.

Berhubung Kelas Inspirasi Bandung diadakan pas hari Rabu yang kalau di sini ada program #ReboNyunda ya minimal lah memperingatinya dengan memakai iket. 😀

***

Okey. Itu dia pengalaman sekaligus tips videografi di Kelas Inspirasi dari seorang kameramen amatir. Seneng bisa jadi bagian Kelas Inspirasi Bandung #3, dan semoga bisa ikutan di KI-KI lainnya.

Pantau akun @KelasInspirasi untuk mengetahui kalau-kalau ada perekrutan relawan di kotamu. Mau jadi fotografer, videografer, atau bahkan jadi inspiratornya silahkan. Kalau saya baru bisa menginspirasinya lewat karya video, belum pantas jadi inspirator.

Share your love
Arif Abdurahman
Arif Abdurahman

Pekerja teks komersial asal Bandung, yang juga mengulik desain visual dan videografi. Pop culture nerd dan otaku yang punya minat pada psikologi, sastra, dan sejarah.

Articles: 1786

25 Comments

  1. Kayaknya nggak nyambung antara jurusan klyh sama hobby ya bro. Tapi itulah hobby, dilakukan berdasarkan kesukaan kita, sehingga terasa menyenangkan 😀

  2. Ah keren lah bisa bikin video gitu 😀
    Andai aja disini ada kelas Inspirasi semacam itu juga.
    Kayaknya seru bisa saling berbagi 🙂

  3. wahh, harus banyak-banyak belajar ama kakak arip nih. boleh dong bagi ilmunya sikit 😉

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *