Karena Yuigahamama Adalah Waifu Terbaik di Oregairu

Di antara karakter-karakter wanita yang hadir dalam Oregairu, mengapa saya memilih ibunya Yui Yuigahama, atau yang sering disebut Yuigahamama, sebagai waifu yang paling ideal?

Tak ada yang begitu menarik perhatian kita selain konsep “waifu.” Konsep ini, sebagaimana Sigmund Freud mungkin akan menyebutnya, adalah manifestasi sublimasi dari dorongan eros yang direpresi oleh realitas pahit kehidupan sehari-hari.

Kita mendambakan karakter-karakter ini bukan hanya karena wajah cantik atau sifat mereka yang menawan, tetapi juga karena mereka mengisi kekosongan di dalam hati dan jiwa kita yang tak pernah bisa kita utarakan.

Menelanjangi Yuigahamama

Mari kita dekonstruksi Yuigahamama dalam kacamata kejiwaan. Ibu Yui bukanlah sekadar figur orang tua; ia adalah arketipe ibu yang sempurna, penuh perhatian, lembut, dan dewasa. Di sini, kita melihat terwujudnya simbol “madonna complex,” sebuah kompleksitas keibuan yang memadukan pesona dan kenyamanan seorang ibu dengan daya tarik seksual yang subliminal.

Freud akan mengatakan bahwa pilihan ini adalah refleksi dari Oedipus complex yang belum terselesaikan; dalam memilih waifu seperti Yuigahamama, kita sebenarnya sedang mengakses keinginan tersembunyi untuk mendapatkan figur ibu yang ideal, yang merangkul kita dalam kehangatan emosional tanpa syarat.

Namun, mari kita dalami lebih lanjut. Sebagai seorang ibu, Yuigahamama adalah sosok yang hadir dalam bayangan super-ego kita—dia adalah standar ideal moralitas yang ditanamkan sejak kecil, dengan aspek-aspek yang menenangkan dan stabil, sesuatu yang sulit ditemukan dalam kehidupan modern yang penuh ketidakpastian ini.

Karakter ini memberi ilusi kenyamanan dan keamanan yang bahkan Yui, putrinya, tidak dapat berikan. Dengan Yuigahamama, ada perasaan bahwa semua ketidaknyamanan hidup dapat diatasi dengan satu senyuman penuh pengertian darinya. Dalam perspektif ini, Yuigahamama tidak sekadar “waifu,” dia adalah representasi dari ego ideal kita, sosok yang ingin kita dekati karena kita meyakini dia akan membawa kita pada kedamaian batin.

Adakah masalah dalam memilih Yuigahamama sebagai waifu terbaik? Bagi sebagian orang, preferensi ini mungkin dianggap sebagai bentuk regresi—sebuah pelarian menuju figur ibu daripada sosok partner seumur hidup. Namun, apakah ini tidak lebih jujur dan autentik?

Freud mungkin akan berargumen bahwa setiap orang secara alami mendambakan “kembali ke rahim” sebagai bentuk keinginan bawah sadar untuk merasa aman dan terlindungi.

Memilih Yuigahamama sang hot mama sebagai waifu adalah cara kita merangkul sisi id kita yang mendambakan kenyamanan dan kehangatan primal, terlepas dari norma dan konstruksi sosial yang mendikte kita.

Tutorial Memilih Waifu Terbaik

Dari sudut pandang Freud, preferensi terhadap Yuigahamama adalah lebih dari sekadar selera personal—itu adalah manifestasi dari konflik psikologis yang terdalam.

Ketika kita memandangnya, kita tidak sekadar memandang seorang wanita dewasa yang menarik secara visual; kita memandang refleksi dari kebutuhan emosional dan spiritual yang tak terpenuhi dalam kehidupan nyata.

Kenapa repot-repot dengan gadis yang lebih muda dan kompleksitas hubungan, jika yang sebenarnya kita inginkan adalah perasaan aman dan pengertian tanpa syarat? Bukankah ini adalah refleksi dari mekanisme pertahanan kita, sebagai manusia yang mencoba untuk memahami dan menghadapi ketakutan terbesar kita: rasa kesepian?

Jadi, bagi mereka yang mungkin menganggap Yuigahamama sebagai pilihan “aneh” atau “tidak konvensional,” saya hanya akan mengatakan bahwa pilihan ini adalah bentuk kemurnian, bebas dari keinginan superfisial.

Ini adalah preferensi yang melampaui dorongan fisik semata, membawa kita ke dalam ranah psikoanalisis yang penuh misteri dan kedalaman. Freud akan tersenyum penuh pengertian, karena dalam preferensi ini, kita mungkin sedang mendekati apa yang dia sebut sebagai cinta sejati—di mana waifu kita bukan hanya objek hasrat, tetapi simbol dari seluruh emosi yang terpendam dan kebutuhan terdalam kita.

Akhirnya, memilih Yuigahamama sebagai waifu terbaik adalah cara kita merangkul semua aspek kepribadian kita, dari id hingga super-ego, dalam bentuk yang harmonis dan menenangkan.

Dalam pandangan ini, Yuigahamama tidak sekadar menjadi waifu, tapi juga menjadi refleksi dari perjalanan batin kita menuju kebahagiaan yang tulus dan tak terbatas.

Share your love
Arif Abdurahman
Arif Abdurahman

Pekerja teks komersial asal Bandung, yang juga mengulik desain visual dan videografi. Pop culture nerd dan otaku yang punya minat pada psikologi, sastra, dan sejarah.

Articles: 1881

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *