Akhirnya berhasil juga mengabadikan The Decisive Moment-nya Henri Carter-Bresson di foto ini. Emang sebelah mana yang menariknya ya? Katanya sih foto yang bagus bisa dicerna, bisa bercerita sendiri tanpa perlu diterangkan dengan untaian kata-kata. Tapi berhubung ini mah foto ‘biasa aja’, jadi kudu diterangkan.
Pertama, fokuskan perhatian pada model cewek berkemeja putih di tengah dalam baliho. Kalau dilihat, si model cewek itu seakan-akan tengah menatap ke atas ke arah pemuda yang lagi duduk di tangga memasang baliho. Si pemuda berbaju hitam itu pun tengah memperhatikan pekerjaan rekannya yang sedang menstaples baliho.
Dan jika fokus kembali ke model cewek di tengah, ia terlihat sedang dipandangi bapak-bapak berbaju biru. Belum sampai di situ, karena si bapak-bapak yang menatap model juga sedang dilirik oleh pengendara motor yang tengah melaju.
LOOKCEPTION! Cukup The Decisive Moment kah?
Okay, tema WPC minggu ini ‘Humanity’, masuknya ke kategori human interest berarti. Kalau ngomongin jenis fotografi satu ini, ada dua acuan klise yang saya tangkap:
- Ekploitasi kemelaratan. Jepret pengemis, pengamen, gelandangan, atau tukang sampah.
- Pakai filter black and white. Biar lebih berkesan dramatis.
Tapi namanya juga Arif Abdurahman, mana mau ikut arus. Atuh apa da aku mah hipster dan seorang pemberontak.
Bukannya pakai bw, malah pakai preset lomo pas post-processing. Ga semua foto yang dihitamputihkan akan berakhir baik, salah satunya foto ini. Dan saya kira filter lomo warna hijau ini pas dengan foto yang emang dominan unsur hijaunya. Dalam aspek emosional dan karakteristik, warna hijau berarti “envy, nature, life”.
Lihat: Eric Kim – 7 Things I Have Learned About Shooting Street Photography in Color
Berbicara kemanusiaan, berarti soal aktivitas keseharian makhluk bernama manusia. Dan dimana lagi kalau bukan di jalanan. Dan foto jalanan ini berkisah tentang manusia sebagai makhluk sosial senantiasa akan saling melihat, saling mengawasi, saling mengamati antar satu sama lain.
Hal-hal unik selalu terjadi di jalanan, jutaan The Decisive Moment akan selalu tersedia bagi kita. Oleh sebab itu lah saya sekarang lagi mendalami street photography ini. Momen-momen ini lah yang akan menghampiri kita untuk minta diabadikan dalam sebuah foto, ya salah satunya foto ini.
Photography is not like painting. There is a creative fraction of a second when you are taking a picture. Your eye must see a composition or an expression that life itself offers you, and you must know with intuition when to click the camera.
That is the moment the photographer is creative. Oop! The Moment! Once you miss it, it is gone forever. Henri Cartier-Bresson
Foto ini diambil di Jalan Merdeka dekat Bandung Indah Plaza ketika saya tengah Ngaleut Pendidikan pas hari Minggu kemarin.
Prinsipnya sih, sebuah karya yang udah dilepas ke publik, hak untuk menafsirkan jadi milik publik, si pembuatnya ga punya hak lagi. Nah, adakah yang mau membagikan pandangannya soal foto wpc saya minggu ini?
Fotonya sendiri banyak bercerita kok.
Saya aja yg moto kaget kok bisa pas banget bisa ngambil momen ini.
kirain orang jalan rupanya poster orang lagi jalan. bandung emang gokil ya
Namanya juga iklan, harus punya daya tarik.
iya tp bandung emang kreatif
mantap ini potonya
Dan bikin ga ragu buat dimasukin wpc minggu ini.
saat semua kepala meghadap ke kanan, pemuda di atas tangga justru menghadap ke kiri..
kesimpulannya adalah orang yang anti mainstream selalu memiliki derajat lebih tinggi
hahaha, ini tafsir bebas ala rangtalu 😀
Wah makasih nih interpretasinya, baru nyadar ternyata ada yg ginian, ada juxtaposition-nya.
Ga habis pikir, kok bisa ya saya dapat momen ini.
klo di liat sekilas cewek berkemeja putih seakan ada beneran, seakan bagian dari orang yang lagi masang baliho
Point of interest-nya berhasil nih.
Keren sob
Foto sama yg motonya emang sama-sama keren sih. 😎
Keren jepretannya…
Ini di sekenario atau alami Mas? Waktu ada pemasangan baliho Mas Arip langsung memotret?
Set up dari model, tempat, sampai lighting udah disediain, dan beruntungnya tukang jepret yg lagi di sana ya saya. Insting aja, pas liat baliho yg unik ini ya langsung foto aja, dan alhamdulillah dapat momen ini.
Wah beruntung dirimu mas arip, jarang-jarang dapat momen tepat seperti itu. 🙂
semakin mengerti setelah membaca penjelasannya 🙂
Punya penafsiran atau pendapat lain soal fotonya ga bun?
Kalo versi gue: itu foto tentang manusia yang lagi ‘pasrah’ karena ngeliat manusia lain yang lagi ‘dilepas’. Nggak berkutik, nggak bisa nolong maupun sedih. Asik ya. Punya kesotoyan dan nyeni juga gue. \:p/
Sebenarnya ini lagi pemasangan. Tapi saya setuju sama interpretasinya, bahwa kadang manusia ‘cuma bisa liat’, tanpa bisa berbuat.
Fotonya bikin agak mikir terus kaget, ternyata di bawah yang beneran orang asli tuh cuman 1 yah…
bagus kang 🙂
Iya yg aslinya cuma pribumi, yg bule mah pada artifisial. 😀
Itu orang yg pake baju biru gambar juga apa orang beneran?
Sebenernya tujuan pasang spanduk itu apa? apa emang tujuannya untuk membuat foto itu apa foto itu merupakan hasil yang kebetulan?
Pokoknya cuma pribumi yang orang asli mah, bulenya di baliho semua.
Kebetulan dan keberuntungan aja saya ada di sana untuk moto momen ini. Lagi pasang baliho tentang launching toko baru gitu.
ow.. yg primata gak asli ya? hahaha..
pas bgt momennya..
ah saya kurang tahu tentang perfotoan kang..tapi saya berani bilang itu poto keren pisan..bisa pas gitu yah
Kebetulan weh kang. 😀
keren potona euy! 🙂 bisaan wae neangan momentna
Lagi beruntung weh.
Meski suka jepret, saya sebenarnya sama sekali nggak paham fotgrafi dan konsepnya mas, dengan membaca tulisan ini setidaknya menambah wawasan saya, hehehe itu cewek bukan beneran ya yang warna putih? Cuma poster ternyata 😀
Yg asli cuma yg pribumi bang. 😀
saya melongo-melongo aja baca penjelasannya dipostingan lho, soalnya nggak paham ama seni fotografi, hanya orang awam aja, tapi bagus kok, pertamanya saya kira si cewe itu orang beneran.
Aku kira cewek yang dongak ke atas tuh orang beneran.. Eh rupanya cuman poster.. ._.
emang harus benar-benar peka ya.
hasilnya emang keren walaupun saya nggak ngerti masalah photography
sebelum baca penjelasannya dari tadi saya cuma nebak-nebak, ini gambar kok gini, orangnya kok gitu. ternyata setelah baca penjelasannya sedikit ngerti maksudnya.
saya kurang bisa ambil foto2 bertema hehe
cakep momennya bro
double love deh!
itu foto lebih ke street kayanya kalo dibandingin ke hi
imho